MODUL BIOTEKNOLOGI DAN KONSERVASI TANAH
BIOTEKNOLOGI, KONSERVASI TANAH DAN TEKNOLOGI RAMAH LINGKUNGAN
KOMPETENSI INTI :
|
|
3.
|
Memahami pengetahuan (faktual, konseptual dan
prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata
|
4.
|
Mencoba, mengolah dan menyaji dalam rana konkrit
(menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi dan membuat) sesuai dengan
yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang
teori.
|
PENDEKATAN ANJURAN :
Belajar
kontekstual dengan pendekatan saintifik, model discovery, inquri, pembelajaran
berbasis proyek dan pembelajaran
berbasis masalah.
Kompetensi Dasar
3.7.
Menerapkan
konsep bioteknologi dan perannya dalam kehidupan manusia
Indikator
3.7.1.
Merumuskan prinsip dasar
bioteknologi
3.7.2.
Mengkategorikan produk yang dibuat melalui proses bioteknologi
3.7.3.
Merinci tahapan dalam proses bioteknologi
3.7.4.
Memprediksi dampak penerapan bioteknologi
Tujuan Pembelajaran
Melaui penelusuran informasi,
observasi, eksperimen dan diskusi
diharapkan pesrta didik dapat :
1.
Mengemukakan
tiga prinsip dasar bioteknologi;
2.
Memerinci
ciri bioteknologi konvensional.
3.
Mengkatgorikan
produk yang dibuat melalui proses bioteknologi konvensional;
4.
Merinci
tahapan dalam proses bioteknologi konvensional;
5.
Memprediksi
dampak negatif penerapan bioteknologi konvensional;
6.
Memerinci
ciri bioteknologi moderen;
7.
Mengemukakan
perbedaan antara bioteknologi moderen dengan bioteknologi konvensional.
8.
Mengkatgorikan
produk yang dibuat melalui proses bioteknologi moderen;
9.
Merinci
tahapan dalam proses bioteknologi moderen;
10. Memprediksi dampak negatif penerapan bioteknologi
moderen;
11. Merumuskan kiat mencegah dampak negatif penerapan
bioteknologi.
URAIAN MATERI
Kamu tentu sudah kenal betul
jenis makanan seperti gambar di bawah ini.
|
|
|
|
|
|
Gambar 7.1
Empat jenis makanan yang
dibuat melalui proses bioteknologi
Keempat jenis makanan ini
dibuat melalui proses bioteknonogi yang sangat sederhana dengan memanfaatkan
jasa mikro organisme. Tempe dan tahu dihasilkan melui fermentasi dengan bantuan
jamur
Rhyzopus oligoporus atau Rhizopus
Oryzae, tape ubi kayu oleh bateri Saccharomyches
Cereviceae, keju
oleh jamur Penicilium Comemberti dan
roti bakar oleh bakteri Sacharomices
sereviceae.
Selain jenis makanan di atas masih banyak bahan pangan lain, juga bahan industri dan obat-obatan yang
dibuat melalui proses bioteknologi. Minuman bir yang dibuat melelui fermentasi
lambat yang terkenal sejak dulu, industi etanol dengan sistem penyulingan
tingkat tingkat tinggi, produksi anti
bodi yang melibatkan proses rekayasa genetik termasuk bentuk penerapan bioteknologi yang sangat membantu memecahkan
masalah hidup manusia. Bioteknologi sangat efektif untuk
menyelesaikan persoalan gizi, kesehatan,
kwalitas hidup dan sumber daya manusia.
Pengertian Bioteknologi
Istilah Bioteknologi berakar dari kata “bio” dan “teknologi.” Bio dapat
diartikan dengan makhluk hidup,sedangkan
teknologi adalah proses teknik yang menerapkan konsep ilmu pengetahun atau
sains. Secara praktis bioteknologi
didefinisikan sebagai proses teknis yang memanfaatkan jasa makhluk hidup untuk
menghasilkan produk yang bermanfaat bagi manusia.
Jasa
makhluk hidup yang dimanfaatkan dalam proses bioteknologi meliputi :
a. aktifitas makhluk hidup yang menhasilkan produk
berupa energi atau bahan-bahan tertentu.
Contohnya : fermentasi oleh ragi yang membuat adonan roti bakar mengembang.
b. Bahan yang dihasilkan mahkluk hidup secara
langsung. Contohnya seperti bahan antibiotika yang diproduksi jamur penicillin.
c. Bagian dari tubuh makhluk hidup berupa sel atau
jaringan yang dimanfaatkan sebagai bahan dasar untuk menghasilkan sesuatu
produk dengan nilai lebih. Contohnya seperti teknologi fusi sel, kultur sel dan
kultur jaringan.
Prinsip Bioteknologi
Bioteknolologi merupakan sebuah proses yang
berpedoman pada teknik penerapan ilmu pengetahuan dengan melibatkan jasa
makhluk hidup. Bioteknologi sebagai proses memiliki empat prinsip dasar yaitu :
a. Adanya agen biologi berupa tubuh utuh yang masih
hidup atau bagian tubuh organisme tertentu.
b. Adanya pendayagunaan melalui proses teknologi baik
dalam skala kecil maupun skala indistri.
c. Adanya hasil yang diperoleh berupa produk fisik
maupun jasa.
d.
Pemanfaatan
produk yang dihasilkan berdampak positif terhadap kesejahteraan hidup manusia.
Sejarah Perkembangan Bioteknologi
Bioteknologi
mulai dikenal sejak 6000 tahun atau millennium VI sebelum masehi. Perkembangan
pesatnya sangat terasa pada awal abad XX masehi. Berbagai penemuan
di bidang rekayasa genetik menjadi babak baru dalam sejarah perkembangan
bioteknologi. Berikut ini beberapa
proses dan produk bioteknologi sejak awal perkembangan hingga sekarang.
Tabel 7.1.
Proses, produk dan peristiwa bioteknologi sejak 6000 tahun sebelum
masehi hingga abad 21 masehi.
No
|
Proses dan Produk
|
Tahun
pengembangan
|
1
|
Fermentasi
ragi dalam pembuatan anggur dan
bir oleh orang mesir
|
6000 SM
|
2
|
fermentasi bakteri
asam laktat dalam pembuatan yoghurt dan keju oleh bangsa tionghoai
|
4000 SM
|
3
|
Fermentasi asal dalam pengawetan susu dan sayur-sayuran oleh orag
Mesir dan Sumeria
|
3000 SM
|
4
|
Penggunaan
mikroba dalam tambang tembaga
|
1680
|
5
|
Mikroba dilihat pertama kali oleh
Antonio van Leewenhoek
|
1680
|
6
|
Mikroba
penggagal fermentasi ditemukan oleh Louis Pasteur
|
1876
|
7
|
Pemisahan ensim ragi yang dipakai untuk membuat
alkohol ditemukan Eduard Bucher
|
1897
|
8
|
Penemuan bakteri penghasil aseton dan butanol
|
Sekitar 1910
|
9
|
Penemuan struktur rantai ganda DNA
|
1928
|
10
|
Penemuan streptomisin sebagai
antibiotik baru
|
1953
|
11
|
1970 Peneliti di AS berhasil menemukan
enzim pembatas yang digunakan untuk
memotong gen-gen.
|
1970
|
12
|
Penemuan DNA Rekombinan
|
1973
|
13
|
Pembuatan antibodi monoklonal
|
1973
|
14
|
Penemuan metode produksi antibodi monoklonal dikembangkan oleh Kohler
dan Milstein
|
1975
|
15
|
Para peneliti dari AS berhasil membuat
insulin dengan menggunakan bakteri yang
terdapat pada usus besar
|
1978
|
16
|
alergi
terhadap insulin hewan yang Berkembangnya bioteknologi modern dicirikan oleh teknologi DNA rekombinan.
Model prokariotnya, E. coli, digunakan untuk memproduksi insulin dan obat
lain, dalam bentuk manusia. Sekitar 5% pengidap diabetes sebelumnya
tersedia).
|
1980
|
17
|
Penemuan interveron, hormon tumbuh dan vaksin hepatitis
|
1980
|
18
|
Penemuan
interveron untuk mengobati kangker
|
1980
|
19
|
Rockafella Foundation dan
International Rice Research
Institute menemukan cara transgenic
dalam dunia pertanian, khusus pada jenis tanaman padi, tomat dan beberapa
tanaman lainnya
|
1990
|
20
|
Roslin Institute Scotlandia berhasil melakukan cloning hewan
pertama pada jenis domba yang diberi nama Dolly.
|
1996
|
Ruang Lingkup dan Pemanfaatan Bioteknologi
1.
Bioteknologi
menurut proses dan efek
Dengan memperhatikan proses dan efek atau akibat
yang diharapkan, bioteknolgi dibedakan
menjadi empat golongan yaitu : teknologi bioprosesing, teknologi biosensor,
teknologi rekayasa genetik, teknologi kultur sel dan jaringan.
a.
Teknologi
Bioprosesing
Teknologi bioprosesing adalah proses bioteknologi
yang menggunakan jasa aktifitas sel
hidup untuk menghasilkan produk-produk bermanfaat. Kelompok ini meliputi jenis
teknologi :
1)
Biofermentasi; merupakan bioteknologi yang memanfaatkan efek yang
timbul dan produk yang dihasilkan dalam aktivitas pernafasan mikro organisme
anaerobik. Organisme anaerobik adalah organisme yang tidak memerlukan oksigen
dalam pernafasan. Reaksi pernafasannya disebut fermentasi. Saat fermentasi dihasilkan sejumlah energi dan bahan buangan
berupa gas carbon dioksida serta beberapa gas lainnya. Contohnya seperti pada
proses peragian adonan roti.
2)
Biodegradasi; adalah
bioteknologi yang memanfaatkan jasa mikroba pengurai bahan organik. Contohnya
seperti pada pembuatan bokasi dengan menggunakan cairan EM4 (Efective Micro
organisme 4) dan pembersihan tumpahan minyak di perairan dengan memanfaatkan
bakteri pemakan minyak.
b.
Teknologi
Biosensor
Tekonologi biosensor menerapkan konsep kerjasama antara bio-molekuler dengan mikroelektronik. Teknik ini dipakai untuk mendekteksi substansi kimia tertentu dalam
suatu organisme. Lebih banyak digunakan dalam penelitian lingkungan, gizi dan kesehatan.
c.
Teknologi
rekayasa Genetik
Rekayasa genetik adalah bioteknologi yang dilakukan
dengan cara memanipulasi/mengubah materi genetik dalam sel. Bentuk-bentuk
rekayasa genetik meliputi :
1)
Trans
genetik; merupakan teknik penggabungan, pemindahan dan
penyisipan gen dalam pita ADN. Contohnya seperti pada pengadaan bibit tanaman transgenik.
2)
Fusi
inti sel; Merupakan
penggabungan inti sel dari dua sel
individu berbeda. Penggabungan inti sel ini akan membawa serta
sifat-sifat yang terkandung dalam kromosomnya.
3)
Fusi
protoplasma; adalah peyatuan protoplasma dari dua sel individu
berbeda. Sifat sel hasil penggabungan merupakan kombinasi sifat kedua sel.
Tujuannya untuk menhasilkan organisme dengan sifat hibrida
d.
Teknologi Kultur
Sel dan Jaringan
Teknologi kultur sel dan jaringan termasuk bioteknologi pembiakan. Pada teknik ini sel atau
jaringan ditumbuhkan secara terpisah
dalam medium yang cocok. Proses
pembiakan berlangsung hingga terbentuk organ tubuh secara lengkap. Teknik
kultur sel banyak diterapkan dalam bidang pertanian. Dalam bidang peternakan lebih dikenal dengan
istilah Kloning.
2.
Bioteknologi
menurut cakupan peralatan dan sistem
pengelolaan
Dilihat dari kerumitan proses, peralatan yang
digunakan dan cakupan pengelolaannya
bioteknologi dibedakan menjadi dua golongan yaitu bioteknologi konvensional dan
bioteknologi moderen.
a.
Bioteknologi
Konvensional
Bioteknologi konvensional adalah proses
bioteknologi yang ditangani secara sederhana dalam skala kecil atau
terbatas. Disebut konvensional karena
prosesnya melibatkan organisme secara langsung untuk menghasilkan
produk berupa barang atau jasa yang
bermanfaat bagi manusia.
Oleh
karena penanganannya sederhana maka bioteknologi konvensional memiliki banyak
kekurangan, antara lain : prosesnya kurang steril, jumlah produksi terbatas dan
kwalitas produknya sulit dikontrol. Meski demikian model bioteknologi ini tetap
diperlukan karena biayanya murah, mudah dipahami dan dapat mengatasi kebutuhan
dalam waktu cepat. Berikut ini adalah bentuk pemanfaatan bioteknolgi
konvensional dalam kehidupan sehari-hari.
1) Bidang Pangan :
Bioteknologi
konvensional bidang pangan umumnya dilakukan melalui proses
fermentasi oleh mikroorganisme. Contohnya seperti pembuatan yoghurt , keju ,
tempe, roti, kecap dan cuka.
a) Yogurt ; merupakan jenis minuman yang dibuat melalui fermentasi susu dengan bantuan bakteri Streptococcus
thermophillus atau Lactobacillus bulgaricus. Aktivitas pernafasan
bakteri dapat mengubah laktosa pada susu menjadi asam laktat. Pecahnya
protein susu membuat susu lebih kental.
|
Gambar 7.2.
Minumam Yogurt
|
b) Keju; Dibuat
dengan cara memisahkan zat padat dalam susu melalui fermentasi.
Microorganisme yang berperan adalah bakteri Lactobacillus bulgaricus atau
Streptococcus thermophillus. Enzim renin yang dilepaskan bakteri
membuat protein susu menggumpal. pemanasan menyebabkan gumpalan susu menjadi
keras.
|
Gambar 7.3.
Keju
(Sumber: http://www.sehat.com)
|
c)
Roti ; Rota bakar yang kita
kenal sehari-hari dibuat melalui fermentasi cepat dengan melibatkan jamur Saccharomyces
cerevisiae , atau lasim dikenal dengan ragi/khamir. Carbondioksida yang
dilepaskan dalam aktivitas pernafasan jamur ragi membuat adonan roti mengembang.
Alkohol yang terbentuk dalam proses ini dapat meningkatkan aroma dan nilai
rasa roti.
|
Gambar 7.4
Roti bakar
(Sumber: http://www.dinimon.com/)
|
d) Kecap; Kecap dibuat dari kacang kedelai melalui
fermentasi cepat dengan bantuan jamur Aspergillus wentii. Aktivitas jamur ini akan merombak
protein menjadi asam amino. Perendaman biji kacang kedelai yang sudah
difermentasikan dalam larutan garam dapat memebabaskan sari, aroma dan rasa.
|
Gambar 7.5
Kecap
(Sumber: http://www.tokomesin.com/)
|
e)
Tempe ; Tempe juga dibuat dari biji kedelai melalui fermentasi cepat dengan
melibatkan aktivitas jamur Rhizopus oryzae atau Rhizopus oligosporus. Pertumbuhan hifa jamur membuat biji kedelai saling terikat membentuk
tempe. Adanya enzim protease membuat struktur biji kedelai menjadi lunak.
|
Gambar 7.6
Tempe
(Sumber:
https://www.tasti-indonesian-food.com/)
|
f) Cuka; Cuka dibuat dari larutan etanol atau
etil alcohol melalui proses fermentasi asam cuka. Mikro organisme yang
berperan dalam pembuatan cuka adalah bakteri pembentuk asam asetat seperti Acetobacter dan Gluconobacter.
|
Gambar
7.7
Cuka
makan
|
2)
Bidang Pertanian :
Dewasa
ini bioteknologi konvensional di bidang
pertanian lebih diarahkan pada upaya meningkatkan jumlah dan kwalitas produksi.
Faktor-faktor pendukung produksi seperti
bibit unggul, pupuk, anti hama, dan pengolahan paska panen menjadi sasaran
utama penerapannya. Berikut ini beberapa bentuk terapan bioteknologi konvensional
di bidang pertanian.
aa)
Pembastaran; Bastar termasuk penerapan bioteknologi dalam
pemuliaan sifat unggul tanaman melalui uji silang antar varietas tanaman. Melalui
bastar dapat diperoleh bibit dengan sifat unggul seperti cepat berproduksi, jumlah
produksi banyak dan kwalitas produksi baik.
bb)
Hidroponik; Hidroponik adalah sebuah teknik bercocok tanam
tanpa menggunakan media tanah. Media tumbuhnya diganti dengan air, uap air atau
bahan-bahan yang bisa menyerap air seperti pecahan bata, spon dan pasir. Teknologi
hidroponiki sangat menguntungkan dari segi jumlah dan kwalitas produksi. Hasil
produksi umumnya bersih dan bebas hama.
Gambar 7.8. Tanaman hidroponik tomat pada pot gantung media porous,
kelompok tani
hidroponik Galang Bulan, Mataram
(http://www.netralnews.com/news/nasional/
)
cc)
Insektisida Nabati; Insektisida nabati adalah senyawa insektisida
yang dibuat dari bahan tumbuh-tumbuhan seperti buah pare, daun sere dan daun
papaya. Jenis insektisida
ini bisa berfungsi sebagai penolak, penarik, anti fertilitas (pemandul)
dan pembunuh hama yang menyerang
tanaman.
Insektisida nabati tidak
berbahaya bagi manusia dan lingkungan sekitarnya.
Bahan-bahan sisa atau residunya lebih mudah terurai dibanding insektisida
kimiawi. Jenis insektisida yang cukup rama
lingkungan ini diproses melalui bioteknologi
yang sangat sederhana. Bisa melalui pengerusan, penumbuhan dan pembakaran. Meski
demikian jenis insektisida nabati yang
dibuat melalui proses ini gampang rusak
jika disimpan dalam jangka waktu lama.
d)
Bokashi; Pupuk
organik ini dibuat dari sampah organik atau sisa tumbuhan dan dan hewan dengan
bantuan mikro organisme pengurai yang dikemas dalam laurutan EM4 (Effective Microorganism 4) Dengan
menambahkan larutan EM4 kemudian ditutup dengan plastik atau terpal selama
kurang lebih 30 hari campuran sampah organik mentah akan hancur membentuk
butiran pupuk bokashi.
Gambar 7.9. Pembuatan bokasi pada unit produksi SMPN Tujuh Maret
Hadakewa, tahun
2016.
3)
Bidang Peternakan :
Bioteknologi konvensional di bidang peternakan terdapat
pada teknik inseminasi buatan dan
fertilisasi invitro. Tujuannya untuk menghasilkan turunan yang lebih
berkwalitas dan bebas penyakit.
aa) Inseminasi
buatan ; Merupakan
teknik perkawinan buatan yang dilakukan dengan cara memasukkan mani
(sperma atau semen) induk jantan langsung ke dalam rahim induk betina. Proses
ini menggunakan alat khusus yang dinamakan insemination
gun. Tujuan inseminasi buatan antara lain mengatasi masalah gagal kawin
karena gangguan fisik, mengoptimalkan pemberdayaan ternak pejantan unggul, mengatur jarak kelahiran, menghasilkan turunan
dengan kwalitas baik, mencegah penularan penyakit tertentu.
bb)
Fertilisasi In Vitro; Merupakan teknik
pembuahan secara buatan pada hewan yang dilakukan di luar rahim induk betina.
Biasanya sel telur matang dari induk betina diambil dengan menggunakan alat
pengisap kemudian di tempatkan dalam media khusus. Cairan mani yang mengandung sel sperma sehat lalu disemprotkan
ke sel telur tersebut sehingga terjadi pembuahan. Jika proses pembuahan berhasil maka akan terbentuk sygot.
Selanjutnya sygot hasil pembuahan ditumbuhkan dalam tabung khusus atau ditanam
ke dinding Rahim induk betina. Fertilisasi in vitro bisa ditempuh jika proses
inseminasi buatan mengalami kegagalan terus menerus.
4)
Bidang Kesehatan :
Pada bidang
kesehatan, bioteknologi konvensional telah menghasilkan berbagai macam obat, di
antaranya seperti antibiotik dan vaksin. Antibiotik adalah senyawa yang
dihasilkan oleh mikro organisme seperti jamur atau bakteri yang dapat
menghambat pertumbuhan hingga mematikan mikroorganisme tertentu. Jenis antibiotik yang
ditemukan pertama kali adalah penisillin.
Ditemukan oleh Alexander Flemming pada
tahun 1928. Cairan penisilin berasal dari sekresi jamur Penicillium
notatum. Sifatnya dapat mematikan pertumbuhan kuman.
5)
Lingkungan :
Bioteknologi konvensional
juga banyak diterapkan dalam menangani masalah lingkungan hidup. Contoh paling
populernya sepeti pada teknologi pengolahan limbah. Supaya tidak mencemari lingkungan maka air
limbah industri biasanya dioalah terlebih dahulu dengan memanfaatkan jasa mikro
organisme pengurai. Aktivitas mikro organisme tersebut dapat memecahkan partikel
limbah beracun menjadi bentuk lebih sederhana dan tidak bersifat racun lagi.
Gambar 7.10. Bioteknologi pengolahan
limbah industri
Pengolahan limbah dapat juga dilakukan dengan proses
bioremoval. Bioremoval adalah suatu proses pengolahan limbah yang melibatkan
mikroorganisme dalam mengatasi permasalahan ion logam berat. Bioremoval
didefinisikan sebagai terakumulasi dan terkonsentrasinya polutan dari suatu
cairan oleh material biologi. Material ini dapat dibuang dan tidak mengganggu
lingkungan. Contohnya seperti pada pembersihan tumpahan minyak di daerah
perairan. Jenis bakteri yang berperan adalah Pseudomonas. Bakteri ini mampu menguraikan ikatan hidrokarbon minyak bumi sehingga menjadi molekul yang
lebih sederhana.
b.
Bioteknologi
Moderen
Bioteknologi moderen adalah jenis bioteknologi yang
dikerjakan dengan peralatan canggih dalam skala industri maju dan target produksi tinggi. Ciri utama
bioteknologi moderen antara lain : Prosesnya steril standar mutu terjamin,
menggunakan perlatan canggih dan jumlah produksi banyak dalam waktu relatif
singkat.
Perbedaan paling menyolok antara bioteknologi moderen
dengan konvensional terlihat pada
penerapan prinsip-prinsip ilmiah, kecanggihan
peralatan yang digunakan dan skala
usaha. Bioteknologi modern dilkerjakan
dalam skala besar menggunakan bioreaktor
modern. Penerapannya didasarkan pada prinsip-prinsip genetika dan biologi molekuler.
Berikut ini adalah beberapa bentuk penerapan bioteknologi moderen.
1)
Bidang Pertanian :
Bioteknologi
moderen yang paling popular di abat 21 ini adalah teknologi kultur sel/jaringan
dan teknologi DNA rekompinan.
aa) Kultur sel; merupakan
suatu metode perbanyakan turunan pada tumbuhan dengan cara menumbuhkan sel atau
jaringan tubuh secara terpisah dari intuknya. Melalui teknik ini sepotong batang atau bagian vegetatif lain dapat
dibiakan menjadi ratusan bahkan ribuan anakan baru. Contohnya seperti pada
perbanyakan anakan pisang aubakak.
bb) DNA rekombinan; Adalah DNA kombinasi baru yang
dihasilkan melalui penggabungan atau penyisipan gen. Contohnya seperti pada
tanaman pomato dan cucamelon
2)
Bidang Peternakan :
Transfer rmbrio,
hibridoma dan kloning adalah tiga bentuk
bioteknologi moderen dalam bidang peternakan yang sedang dikembangkan berbagai
lembaga penelitian peternakan dewasa ini.
aa) Transfer embrio; Merupakan sebuah sistem bioteknologi modern yang
diterapkan dalam perkembangbiakan hewan. Dengan cara ini embrio hewan dapat
dipindahkan antar rahim induk. Contohnya seperti transfer embrio sapi yang
dilakukan di laboratorium hewan Bogor.
bb) Hibridoma;
Merupakan metode bioteknologi moderen
yang ditempuh dengan cara menggabungkan dua sel yang berasal dari induk
berbeda. Tujuannya untuk mendapatkan turunan hewan baru yang memiliki kombinasi
sifat kedua induknya.
cc) Kloning; adalah metode perbanyakan turunan dengan cara membiakan sel vegetatif
induk. Hewan hasil cloning pertama di
dunia adalah domba dolly. Dolly dikloning dari sel kelenjar susu induknya.
3)
Bidang
Kesehatan :
Hormon
insulin, antibodi monoklonal dan interveron
merupakan produk-produk bioteknologi yang banyak dimanfaatkan di bidang
kesehatan.
aa) Hormon Insulin; Hormon yang banyak
digunakan untuk menolong penderita diabetes ini dibuat melalui rekayasa genetik
penyisipan gen. organisme pembawanya adalah bakteri Escherichia coli.
bb) Antibodi Monoklonal; Antibodi ini merupakan sejenis
protein yang dihasilkan melalui proses pembentukan sistem kekebalan tubuh. Fungsinya
untuk melindungi tubuh dari infeksi kuman penyakit. Dibuat melalui rekayasa
genetik penggabungan atau hibridoma antara sel penghasil antibodi dengan sel
yang terinfeksi penyakit.
cc) Interferon; merupakan
sel tubuh yang struktur genetiknya sengaja direkayasa untuk memunculkan sifat
baru berupa kemampuan untuk menghasilkan senyawa kimia tertentu. Senyawa kimia
yang dihasilkan ini dimanfaatkan untuk membunuh atau melumpuh virus berbahaya.
Dampak
Negatif Bioteknologi
Penerapan bioteknologi termasuk bentuk interfensi atau campur tangan manusia
yang sangat mengusik keaslian alam.
Sistem lingkungan dan kehidupan organisme bisa terganggu dengan hadirnya
berbagai bentuk manipulasi genetik. Tindakan manipulasi sifat organisme pasti
menguntungkan manusia, tetapi belum tentu menguntungkan organisme bersangkutan
dan organisme lain di sekitarnya. Bioteknologi
memang menguntungkan tapi juga memiliki sisi lemah yang sangat merugikan. Berikut ini
adalah beberapa dampak negatif penerapan bioteknologi :
1.
Bidang
Sosial Ekonomi
Di bidang sosial ekonomi bioteknologi dapat
menimbulkan :
a. adanya hak paten dan penguasaan hak produksi oleh kelompok tertentu yang menghambat
pertumbuhan ekonomi pasar bebas.
b. Penguasaan rekayasa teknologi oleh kelompok
menengah ke atas membuat kelompok petani
kecil semakin terpinggirkan.
c. Pemasaran bahan lokal selalu dikalahkan produk
bioteknologi rekayasa.
2.
Bidang Lingkungan Hidup
Dampak di bidang lingkungan antara lain :
a.
Pelepasan
rekombinan baru ke alam secara tidak
terkontrol dapat menimbulkan pencemaran
biologi dan penguasa baru.
b.
Semakin banyak
organisme hasil rekayasa dilepas ke alam menyebab keberadaan populasi asli menjadi terdesak.
c.
Kelestarian
jenis dan keragaman sifat organisme bisa terganggu karena rekayasa sifat tak
terkontrol.
3.
Bidang
Kesehatan
Dampak dibidang kesehatan antara lain :
a. Penggunaan produk hasil rekayasa tidak sesuai
ketentuan medis dapat membahayakan jiwa.
b. Timbulnya jenis mikroba pathogen baru yang lebih
berbahaya dari hasil kawin silang dengan organisme rekombinan di alam.
c. Kualitas pertumbuhan secara umum menurun kerena
penggunaan hormon perangsang tumbuh
hasil rekayasa genetik.
4.
Bidang
Etika
Dampak dibidang etika antara lain :
a. Rekayasa melalui penyisipan gen dapat mengaburkan
garis keturunan.
b. Pembuatan bayi tabung manusia mengaburkan hak
biologis orang tua kandung.
c.
Transgenik di
bidang pangan dapat mengganggu
kenyamanan golongan agama tertentu.
Kegiatan 2 :
KONSERVASI TANAH
Kompetensi Dasar
3.9.
Menghubungkan
sifat fisika dan kimia tanah, organisme yang hidup dalam tanah, dan pentingnya
tanah untuk keberlanjutan kehidupan
Indikator
3.9.1.
Memaparkan sifat fisika,kimia dan biologi
tanah
3.9.2.
Merumuskan Peranan
tanah untuk keberlanjutan kehidupan
3.9.3.
Menyimpulkan tentang peranan organisme dalam tanah
3.9.4.
Memaparkan proses pembentukan tanah
3.9.5. Mengaitkan antara
keberadaan komponen peyusun dan tingkat kesuburan tanah
3.9.6. Memaparkan cara
memelihara kesuburan tanah
Tujuan Pembelajaran
Melaui penelusuran informasi,
observasi, eksperimen dan diskusi
diharapkan pesrta didik dapat :
1.
Merumuskan
pengertian tanah;
2.
Menggambarkan
diagram komposisi tanah;
3.
Menyimpulkan
tentang peranan tanah bagi kehidupan manusia;
4.
Menyimpulkan
tentang tindakan manusia dalam upaya memelihara kesuburan tanah;
5.
Menyimpulkan
tentang faktor penentu sifat fisika tanah;
6.
Mengaitkan antara sifat fisika dengan tingkat kesuburan
tanah;
7.
Menyimpulkan
tentang faktor penentu sifat kimia tanah;
8.
Mengaitkan antara sifat kimia dengan tingkat kesuburan
tanah;
9.
Menyimpulkan
tentang faktor penentu sifat biologi tanah;
10.
Mengaitkan antara sifat biologi dengan tingkat kesuburan
tanah;
11.
Menentukan
jenis tanah menurut struktur agregatnya;
12.
Mempresentasikan
kasus kerusakan tanah akibat ulah manusia;
13.
Merumuskan
upaya yang ditempuh dalam rangka mengembalikan kesuburan tanah.
URAIAN MATERI
Coba bayangkan tampak seperti apakah muka bumi ini bila
tak ada tanah. Tanpa tanah berarti tak ada kehidupan di bumi. Tanah menyediakan
air dan garam mineral penting yang diperlukan tumbuh-tubuhan. Jika
ada tumbuhan maka hewan dan manusia tidak sulit mendapatkan makanan serta
tempat berlindung. Adanya tumbuhan membuat muka bumi tampak mempesona, penuh aneka warna bunga indah.
Pada kegiatan belajar ini mari kita arahkan perhatian pada struktur tanah dan peranannya bagi
kelangsungan hidup organisme di muka bumi. Ada lima pertanyaan penting yang
perlu dicari jawabannya, yakni :
o Apakah
peranan tanah dalam kehidupan di bumi?
o Bagaimanakah
sifat kimia, fisika dan biologi tanah ?
o Bagaimanakah
proses pembentukan tanah ?
o Bagaimanakah
peranan organisme tanah dalam mendukung kesuburan ?
o Upaya
apa saja yang bisa ditempuh dalam menjaga kesuburan tanah ?
Pengertian Tanah
Tanah adalah lapisan kulit bumi paling luar yang
terbentuk dari hasil pelapukan batuan induk dalam perut bumi dan bahan-bahan
organik dari muka bumi. Menurut proses pembentukannya tanah merupakan tubuh alam (natural body) yang terbentuk dan berkembang karena bekerjanya
gaya-gaya alam (natural forces)
terhadap bahan-bahan alam (natural
material). Dengan demikian maka ada dua faktor penting yang berperan dalam pembentukan
tanah yaitu : 1) bahan atau materi pembentuk seperti batu-batuan dan tubuh
organisme, baik yang masih hidup maupun sudah mati; 2) gaya alam seperti
gerakan air, udara, suhu, tekanan dan goncangan.
Dari sudut pandang lingkungan tanah merupakan
lapisan permukaan bumi yang berfungsi sebagai medium atau tempat hidup berbagai
tumbuhan (flora) dan hewan (fauna). Di dalam tanah terdapat
bermacam-macam unsur hara atau mineral yang diperlukan tanaman untuk tumbuh dan
berkembang. Melalui akar bahan mineral tersebut diserap tanaman dan diubah
menjadi senyawa organik karbohidrat, lemak dan protein yang dibutuhkan hewan.
Susunan dan Profil Tanah
Tanah tersusun dari empat
komponen pembentuk yaitu bahan organik, bahan mineral, air dan udara.
Perbandingan antara masing-masing komponen pembentuk seperti pada gambar 8.1 di samping ini.
Jenis bahan mineral
pembentuk, jumlah bahan organik, air dan udara menentukan sifat dan tekstur
tanah.
|
Gambar 8.1
Komponen pembentuk tanah
|
Komposisi Tanah bagian permukaan berbeda dengan
bagian dalamnya. Perbedaan ini pula yang menyebabkan arah vertikal tanah membentuk
lapisan-lapisan yang disebut horizon tanah.
Ada enam lapisan horizon tanah yaitu : horizon O, horizon A, horizon E,
horizon B, horizon C dan horizon R.
Horizon O; merupakan Lapisan paling atas yang mengandung
sampah organik belum melapuk dan
setengah melapuk. Ketebalannya hanya beberapa seti meter saja. Karena mudah tercuci maka ada juga tanah yang
tidak memiliki horizon O.
Horison A; Terletak di bawah horizon O. Lapisan ini mengandung banyak bahan organik melapuk bercampur mineral lepas membentuk humus
tanah. Warnanya gelap kehitam-hitaman dengan tebal antara 10 – 35 cm. Biasa
juga disebut lapisan top soil atau lapisan olah. Ketebalannya menentukan
tingkat kesuburan tanah.
|
Gambar 8.2.
Lapisan horizon tanah
|
Akar
tanaman umur pendek umumnya hanya tumbuh
di sekitar lapisan A saja.
.
Horison E; merupakan lapisan eluviasi
atau peralihan antara lapisan A dan B. warnanya agak terang. Biasa juga disebut lapisan sub soil. Mengandung banyak pasir, sedikit bahan
organik, sedikit mineral dan tanah liat.
horison E terletak di bawah horizon A.
Pada daerah tanah tandus yang tidak memiliki humus tanah horizon E berada
langsung di bawah horizon O. Akar tanaman umur panjang bisa melampaui horizon E
hingga mencapai permukaan horizon B.
.
Horison B; Terletak di atas horizon C. Lapisan ini mengandung sedikit tanah liat dan
mineral yang tercuci dari lapisan E. Pada tanah yang sangat gersang dan gundul horizon B bisa terletak dipermukaan
tanah.
Horison C; adalah lapisan regolith
yang terbentuk dari hasil pelapukan batuan induk. Akar tanaman umur panjang tidak
menembus sampai lapisan ini.
Horison R; adalah lapisan batuan induk
yang berada paling bawah. Merupakan
formasi batuan dasar keras yang masih
utuh. Pada daerah padas lapisan ini bisa terlihat di permukaan tanah.
Sifat Tanah
Sifat dan karakteristik tanah di muka bumi ini
dapat kita pelajari secara fisika, secara kimia dan secara biologi.
1. Sifat Fisika Tanah
Sifat fisika tanah ditentukan menurut tekstur,
struktur, konsistensi, porositas, tata udara atau aerasi, suhu dan warna.
a. Tekstur tanah ; adalah
sifat tanah yang ditentukan menurut perbandingan antar fraksi atau partikel
pasir, debu dan liat pembentuknya. Ukuran relatif partikel pasir antara 2,00
sampai lebih kecil 0,05 mm; debu 0,05 sampai
0,002 mm; liat lebih kecil 0,002 mm. Hasil perbandingan masing-masing
tekstur ini menentukan jenis tanah. Cara menentukannya melalui pemisahan volum
masing-masing fraksi kemudian mencocokan
hasil pemisahan dengan diagram segi tiga
tekstur tanah. Kondisi tekstur berkaitan erat dengan sifat permiabilitas atau
daya serap, kekerasan, kemudahan diolah, kesuburan dan produktifitas tanah.
b. Struktur tanah; adalah
sifat tanah yang ditentukan menurut susunan agregat atau bongkahan tanah.
Kandungan air dan aktivitas pengolahan sangat mempengaruhi struktur tanah.
Berikut ini adalah empat bentuk utama struktur tanah :
Tabel 8.1. Bentuk utama struktur tanah
No
|
Bentuk Struktur
|
Deskripsi morfologi
|
1
|
Lempung
|
Dimensi horizontal lebih
berkembang dibanding vertikal, menghasilkan bentuk lempeng tebal yang disebut
platy dan lempeng tipis yang
disebut laminar. Terdapat pada
horizon E.
|
2
|
Prisma
|
Sumbu vertiKal lebih
berkembang, bagian samping agak datar, menghasilkan bentuk bangun pilar
dengan bagian puncak datar. Terdapat pada horizon B
|
3
|
Columnar
|
Sumbu vertiKal lebih
berkembang, bagian samping agak datar, menghasilkan bentuk bangun pilar
dengan bagian puncak bentuk bulat. Terdapat pada horizon B.
|
4
|
Gumpal
|
Perkembangannya sama
kesemua arah membentuk bangun kubus, pinggirannya polos. Terdapat pada
horizon B.
|
5
|
Gumpal bersudut
|
Perkembangannya sama
kesemua arah membentuk bangunan kubus denga pinggirannya bersudut tajam.
Terdapat pada horizon B.
|
6
|
Granular
|
Strukturnya kecil-kecil
bentuk bulat atau speroid dengan sedikit pori. Terdapat pada horizon A.
|
7
|
Remah
|
Strukturnya kecil-kecil
bentuk bulat atau speroid dengan banyak pori. Terdapat pada horizon A.
|
c. Konsistensi tanah; merupakan
sifat tanah yang berhubungan erat dengan kandungan air dan gaya kohesi dan
adhesi. Mengatahui konsistensi sangat
penting dalam menentukan strategi
dan alat pengolah tanah.
d. Porositas tanah; Adalah sfat tanah yang berhubungn erat dengan
jumlah dan keadaan pori tanah. Makin sedikit pori tanah makin besar kerapatan
tanah. Porositas sangat mempengaruhi daya serap air dan udara ke dalam tanah.
e. Sistem pengudaraan atau aerase tanah; Adalah
sifat tanah yang berhubungan dengan jenis dan pertukaran gas dalam tanah. Sifat
ini sangat mempengaruhi pertumbuhan tanaman.
f. Suhu Tanah; Besar suhu tanah sangat mempengaruhi pertumbuhan
tanaman. Umumnya suhu yang baik untuk pertumbuhan berkisar atara 70–90 oF.
g. Warna Tanah; Karakteristik
warna tanah sangat membantu petani dalam memilih jenis tanaman dan menentukan
strategi pengolahan. Warna berkaitan erat dengan kandungan mineral dan humus
tanah.
2. Sifat Biologi Tanah
Sifat biologi tanah ditentukan oleh keberadaan
organisme dan kandungan bahan organik di dalamnya. Meski jumlahnya cuma 5% tetapi kehadirannya sangat menentukan tingkat
kesuburan tanah. Aktivitas organisme tanah seperti
tungau, kumbang, dan collembola membuat bahan organik menta berukuran besar terpecah-pecah
menjadi lebih kecil. Selanjutnya oleh jamur dan bakteri pembusuk diuraikan
menjadi partikel sederhana pembentuk humus tanah.
Adanya simbiosis dengan organisme tanah sangat membantu tanaman dalam memenuhi
kebutuhan unsur haranya. Contohnya seperti bakteri rhizobium pada akar tumbuhan leguminose yang
mampu menambatkan unsur nitrogen. Pengikat hara yang hidup bebas seperti alga
dan azotobakter juga sangat membantu dalam meningktkan kesuburan tanah. Akar
tanaman dan jenis organisme saprofit
seperti cacing tanah, ulat dan jamur sangat membantu dalam mengikat partikel tanah
sehingga menjadi stabil dan tahan erosi.
Selain bermanfaat dalam
meningkatkan kesuburan tanah ada juga jenis organisme tanah yang bersifat
pathogen. Jenis ini biasanya memakan jaringan tanaman hingga rusak. Contohnya seperti ulat grayak, bakteri
dan jamur mikro yang merusak akar, pucuk dan buah.
Gambar 8.3.
Skema penggolongan organisme tanah
3. Sifat Kimia Tanah
Memahami sifat kimia tanah diperlukan dalam mengambil tindakan pengendalian kesuburan.
Ada empat hal penting yang wajib dipelajari dalam cakupan sifat kimia tanah
yaitu : Koloid tanah, kapasitas tukar ion dan kemasaman atau pH tanah.
a.
Koloid
tanah; Koloid adalah suatu
campuran dengan ukuran diameter patikel
campurannya antara 0,00001 -0,001 mm atau 10-7 – 10-5 cm.
Tanah juga sebuah koloid. Sifat koloid tanah tergantung pada ukuran partikel
campuran dan kandungan ion. Baik koloid tanah liat maupun koloid humus mengandung
banyak ion negatif. Hal ini juga yang menyebabkan pecahan koloid banyak
dikelilingi ion positif atau kation. Pengetahuan tantang konsentrasi ion
koloid sangat berpanfaat dalam pemupukan
tanaman.
b.
Kapasitas
tukar ion tanah; Merupakan
kemampuan koloid tanah dalam menyerap dan mempertukarkan kation. Kemampuan ini
Sangat dipengaruhi faktor kemasaman atau pH tanah,
tekstur tanah, kandungan mineral tanah dan kandungan organik tanah.
c.
Kemasaman
atau pH tanah; Adalah
kadar kemasaman yang ditentukan menurut perbandingan antara konsentrasi ion
positif hidrogen [H+] sebagai gugus asam dengan ion negatif hidroksil [-OH]
sebagai gugus basa. Rentangan pH bergerak dari 0 sampai 14. Nilainya dapat
dihitung dengan persamaan :
pH = -log [H+]
pOH = -log [-OH]
[H+] +
[-OH] = 10-14
pH + pOH = 14
Nilai pH 7,00
bersifat netral; pH < 7,00 bersifat
asam; pH > 7,00 bersifat basa atau alkali.
Pada umumnya pH tanah di lapangan berkisar antara 4,00 sampai 8,00. Konsentrasi [H+] dan [-OH] dalam tanah sangat mempengruhi kapasitas tukar ion positif. Makin tinggi konsentrasi basa [-OH] makin besar pula kapasitas tukar katian yang bersifat basa. Demikian sebaliknya.
Mengendalikan Kesuburan Tanah
Kesuburan tanah
secara fisik terlihat dari kemampuan untuk menghidupkan tumbuh-tumbuhan di
permukaannya. Makin tinggi produktifitas
tanah berarti makin subur dan makin bervariasi tumbuhan yang hidup di atasnya. Dengan
demikian maka mengendalikan kesuburan tanah merupakan tindakan yang sangat
diperlukan dalam upaya mengawetkan fungsi tanah.
1.
Faktor-faktor
Yang Menurunkan Kesuburan Tanah
Ada tiga
faktor lingkungan yang sangat mengganggu kesuburan tanah yaitu : erosi, pencemaran
oleh limbah anorganik dan penggunaan
pupuk yang merusak produktivitas tanah.
a.
Erosi;
Adalah pengikisan lapisan permukaan tanah oleh air atau
tenaga endogen. Adanya erosi membuat humus dan mineral tanah permukaan
tercuci sehingga . tingkat kesuburan tanah menurun. Pengikisan oleh air umumnya terjadi pada lahan miring yang gundul.
Dampaknya terhadap kesuburan menjadi sangat
buruk bila disertai longsoran.
Gambar
8.4
(A) Erosi pada lahan kritis;
(B) Longsor
b.
Pencemaran oleh limbah
anorganik; Sampah anorganik seperti bahan plastik atau
nilon, kaleng dan botol bekas tidak bisa
diuraikan oleh organisme pengurai atau dekomposer. Kehadirannya di
lingkungan menjadi bahan pencemar yang
sangat mengganggu kesuburan tanah. Daya hancur rendah membuat bahan sampah ini menyulitkan
pertumbuhan akar tanaman dan menghambat penyerapan air serta unsur hara.
Gambar 8.5
Timbunan sampah anorganik yang merusak kesuburan tanah
c.
Penggunaan pupuk kimia; Jenis Pupuk kimia seperi Urea, ZA, SP-36 dan
KCl memang cepat mengatasi masalah kekurangan unsur hara
tanaman, tetapi tidak semua pupuk yang
diberikan habis diserap tanaman. Kelebihan pupuk yang tak terserap serta bahan
residunya akan menumpuk di lingkungan menjadi bahan asing. Penggunaan pupuk kimia berulang-ulang dapat
membunuh organisme tanah dan merekatkan partikel tanah hingga menjadi sangat
keras dan pecah-pecah.
Gambar
8.6
Dampak negatif pupuk kimia terhadap tanah
pertanian
(sumber : KOMPAS.com, 21 Januari 2010)
Penumpukan
kelebihan pupuk kimia dalam tanah juga dapat meningkatkan penumpukan garam dan penggurunan
lahan pertanian. Permukaan tanah menjadi gundul karena tidak mampu
menghidupkan tanaman lagi.
2.
Mengatasi
Masalah Kesuburan Tanah
Persediaan air dan unsur
hara yang cukup adalah indikator utama dalam
standar kesuburan tanah. Bila indikator ini tidak terpenuhi maka
tanah dinilai kurang subur. Berikut ini
beberapa langkah yang ditempu dalam mengatasi masalah kesuburan tanah.
a. Mencegah erosi pada lahan gundul melalui reboisasi; Persoalan utama lahan
gundul adalah sifat tanah permukaan yang labil sehingga gampang terkikis atau
longsor. Dengan menanam kembali atau reboisasi
lapisan tanah permukaan menjadi kuat lagi karena diikat akar tanaman. Di
samping itu jumlah air yang terserap ke dalam tanah makin banyak.
Jenis tanaman yang
dipilih untuk menghijaukan kembali lahan gundul harus sesuai dengan sifat
spesifik atau karakteristik lahan. Berikut ini beberapa jenis tanaman reboisasi yang dianjurkan menurut karakteristik lahannya.
11) Lahan bekas longsoran :
a)
Biduri (Calotropis gigantea); Daerah
bekas longsoran biasanya sangat miskin humus tanah. Butuh waktu agak lama
untuk memulihkan kembali lapisan humusnya. Pada kondisi tanpa humus tersebut
diperlukan jenis tanaman yang tahan hidup di daerah kritis seperti biduri atau koleng susu. Jenis
tanaman semak dari famili Aselepiadaceae
ini selain tahan kering bisa menjadi perintis untuk kehidupan tanaman lainnya.
|
Gambar 8.7.
Tanaman biduri
|
b)
Beluntas (Pluchea indica); Tanaman
perdu dari famili Goodeniaceae ini
memiliki perakaran cukup kuat. Jumlah daunnya banyak sehingga bisa
mempercepat proses pembentukan humus tanah. Tanaman beluntas juga
menghasilkan senyawa alelopati yang
menghambat pertumbuhan jenis herba tertentu seperti alang-alang dan rumput teki.
|
Gambar
8.8.
Tnaman
beluntas
|
c)
Bambu (Bambusa sp); Jenis
tanaman bambu sangat baik untuk daerah bekas longsoran. Sistem akar serabutnya
yang kuat bisa diandalkan sebagai pencegah longsor. Bampu memiliki kemampuan reproduksi
cukup baik dan tahan kekeringan. Batangnya bisa dijadikan bahan baku industri kertas dan mebeler.
|
Gambar
8.9.
Tanaman
Bambu
|
d)
Lamtoro gung (Leucaena leucocepala); Termasuk jenis pohon dengan tinggi bisa
melampaui 10 meter. Menjadi naungan bagi aneka jenis herba atau rerumputan
yang tumbuh di bawahnya. Jumlah daun yang yang banyak bisa mempercepat proses
pembentukan humus tanah. Karena struktur kayunya cukup kuat maka batang pohon
lamatoro gung bisa dijadikan bahan baku industru mebeler dan perumahan.
|
Gambar
8.10.
Tanaman
Lamtoro Gung
|
22) Lahan bekas Terbakar :
Lahan
bekas terbakar hanya memerlukan waktu pemulihan. Lapisan humus tanahnya tidak
banyak mengalami erosi jika langsung dihijaukan kembali. Jenis tanaman yang
baik untuk daerah ini adalah tanaman industri seperti :
a)
Mahoni (Swietenia mahagoni);
Terma-suk jenis pohon yang cocok hidup di daerah pesisir sampai lereng yang
cukup tinggi. Berasal dari famili Meliaceae dengan struktur kayu yang
keras. Digunakan sebagai bahan baku industri mebeler dan perumahan.
|
Gambar 8.11
Pohon Mahoni
|
b)
Jati (Tectona grandis); Cocok
hidup di dataran rendah hingga ketinggian di atas 1000 meter. Jenis pohon
dari famili Lamiaceae ini memiliki susunan serat kayu menyerupai motif yang
indah. Batang dan akarnya dimanfaatkan dalam industri mebeler dengan harga jual
cukup tinggi.
|
Gambar
8.12.
Pohon
Jati
|
c)
Meranti (Shorea sp); Termasuk
pohon yang tinggi sehingga banyak ditanam sebagai pohon peneduh. Berasal dari
famili Dipterocarpaceae dengan struktur kayu cukup kuat. Dimanfaatkan
sebagai bahan baku industri mebeler dan perumahan.
|
Gambar
10.13.
Pohon
Meranti
|
d)
Cendana (Santalum
album). Kekhasan
dari jenis tanaman ini adalah memiliki batang yang berbau harum. Minyak
cendananya sangat terkenal dengan aroma yang wangi. Pohon
dari famili Santalaceae
ini banyak diminati dan berani
dibeli dengan harga mahal.
|
Gambar
10.14
Pohon
cendana
|
33)
Lahan bekas Galian tambang
:
Kondisi
lahan bekas galian tambang umumnya jauh lebih buruk dari bekas longsor. Cara
pemulihannya bisa melalui reboisasi tetapi butuh waktu agak lebih lama dibanding
daerah bekas longsoran.
b. Menerapkan model teras bangku dalam sistem pertanian pada lahan
miring; Merupakan
model pengolahan tanah pada lahan miring
yang diatur bertingkat menyerupai bangku tribun. Tujuannya untuk menghambat aliran air dan
mencegah erosi tanah.
;
Gambar
1014
Lahan pertanian dengan model teras bangku
c.
Menerapkan teknik pergiliran tanaman (crop rotation) untuk
memperbaiki kandungan unsur hara dalam tanah; Pergiliran tananam adalah
teknik menanam secara bergilir antara lebih dari satu jenis tanaman pada lahan yang sama. Selain
memaksimalkan pemanfaatan lahan pergiliran tanaman juga bisa memperbaiki
kondisi unsur hara dalam tanah. Contohnya
seperti pergilran antara tanaman jagung dengan kacang tanah. Dengan menanam
kacang tanah setelah panen jagung maka unsur nitrogen yang dipakai jagung akan
diganti kacang tanah melului simbiosisnya dengan bakteri rhyzobium.
d.
Menggunakan pupuk Organik Untuk mengawetkan lahan pertanian; Pupuk organik umumnya dibuat
dari bahan-bahan organik seperti kotoran hewan dan sisa tumbuh-tumbuhan melalui
proses yang sederhana. Tidak ada dampak
negatif pupuk ini terhadap lingkungan, untuk itu dianjurkan penggunaannya
sebagai pengganti pupuk kimia yang punya banyak dampak negatif terhadap
lingkungan.
e.
Menerapkan teknik bio
pori untuk meningkatkan kandungan air tanah; Prinsip
biopori sama dengan sumur resapan, tetapi
sumur resapan biasanya tunggal sedangkan biopori dirangkaikan antara beberapa sumur kecil
kemudian dihubungkan dengan satu sumur besar sebagai penampungnya. Biopori
dapat mencegah banjir dan meningkatkan persediaan air tanah.
Kegiatan 3 :
TEKNOLOGI RAMA LINGKUNGAN
Kompetensi Dasar
3.10.
Menganalisis proses dan produk teknologi ramah lingkungan untuk
keberlanjutan kehidupan
Indikator
3.10.1.
Merumuskan batasan konsep teknologi ramah lingkungan
3.10.2.
Meanganalisis proses kerja teknologi ramah lingkungan
3.10.3.
Membandingkan antara teknologi ramah lingkungan dengan teknologi tidak
rama lingkungan
3.10.4.
Merumuskan kiat untuk menhindari penerapan teknologi tidak ramah
lingkungan dalam kehidupan sehari-hari
Tujuan Pembelajaran
Dengan
mempelajari buku teks, observasi, studi
kasus dan diskusi diharapkan peserta didik dapat :
1.
Mengemukakan
enam prinsip dasar teknologi ramah
lingkungan;
2.
Mengemukakan
satu jenis produk teknologi ramah lingkungan bidang pangan.
3.
Mengemukakan
satu jenis produk teknologi ramah lingkungan bidang transportasi.
4.
Menyimpulkan
tentang keuntungan penerapan teknologi ramah
lingkungan;
5.
Menganalisis
proses teknologi rama lingkungan bidang pangan;
6.
Menganalisis
proses teknologi rama lingkungan bidang transportasi;
7.
Mengemukakan
kelemahan dalam penerapan teknonologi bidang pangan yang berdampak pada
stabilitas lingkungan dan kesejahteraan manusia;
8.
Mengemukakan
kelemahan dalam penerapan teknonologi bidang transportasi yang berdampak pada
stabilitas lingkungan dan kesejahteraan manusia;
9.
Mengajukan
rancangan teknologi bidang pangan yang sesuai untuk mencegah timbulnya masalah
lingkungan dan kesejahteraan manusia;
10.
Mengajukan
rancangan teknologi bidang transportasi yang sesuai untuk mencegah timbulnya
masalah lingkungan dan kesejahteraan manusia;
11.
Mengemukakan
satu jenis produk teknologi ramah lingkungan bidang energi.
12.
Mengemukakan
satu jenis produk teknologi ramah lingkungan bidang informasi.
13.
Menganalisis
proses teknologi rama lingkungan bidang energi;
14.
Menganalisis
proses teknologi rama lingkungan bidang informasi;
15.
Mengemukakan
kelemahan dalam penerapan teknonologi bidang energi yang berdampak pada
stabilitas lingkungan dan kesejahteraan manusia;
16.
Mengemukakan
kelemahan dalam penerapan teknonologi bidang informasi yang berdampak pada
stabilitas lingkungan dan kesejahteraan manusia;
17.
Mengajukan
rancangan teknologi bidang energi yang sesuai untuk mencegah timbulnya masalah
lingkungan dan kesejahteraan manusia;
18.
Mengajukan
rancangan teknologi bidang informasi yang sesuai untuk mencegah timbulnya
masalah lingkungan dan kesejahteraan manusia.
Coba perhatikan gambar
sarana teknologi di bawah ini !
Gambar 10.1
Sarana teknologi
transportasi
Kelima jenis sarana transportasi
ini popular pada masa yang berbeda. Coba
telusuri lagi dan temukan keunggulan serta kelemahan dari masing-masing sarana
tersebut.
Selain
sarana transportasi masih banyak produk teknologi lain yang sangat membantu
manusi dalam memenuhi kebutuhan dan menyelesaikn masalah hidupnya. Meski
demikian banyak juga diantaranya yang memiliki dampak negatif terhadap
lingkungan. Fokus kajian kita kali ini
diarahkan pada sistem teknologi ramah lingkungan. Kita diminta untuk menggali dan menemukan jawaban atas pertenyaan berikut
ini :
o Apakah
teknologi ramah lingkungan ?
o Bagaimanakah
prinsip teknologi ramah lingkungan ?
o Bagaimanakah
proses sebuah teknologi ramah lingkungan ?
o Bagaimanakah
kiat untuk menghindari penerapan teknologi yang kurang ramah lingkungan ?
Pengertian dan Tujuan Teknologi
Ramah Lingkungan
Lingkungan hidup adalah sebuah sistem yang di dalamnya terdapat
manusia. Dengan demikian maka apa pun proses atau produk teknologi yang yang
digunakan manusia tidak boleh mengabaikan kepentingan lingkungan hidup. Atau
dengan kata lain bentuk teknologi yang ramah terhadap lingkungan.
Teknologi ramah lingkungan adalah bentuk penerapan teknologi yang
tidak mengabaikan kepentingan lingkungan hidup. Sebuah teknologi yang dirancang
dengan memperhatikan faktor-faktor keberlanjutan lingkungan seperti : komposisi gas, komposisi tanah, kandungan perairan, keanekaragaman makhluk
hidup, kebisingan dan cahaya.
Komposisi gas; Secara
alamiah komposi gas di angkasa ada standarnya. Keluar dari batas standar bisa menyebabkan
lingkungangan terganggu. Hadirnya gas-gas buangan atau emisi kendaraan
bermotor, industri dan aktivitas pertanian bisa menambah jumlah
gas pencemar di udara.
Komposisi tanah; Sama seperti gas
di udara tanah juga mempunyai standar komposisi. Pembuangan limbah industri
baik padat maupun cair ke lingkungan tanpa melalui daur ulang dapat merusak komposisi
dan menurunkan kesuburan tanah.
Kandungan perairan;
Limbah cair dari teknologi industri yang dibuang ke perairan dapat mengganggu
standar kwalitas perairan. Adanya senyawa beracun serta bahan-bahan pengganggu
lainnya membuat kwalitas air tercemar.
Keanekaragaman makhluk hidup; keanekaan jenis
makhluk hidup di suatu habitat merupakan sumber daya lingkungan yang berperan
penting dalam menjaga kestabilan
ekosistem. Pembuangan limbah industri
teknologi ke lingkungan dapat
menyebabkan punahnya jenis makhluk hidup tertentu. Hal ini akan berdampak pada
kestabilan ekosistem.
Kebisingan; Pengoperasian
peralatan atau mesin teknonologi di suatu
lingkungan hidup bisa menciptakan kebisingan dan merusak sistem pendengaran.
Radiasi cahaya; Radiasi
cahaya pada suatu lingkungan hidup juga ada batas toleransinya. Cahaya dengan
gelombang radiasi pendek seperti sinar X dan sinar gama bisa membahayakan
kehidupan organisme pada suatu habitat.
Tujuan utama
dari teknologi rama lingkungan adalah menghasilkan berbagai produk atau jasa untuk
kepentingan manusia dengan memanfaatkan sumber daya alam yang dapat diperbarui
dan tidak mengahsilkan limbah yang mengganggu lingkungan hidup. Sebuah teknologi yang dirancang tanpa
memperhatikan faKtor-faktor lingkungan merupakan bentuk aplikasi yang tidak
ramah terhadap lingkungan. Produk-produk
yang dihasilkan dan limbahnya bisa
menjadi bahan pencemar yang sangat mengganggu kestabilan ekosistem. Model
teknologi seperti ini layak untuk dihindari penggunaannya.
Prinsip dan Manfaat Teknologi Ramah Lingkungan
Pada
dasarnya lingkungan hidup secara alamiah memiliki kemampuan untuk menjaga
keseimbangannya. Hadirnya bahan asing akan mengundang reaksi berupa penolakan
yang berdampak pada pergeseran titik keseimbangan dan kematian jenis makhluk
hidup yang tidak sanggup mentoleransi
perubahan. Lingkungan dengan bahan asing yang mengganggu ini disebut lingkungan
tercemar.
Dalam
kehidupan sehari-hari bahan asing yang mencemarkan lingkungan itu umumnya
berasal dari sampah atau limbah industri.
Jenis limbah yang mengandung senyawa beracun dan sulit terurai tentu
sangat mengusik kesejahteraan hidup dan mempengaruhi keseimbangan
lingkungan. Dengan demikian maka menjadi
pertimbangan utama dalam penerapan teknologi adalah mengecilkan dampak
pencemaran dan mengatasi masalah lingkungan hidup. Bentuk teknologi seperti ini
lebih mengutamakan keramahan terhadap lingkungan, bukan target produk atau
keuntungan yang diperoleh.
Supaya
disebut rama lingkungan maka bentuk teknologi yang diterapkan harus bisa
memenuhi enam prinsip dasar berikut ini
:
1. Refine atau menyaring; Bahwa sistem
teknologi yang diterapkan harus memilih proses dan menggunakan bahan baku yang lebih ramah lingkungan.
2. Reduce atau mengurangi;
Bahwa sistem teknologi yang diterapkan harus bisa mengurangi limbah buangan
melalui optimalisasi pemanfaatan.
3. Reuse atau menggunakan kembali; Bahwa sistem teknologi yang diterapkan harus bisa
menggunakan kembali
limbah melalui proses yang
berbeda.
4. Recycle atau mengolah kembali; Bahwa
sistem teknologi yang diterapkan harus
bisa mengolah kembali atau mendaur ulang limbah buangan untuk mengecilkan
risiko terhadap lingkungan.
5. Recovery atau pemulihan kembali; Bahwa
sistem teknologi yang diterapkan harus mampu memulihkan lingkungan dengan cara
mengambil kembali material penting dalam aliran limbah untuk mencegah dampak
negatif terhadap lingkungan. Material tersebut dimanfaatkan lagi baik dalam
proses yang sama atau proses berbeda.
6. Retrieve Energy atau mendapatkan kembali energy tersimpan; Bahwa sistem teknologi yang diterapkan
harus mampu mendapatkan kembali energi yang
tersimpan dalam limbah melalui proses pengolahan limbah.
Jika
teknologi yang diterapkan telah memenuhi enam prinsip teknologi ramah
lingkungan maka dapat diperoleh manfaat antara lain :
1.
Ada
perbaikan produk dan proses produksi.
2.
Penggunaan
sumberdaya alam dan energi menjadi lebih efektif serta efisien.
3.
Risiko
pencemaran lingkungan dapat dicegah.
4.
Perpindahan
bahan pencemar antar media dapat dicegah..
5.
Memenangkan
persaingan di pasar dunia melalui penggunaan teknologi baru.
6.
Meningkatkan
Kerjasama yang baik antara pemerintah, agro-industri dan masyarakat.
7.
Bisa
menekan biaya produksi dan meningkatkan pendapatan usaha.
Penerapan
Teknologi Ramah Lingkungan
Hingga awal abad 21 ini teknologi ramah lingkungan sudah berhasil
diterapkan pada bidang-bidang kebutuhan hidup seperti bidang pangan dan
kesehatan, bidang energi, bidang transportasi dan bidang informasi.
1.
Bidang pangan dan Kesehatan :
a. Teknologi Nano; konsep
ilmu dan teknologi nano pertama kali diperkenalkan Dr. Richard Feynman pada sebuah pertemuan
ilmiah yang diselenggarakan oleh American Physical Society di California
Institute of Technology (Caltech), 29 Desember 1959. Dalam pidatonya, Feynman
menggambarkan suatu proses di mana ilmuwan akan dapat memanipulasi dan
mengontrol individu pada tingkat atom dan molekul. Teknologi nano adalah sebuah teknologi rekayasa
yang ditempu melalui perombakan dan penyusunan kembali partikel materi atau
bahan dalam skala ukuran nano meter (1 nano meter = 0,000000001 m atau 10-9m
atau 10-12 mm). Tujuan dari teknologi ini untuk mendapatkan jenis
bahan yang sama dengan sifat-sifat baru sesuai keinginan. Contohnya seperti produk carbon nanotube (CNT) yang sangat ringan tetapi kekuatannya 100 kali
lebih kuat dari baja.
Di bidang pangan teknologi nano banyak digunakan dalam pembuatan kotak
kemasan hasil panen. Contohnya smart packaging
system atau lebih dikenal dengan kemasan pintar.
Gambar 10.2
Smart packaging system atau
kemasan pintar
(sumber :
http://bbppketindan.bppsdmp.pertanian.go.id/blog/)
Keistimewaan dari paket kemasan ini antara lain,
bisa mengawetkan makanan segar, memiliki alat bio sensor yang bisa memberi
tanda masa daluwarsa dan cepat terurai bila dibuang ke lingkungan.
Teknologi nano di bidang kesehatan seperti pada
beberapa produk obat herbal yang cepat menyembuhkan penyakit tanpa meninggal
efek samping.
Gambar 10.3
Obat herbal produk
teknologi nano
(sumber : https://kumparan.com/irwan-kurniawn/)
Obat herbal teknologi nano
selain tidak memiliki efek samping juga dikemas dengan bahan yang rama
lingkungan. Dalam tempo kurang lebih satu bulan kemasan obat tersebut sudah
menyatu dengan tanah.
b.
Fitoremediasi; Merupakan proses bioteknologi yang memanfaatkan
jasa tumbuhan untuk mengatasi masalah pencemaran lingkungan oleh bahan-bahan
pengganggu seperti logam berat, pestisida kimia dan minyak. Jenis teknologi rama
lingkungan ini baru
berkembang sekitar awal tahun 1990. Tumbuhan yang digunakan pada uji coba
pertama adalah bunga mathari. Ternyata dengan menanam bunga matahari
bahan-bahan pencemar seperti zat radioaktif sesium (Cs), stronsium (Sr), dan
uranium (U) dapat dibersihan dan tanah
subur kembali.
Keunggulan
teknologi fitoremediasi antara lain:
ramah lingkungan, biaya operasional rendah, mudah untuk diaplikasikan, aman
digunakan, tanah menjadi lebih subur,
kualitas lingkungan makin baik. Jenis tumbuhan lain yang bisa dipakai dalam proses
fitoremidiasi adalah sawi, eceng gondok,
padi, tembakau, dan lidah mertua.
c.
Teknologi Pemurnian Air
(Water Purification); Merupakan teknologi
produksi air bersih siap saji Yang ditempuh melalui penyaringan dan sterilisasi
dengan menggunakan radiasi atau beberapa bahan kimia pembunuh kuman. Uji coba pemurnian
air dilakukan pertama kali sekitar abad ke-17 oleh Sir Francis Bacon. Teknologi yang
diterapkan pada waktu itu adalah pemurnian air laut dengan menggunakan saringan
pasir.
Pemrurnian air
dewasa ini dilakukan melalui proses filtrasi atau penyaringan, sedimentasi atau
pengendapan, dan destilasi atau penyulingan. Pembebasan air dari kuman ditempu dengan memberikan
senyawa klorin (Cl2) atau sinar ultra violet.
Gambar 10.4
Teknologi filterisasi yang
digunakan depot air minum
2.
Bidang Energi
a.
Biofuel; Persediaan bahan bakar fosil atau lebih
dikenal dengan minyak bumi kini makin
menipis. Penggunaan jenis bahan bakar ini juga menghasilkan gas emisi atau
buangan yang sangat mencemarkan lingkungan. Bahan bakar lain yang sedang dikembangkan
sekarang untuk mengganti posisi minyak bumi adalah biofuel. Biofuel
merupakan jenis bahan bakar
alternatif yang diolah langsung dari bahan-bahan
organik melalui proses bioteknologi.
Ada
dua jenis biofuel yang mulai banyak
digunakan sekarang, yaitu bioetanol
dan biodiesel. Bioetanol termasuk jenis alkohol yang dihasilkan melalui proses
fermentasi karbohidrat atau reaksi kimia gas alam. Jenis tumbuhan berkabohidrat
tinggi seperti jagung, sorgum dan
singkong bisa dijadikan bahan baku pembuatan etanol. Sedangkan biodiesel merupakan
bahan bakar alami yang yang difermentasi dari lemak nabati.
Baik
bioetanol maupun biodisel termasuk bahan bakar dengan gas emisi sangat rendah.
Oleh karena itu maka dampaknya terhadap kerusakan lingkungan sangat kecil.
b.
Biogas;
Merupakan jenis bahan bakar alternatif
yang dihasilkan melalui proses fermentasi bahan-bahan organik oleh bakteri pengurai.
Penguraian sampah organic termasuk tinja hewan oleh bakteri pengurai akan
menghasilkan gas metana (CH4).
Jenis gas ini bisa dimanfaatkan sebagai bahan bakar alternatif.
Dalam kehidupan
sehari-hari digunakan sebagai bahan bakar kompor gas dan pembangkit listrik
biogas.
Gambar 10.5
Industri biogas pengolahan
limbah tahu di Purwokerto
c.
Sel Surya (Solar Cell); Merupakan sumber
arus listrik yang memanfaatkan energi radiasi cahaya matahari. Pada sistem ini
Radiasi cahaya yang ditangkap panel surya dibubah menjadi energi potensial
listrik. Energi tersebut bisa digunakan
langsung atau disimpan dalam sel aki.
Sel surya sangat rama lingkungan karena tidak ada gas atau bahan cair yang dibuang sebagai limbah. Lempengan
panel surya bisa dipasang langsung di atap rumah, tidak makan tempat dan mudah
diperbaiki.
Gambar 10.6
Kompleks perumahan dengan
sistem sel surya, kawasan Citayam Depok
(sumber : Sindo News.com, 23 Agustus 2015)
d.
Listrik Tenaga Air; Pembangkit listrik ini tidak menggunakan bahan
bakar. Turbin pemutar generator listriknya digerakan dengan bantuan energi
aliran air. Dengan demikian maka tidak ada bahan limbah cair atau padat yang
dibuang ke lingkungan.
Gambar 10.6
A = PLTA Sungai Kampar Riau;
B – PLTA mini warga Sleman
(sumber : Detakriau News.com, 2015; The
Presidentpost. Id,2014)
e.
Listrik Tenaga Pasang
Surut; Pembangkit listrik ini menggunakan arus air laut
saat pasang dan surut sebagai penggerak turbinnya. Sama seperti listrik tenaga
air listrik pasang surut juga tidak menggunakan bahan bakar sehingga tidak ada
bahan buangan yang mencemarkan lingkungan.
Gambar 10.7
Dam De La Rance di Perancis,
pembangkit listrik tenaga pasang surut pertama di dunia yang dibangun tahun 1966
f.
Listrik Tenaga Angin; Pemutar turbin pada sistem listrik
tenaga angin adalah kincir angin. Besar energi listrik yang dihasilkan
tergantung kekuatan angin yang berhembus saat itu. Kincir angin bisa dibangun
di darat atau di laut. Jenis pembangkit listrik ini juga tidak menggunakan
bahan bakar.
Gambar 10.8
Pembangkit
listrik tenaga kincir angin, Bantul Yogyakarta
(sumber :
Tempo.co, 09Maret 2019)
g.
Listrik Panas Bumi (Geothermal);
Pembangkit
listrik panas bumi menggunakan tenaga panas bumi sebagai penggerak turbin.
Gambar 10.9
Pembangkit
listrik tenaga panas bumi di Ulubelu, Lampung
(sumber : https://alamendah.org/2015/11/12/)
3.
Bidang Transportasi
a.
Kereta Litrik; adalah jenis kereta api yang bergerak
dengan sistem rel listrik. Kereta listrik tidak memerlukan bahan bakar
melainkan arus listrik yang dialirkan lewat kawat penghantar sepenjang rel. Melalui
pantograf arus listrik yang masih bertipe bolak balik (DC) dialirkan menuju konverter
untuk diubah menjadi arus searah (AC). Dari konverter arus diteruskan ke dinamo
yang terletak dekat roda. Adanya arus listrik membuat rotor dinamo berputar. Akibatnya roda kereta
ikut berputar dan lokomotif kereta bergerak maju. Karena arus DC sering
mengalami groud fault yang
menimbulkan kemacetan maka tipe kereta listrik yang diproduksi terakhir ini
tidak menggunakan converter lagi. Arus listik dari pantograf dialirkan langsung
ke dinamo.
Sketsa
kereta listrik
Gambar 10.11
Kereta
listrik tipe AC (tidak menggunakan konverter)
(sumber :
https://www.lemigliorifoto.eu/futuristic-wallpaper-qygjxz.html)
b.
Kendaraan Hidrogen
(Hydrogen Vechicle);
Jenis kendaraan ini menggunakan bahan bakar hidrogen. Mobil berbahan bakar
hidrogen yang telah dikembangkan antara lain: Chevrolet Equinox Fuel Cell,
Honda FCX Clarity, Hyundai ix35 Fuel Cell, dan Mercedes-Benz
B- Class F-Cell. Mobil ini mampu melaju dengan kecepatan 450 km/jam. Selain
mobil, di Cina juga telah dikembangkan sepeda motor dan skuter berbahan bakar hidrogen. Saat ini
perusahaan penerbangan seperti Boeing, Lange Aviation, dan German
Aerospace Center telah mengembangkan
pesawat berbahan bakar hidrogen.
Gambar 10.12
A
= Bus hidrogen pertama produksi Toyota Motor Jepang
B
= Sepeda motor hydrogen produksi Zuzuki Motor Jepang tahun 2015
C
= Mobil hidrogen produksi Hyundai MotorKorea tahun 2018
D
= Pesawat tempur F15 tipe Fan Jet milik angkatan udara AS tahun 1989
c. Mobil Surya (Solar Car); Adalah jenis mobil dengan energi
penggerak mesinnya berasal dari cahaya matahari. Panel surya
yang dipasang pada atap mobil berfungsi untuk menangkap radiasi cahaya
matahari dan mengubahnya menjadi arus listrik. Tipe arus listrik dari panel
surya adalah AC. Dengan menggunakan konverter arus tersebut diubah menjadi DC
dan disimpan dalam beterei mobil. Tahun 2013 Institut Teknologi Sepuluh
November (ITS) Surabaya berhasil menciptakanm mobil surya Indonesia yang cukup diperhittungkan dunia. Kecepatannya
100 km/jam, daya simpan batrei 5 KW.
Gambar 10.13
Mobil
surya karya ITS tahun 2013
(Sumber:
http://illenenaominugroho.blogspot.com/2013)
d. Kendaraan Listrik (Electric Vechicle); Jenis
kendaraan listrik yang cukup popular sekarang adalah mobil dan skuter elekrik.
Penggerak mesinnya menggunakan energi listrik yang tersimpan dalam batrei. Jika daya mulai melemah batrei mobil bisa diisi lagi dengan cara menghubungkan kontak
charger dengan sumber arus listrik.
Gambar 10.14
A
= Mobil Elektrik B = Skuter elektrik
4. Bidang Informasi dan Hiburan;
Peralatan teknologi
informasi dan hiburan seperti, radio, televisi, faximille, komputer, laptop
atau PC tablet, telegraf, telpon, hand phone (HP), modem dan satelit komunikasi
memang banyak membantu manusia dalam memenuhi kebutuhannya. Meski demikian radiasi
cahaya dan gelombang suara yang dilepaskan bisa berdampak buruk terhadap
lingkungan hidup. Ada jenis peralatan tertentu sering melepaskan radiasi cahaya
yang merusak mata manusia dan mematikan hewan sekitarnya. Ada juga yang menghasilkan
gelombang suara super sonik yang mengganggu pendengaran atau membinasakan
hewan-hewan kecil.
Sebagai konsumen kita
harus jeli dalam memilih peralatan teknologi informasi dan hiburan. Pililah peralatan
yang lebih ramah lingkungan. Berikut ini beberapa peralatan teknologi informasi
dan hiburan yang rama lingkungan.
a.
LED
TV; Merupakan teknologi terbaru dalam dunia pertelevisian. Jenis
televisi ini menggunakan teknologi Light Emitting Diode (LED). Dibanding TV
tabung model LCD TV dengan teknologi LED
menghasilkan gambar lebih terang.
Pencahayaannya lembut dan radiasi yang dilepaskan tidak merusak mata.
Gambar 10.15
Teknologi
LED TV Sharp dan Samsung
(Sumber : https://www.google.co.id)
b. Smartphone Rama Lingkungan ; Handphone
biasa atau tipe smartphone yang dibuat melalui daur limbah, sistem pencahayaan
lembut dan mudah teruarai bila bahan bekasnya dibuang ke lingkugan termasuk
produk rama lingkugan. Jenis smartphone
yang tergolong produk rama lingkungan
antara lain : Samsung Galaxy S8, G6 dan LG.
Gambar 10.16
Smartphone
rama lingkungan
Mencegah
Kerusakan Lingkungan Karena Penerapan Teknologi
Undang-undang nomor 32
tahun 2009 tentang Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan hidup mewajibkan kita semua untuk menjaga kelestarian
lingkungan. Dengan demikian maka pemanfaatan proses dan produk teknologi untuk
memenuhi kebutuhan sehari-hari perlu memperhitungkan secara cermat dampaknya
terhadap lingkungan. Banyak fakta mengenai kerusakan lingkungan karena limbah
organik yang sulit terurai, gas beracun
dan logam berat adalah bukti bahwa betapa pentingnya mencegah kerusakan lingkungan karena
penerapan teknologi.
Hal-hal yang perlu
dilakukan manusia untuk mencegah kerusakan lingkunagn karena penerapan
teknologi antara lain :
1. Menghindari penerapan proses dan pemanfaatan produk teknologi yang
tidak ramah lingkungan;
2. Memprioritaskan pemanfaatan proses
dan produk teknologi ramah lingkungan untuk memenuhi kebutuhan hidup
sehari-hari;
3. Membiasakan diri untuk memanfaatkan produk teknologi hasil daur ulang;
4. Membiasakan diri untuk tidak membuang limbah teknogi ke lingkungan;
5. Membiasakan diri untuk menggunakan kembali limbah teknologi yang
masih bisa dipakai lagi dalam urusan atau fungsi yang berbeda;
6. Selalu mengupayakan daur ulang
limbah teknologi.
Komentar
Posting Komentar