MODUL BIOTEKNOLOGI DAN KONSERVASI TANAH


MODUL PEMBELAJARAN IPA SMP

BIOTEKNOLOGI, KONSERVASI TANAH DAN TEKNOLOGI RAMAH LINGKUNGAN 

 Drs. Marselinus Boli

KOMPETENSI INTI  :
3.
Memahami pengetahuan (faktual, konseptual dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata
4.
Mencoba, mengolah dan menyaji dalam rana konkrit (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi dan membuat) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang teori.

PENDEKATAN ANJURAN :
Belajar kontekstual dengan pendekatan saintifik, model discovery, inquri, pembelajaran berbasis proyek  dan pembelajaran berbasis masalah.

 Kegiatan 1 :


 BIOTEKNOLOGI DAN PENERAPANNYA


Kompetensi Dasar    
3.7.        Menerapkan konsep bioteknologi dan perannya dalam kehidupan manusia

Indikator
3.7.1.   Merumuskan prinsip dasar  bioteknologi
3.7.2.   Mengkategorikan produk yang dibuat melalui proses bioteknologi
3.7.3.   Merinci tahapan dalam proses bioteknologi 
3.7.4.   Memprediksi dampak penerapan bioteknologi

Tujuan Pembelajaran
 Melaui penelusuran informasi, observasi, eksperimen dan diskusi  diharapkan pesrta didik dapat :
1.         Mengemukakan tiga  prinsip dasar bioteknologi;
2.         Memerinci ciri bioteknologi konvensional.
3.         Mengkatgorikan produk yang dibuat melalui proses bioteknologi konvensional;
4.         Merinci tahapan dalam proses bioteknologi konvensional;
5.         Memprediksi dampak negatif penerapan bioteknologi konvensional;
6.         Memerinci ciri bioteknologi moderen;
7.         Mengemukakan perbedaan antara bioteknologi moderen dengan bioteknologi konvensional.
8.         Mengkatgorikan produk yang dibuat melalui proses bioteknologi moderen;
9.         Merinci tahapan dalam proses bioteknologi moderen;
10.       Memprediksi dampak negatif penerapan bioteknologi moderen;
11.       Merumuskan kiat mencegah dampak negatif penerapan bioteknologi.




URAIAN MATERI
Kamu tentu sudah kenal betul jenis makanan  seperti gambar  di bawah ini.



Gambar 7.1
Empat jenis makanan yang dibuat melalui proses bioteknologi

Keempat jenis makanan ini dibuat melalui proses bioteknonogi yang sangat sederhana dengan memanfaatkan jasa mikro organisme. Tempe dan tahu dihasilkan melui fermentasi dengan bantuan  jamur  Rhyzopus oligoporus atau Rhizopus Oryzae, tape ubi kayu oleh bateri Saccharomyches Cereviceae, keju oleh jamur  Penicilium Comemberti dan roti bakar oleh bakteri Sacharomices sereviceae.
Selain jenis makanan  di atas masih banyak bahan pangan lain,  juga bahan industri dan obat-obatan yang dibuat melalui proses bioteknologi. Minuman bir yang dibuat melelui fermentasi lambat yang terkenal sejak dulu, industi etanol dengan sistem penyulingan tingkat tingkat tinggi,  produksi anti bodi yang melibatkan proses rekayasa genetik termasuk bentuk penerapan  bioteknologi yang sangat membantu  memecahkan  masalah  hidup manusia.  Bioteknologi sangat efektif untuk menyelesaikan persoalan  gizi, kesehatan, kwalitas hidup dan sumber daya manusia.

Pengertian Bioteknologi
Istilah Bioteknologi berakar dari kata “bio” dan “teknologi.”  Bio dapat diartikan dengan makhluk hidup,sedangkan teknologi adalah proses teknik yang menerapkan konsep ilmu pengetahun atau sains. Secara praktis bioteknologi didefinisikan sebagai proses teknis yang memanfaatkan  jasa makhluk hidup  untuk  menghasilkan produk yang bermanfaat bagi manusia.

Jasa makhluk hidup yang dimanfaatkan dalam proses bioteknologi meliputi  :
a.    aktifitas makhluk hidup yang menhasilkan produk berupa  energi atau bahan-bahan tertentu. Contohnya : fermentasi oleh ragi yang membuat adonan roti bakar mengembang.                                                   
b.    Bahan yang dihasilkan mahkluk hidup secara langsung. Contohnya seperti bahan antibiotika yang diproduksi jamur penicillin.
c.    Bagian dari tubuh makhluk hidup berupa sel atau jaringan yang dimanfaatkan sebagai bahan dasar untuk menghasilkan sesuatu produk dengan nilai lebih. Contohnya seperti teknologi fusi sel, kultur sel dan kultur jaringan.

Prinsip Bioteknologi
Bioteknolologi merupakan sebuah proses yang berpedoman pada teknik penerapan ilmu pengetahuan dengan melibatkan jasa makhluk hidup. Bioteknologi sebagai proses memiliki  empat prinsip dasar  yaitu :
a.   Adanya agen biologi berupa tubuh utuh yang masih hidup atau bagian tubuh organisme tertentu.
b.   Adanya pendayagunaan melalui proses teknologi baik dalam skala kecil maupun skala indistri.
c.    Adanya hasil yang diperoleh berupa produk fisik maupun jasa.
d.   Pemanfaatan produk yang dihasilkan berdampak positif terhadap kesejahteraan hidup manusia.
Sejarah Perkembangan Bioteknologi
Bioteknologi mulai dikenal sejak 6000 tahun atau millennium VI sebelum masehi. Perkembangan pesatnya  sangat terasa  pada awal abad XX masehi. Berbagai penemuan di bidang rekayasa genetik menjadi babak baru dalam sejarah perkembangan bioteknologi.  Berikut ini beberapa proses dan produk bioteknologi sejak awal perkembangan hingga sekarang.
Tabel 7.1.
Proses, produk dan peristiwa bioteknologi sejak 6000 tahun sebelum masehi hingga abad 21 masehi.

No
Proses dan Produk
Tahun 
pengembangan
1
Fermentasi  ragi dalam pembuatan anggur  dan bir oleh orang mesir
6000  SM
2
fermentasi bakteri asam laktat dalam pembuatan yoghurt dan keju oleh bangsa tionghoai
4000 SM
3
Fermentasi asal dalam pengawetan susu dan sayur-sayuran oleh orag Mesir dan Sumeria
3000 SM
4
Penggunaan mikroba dalam tambang tembaga
1680
5
Mikroba dilihat pertama kali oleh  Antonio van Leewenhoek
1680
6
Mikroba penggagal fermentasi ditemukan oleh Louis Pasteur
1876
7
Pemisahan  ensim ragi yang dipakai untuk membuat alkohol ditemukan Eduard Bucher
1897
8
Penemuan bakteri penghasil aseton dan butanol
Sekitar 1910
9
Penemuan struktur rantai ganda DNA
1928
10
Penemuan streptomisin sebagai  antibiotik baru
1953
11
1970 Peneliti di AS berhasil menemukan enzim pembatas yang digunakan untuk
memotong gen-gen.
1970
12
 Penemuan DNA Rekombinan
1973
13
Pembuatan antibodi monoklonal
1973
14
Penemuan metode produksi antibodi monoklonal dikembangkan oleh Kohler dan Milstein
1975
15
Para peneliti dari AS berhasil membuat insulin dengan menggunakan bakteri yang
terdapat pada usus besar
1978
16
alergi terhadap insulin hewan yang Berkembangnya bioteknologi modern dicirikan oleh teknologi DNA rekombinan. Model prokariotnya, E. coli, digunakan untuk memproduksi insulin dan obat lain, dalam bentuk manusia. Sekitar 5% pengidap diabetes sebelumnya tersedia).
1980
17
Penemuan interveron, hormon tumbuh dan vaksin hepatitis
1980
18
Penemuan interveron untuk mengobati kangker
1980
19
Rockafella Foundation  dan International Rice  Research Institute  menemukan cara transgenic dalam dunia pertanian, khusus pada jenis tanaman padi, tomat dan beberapa tanaman lainnya
1990
20
Roslin Institute  Scotlandia berhasil melakukan cloning hewan pertama pada jenis domba yang diberi nama Dolly.
1996

Ruang Lingkup dan Pemanfaatan   Bioteknologi
1.      Bioteknologi menurut proses dan efek
Dengan memperhatikan proses dan efek atau akibat yang diharapkan, bioteknolgi  dibedakan menjadi empat golongan yaitu : teknologi bioprosesing, teknologi biosensor, teknologi rekayasa genetik, teknologi kultur sel dan jaringan.


a.      Teknologi Bioprosesing
Teknologi bioprosesing adalah proses bioteknologi yang menggunakan  jasa aktifitas sel hidup untuk menghasilkan produk-produk bermanfaat. Kelompok ini meliputi jenis teknologi :

1)     Biofermentasi; merupakan bioteknologi yang memanfaatkan efek yang timbul dan produk yang dihasilkan dalam aktivitas pernafasan mikro organisme anaerobik. Organisme anaerobik adalah organisme yang tidak memerlukan oksigen dalam pernafasan. Reaksi pernafasannya disebut fermentasi.  Saat fermentasi  dihasilkan sejumlah energi dan bahan buangan berupa gas carbon dioksida serta beberapa gas lainnya. Contohnya seperti pada proses peragian adonan roti.

2)     Biodegradasi;  adalah bioteknologi yang memanfaatkan jasa mikroba pengurai bahan organik. Contohnya seperti pada pembuatan bokasi dengan menggunakan cairan EM4 (Efective Micro organisme 4) dan pembersihan tumpahan minyak di perairan dengan memanfaatkan bakteri pemakan minyak.

b.      Teknologi Biosensor
Tekonologi biosensor  menerapkan konsep kerjasama antara bio-molekuler dengan mikroelektronik. Teknik ini dipakai untuk mendekteksi substansi kimia tertentu dalam suatu organisme. Lebih banyak digunakan dalam penelitian lingkungan, gizi  dan kesehatan.

c.      Teknologi rekayasa Genetik
Rekayasa genetik adalah bioteknologi yang dilakukan dengan cara memanipulasi/mengubah materi genetik dalam sel. Bentuk-bentuk rekayasa genetik meliputi :

1)     Trans genetik;  merupakan teknik penggabungan, pemindahan dan penyisipan gen dalam pita ADN. Contohnya seperti pada pengadaan bibit tanaman transgenik.
2)     Fusi inti sel; Merupakan penggabungan inti sel dari dua sel  individu berbeda. Penggabungan inti sel ini akan membawa serta sifat-sifat yang terkandung dalam kromosomnya.
3)     Fusi protoplasma; adalah  peyatuan protoplasma dari dua sel individu berbeda. Sifat sel hasil penggabungan merupakan kombinasi sifat kedua sel. Tujuannya untuk menhasilkan organisme dengan sifat hibrida

d.       Teknologi Kultur Sel dan Jaringan
Teknologi kultur sel dan jaringan termasuk  bioteknologi    pembiakan. Pada teknik ini sel atau jaringan ditumbuhkan secara terpisah  dalam  medium yang cocok. Proses pembiakan berlangsung hingga terbentuk organ tubuh secara lengkap. Teknik kultur sel banyak diterapkan dalam bidang pertanian.  Dalam bidang peternakan lebih dikenal dengan istilah Kloning.


2.      Bioteknologi menurut  cakupan peralatan dan sistem pengelolaan
Dilihat dari kerumitan proses, peralatan yang digunakan  dan cakupan pengelolaannya bioteknologi dibedakan menjadi dua golongan yaitu bioteknologi konvensional dan bioteknologi moderen.

a.      Bioteknologi Konvensional
Bioteknologi konvensional adalah proses bioteknologi yang ditangani secara sederhana dalam skala kecil atau terbatas.  Disebut konvensional karena prosesnya  melibatkan  organisme secara langsung untuk menghasilkan produk berupa  barang atau jasa yang bermanfaat bagi manusia.
Oleh karena penanganannya sederhana maka bioteknologi konvensional memiliki banyak kekurangan, antara lain : prosesnya kurang steril, jumlah produksi terbatas dan kwalitas produknya sulit dikontrol. Meski demikian model bioteknologi ini tetap diperlukan karena biayanya murah, mudah dipahami dan dapat mengatasi kebutuhan dalam waktu cepat. Berikut ini adalah bentuk pemanfaatan bioteknolgi konvensional dalam kehidupan sehari-hari.

1)    Bidang Pangan  :
Bioteknologi konvensional  bidang pangan umumnya dilakukan melalui proses fermentasi oleh mikroorganisme. Contohnya seperti pembuatan  yoghurt , keju , tempe, roti, kecap dan  cuka.

a)    Yogurt ; merupakan jenis minuman yang dibuat melalui fermentasi  susu dengan bantuan bakteri Streptococcus thermophillus atau Lactobacillus bulgaricus. Aktivitas pernafasan bakteri dapat mengubah laktosa pada susu menjadi asam laktat. Pecahnya protein susu membuat  susu  lebih kental. 

Gambar 7.2.
Minumam Yogurt

b)    Keju; Dibuat dengan cara memisahkan zat padat dalam susu melalui fermentasi. Microorganisme yang berperan adalah  bakteri Lactobacillus bulgaricus atau Streptococcus thermophillus. Enzim renin yang dilepaskan bakteri membuat protein susu menggumpal. pemanasan menyebabkan gumpalan susu menjadi keras.



Gambar 7.3.
Keju
(Sumber: http://www.sehat.com)

c)     Roti ; Rota bakar yang kita kenal sehari-hari dibuat melalui fermentasi cepat dengan melibatkan jamur Saccharomyces cerevisiae , atau lasim dikenal dengan ragi/khamir. Carbondioksida yang dilepaskan dalam aktivitas pernafasan jamur ragi membuat adonan roti mengembang. Alkohol yang terbentuk dalam proses ini dapat meningkatkan aroma dan nilai rasa roti.


Gambar 7.4
Roti bakar
(Sumber: http://www.dinimon.com/)

d)    Kecap; Kecap dibuat dari kacang kedelai melalui fermentasi cepat dengan bantuan jamur Aspergillus wentii. Aktivitas jamur ini akan merombak protein menjadi asam amino. Perendaman biji kacang kedelai yang sudah difermentasikan dalam larutan garam dapat memebabaskan sari, aroma dan rasa.


Gambar 7.5
Kecap
(Sumber: http://www.tokomesin.com/)

e)    Tempe ;  Tempe juga dibuat dari biji kedelai melalui fermentasi cepat dengan melibatkan aktivitas jamur Rhizopus oryzae atau Rhizopus oligosporus. Pertumbuhan hifa jamur membuat biji kedelai saling terikat membentuk tempe. Adanya enzim protease membuat struktur biji kedelai menjadi lunak.


Gambar 7.6
Tempe
(Sumber: https://www.tasti-indonesian-food.com/) 

f)     Cuka; Cuka dibuat dari larutan etanol atau etil alcohol melalui proses fermentasi asam cuka. Mikro organisme yang berperan dalam pembuatan cuka adalah bakteri pembentuk  asam asetat seperti Acetobacter dan Gluconobacter.

Gambar 7.7
Cuka makan
2)        Bidang Pertanian :
Dewasa ini bioteknologi konvensional di bidang pertanian lebih diarahkan pada upaya meningkatkan jumlah dan kwalitas produksi. Faktor-faktor pendukung  produksi seperti bibit unggul, pupuk, anti hama, dan pengolahan paska panen menjadi sasaran utama penerapannya. Berikut ini beberapa bentuk terapan bioteknologi konvensional di bidang pertanian.

aa)   Pembastaran; Bastar  termasuk penerapan bioteknologi dalam pemuliaan sifat unggul tanaman melalui uji silang antar varietas tanaman. Melalui bastar dapat diperoleh bibit dengan sifat unggul seperti cepat berproduksi, jumlah produksi banyak dan kwalitas produksi baik.

bb)   Hidroponik; Hidroponik adalah sebuah teknik bercocok tanam tanpa menggunakan media tanah. Media tumbuhnya diganti dengan air, uap air atau bahan-bahan yang bisa menyerap air seperti pecahan bata, spon dan pasir. Teknologi hidroponiki sangat menguntungkan dari segi jumlah dan kwalitas produksi. Hasil produksi umumnya bersih dan bebas hama.



Gambar 7.8. Tanaman hidroponik tomat pada pot gantung media porous,
      kelompok tani hidroponik Galang Bulan, Mataram
           (http://www.netralnews.com/news/nasional/ )

cc)   Insektisida Nabati;  Insektisida nabati adalah senyawa insektisida yang dibuat dari bahan tumbuh-tumbuhan seperti buah pare, daun sere dan daun papaya. Jenis  insektisida  ini bisa berfungsi sebagai penolak, penarik, anti fertilitas (pemandul) dan pembunuh   hama yang menyerang tanaman.  
Insektisida nabati  tidak berbahaya bagi manusia dan  lingkungan sekitarnya. Bahan-bahan sisa atau residunya lebih mudah terurai dibanding insektisida kimiawi.  Jenis insektisida yang cukup rama lingkungan ini  diproses melalui bioteknologi yang sangat sederhana. Bisa melalui pengerusan, penumbuhan dan pembakaran. Meski demikian  jenis insektisida nabati yang dibuat melalui proses ini  gampang rusak jika disimpan dalam jangka waktu lama.
d)   Bokashi; Pupuk organik ini dibuat dari sampah organik atau sisa tumbuhan dan dan hewan dengan bantuan mikro organisme pengurai yang dikemas dalam laurutan EM4 (Effective Microorganism 4) Dengan menambahkan larutan EM4 kemudian ditutup dengan plastik atau terpal selama kurang lebih 30 hari campuran sampah organik mentah akan hancur membentuk butiran pupuk bokashi.


Gambar 7.9.  Pembuatan bokasi pada unit produksi SMPN Tujuh Maret
Hadakewa, tahun 2016.

3)    Bidang Peternakan :
Bioteknologi konvensional di bidang peternakan terdapat  pada teknik inseminasi buatan dan fertilisasi invitro. Tujuannya untuk menghasilkan turunan yang lebih berkwalitas dan bebas penyakit.

aa)   Inseminasi buatan ; Merupakan teknik perkawinan buatan yang dilakukan dengan cara memasukkan mani (sperma atau semen) induk jantan langsung ke dalam rahim induk betina. Proses ini menggunakan alat khusus yang dinamakan insemination gun. Tujuan inseminasi buatan antara lain mengatasi masalah gagal kawin karena gangguan fisik, mengoptimalkan pemberdayaan ternak pejantan unggul,  mengatur jarak kelahiran, menghasilkan turunan dengan kwalitas baik, mencegah penularan penyakit tertentu.

bb)   Fertilisasi In Vitro; Merupakan teknik pembuahan secara buatan pada hewan yang dilakukan di luar rahim induk betina. Biasanya sel telur matang dari induk betina diambil dengan menggunakan alat pengisap kemudian di tempatkan dalam media khusus. Cairan mani yang  mengandung sel sperma sehat lalu disemprotkan ke sel telur tersebut sehingga terjadi pembuahan. Jika proses pembuahan  berhasil maka akan terbentuk sygot. Selanjutnya sygot hasil pembuahan ditumbuhkan dalam tabung khusus atau ditanam ke dinding Rahim induk betina. Fertilisasi in vitro bisa ditempuh jika proses inseminasi buatan mengalami kegagalan terus menerus.

4)    Bidang Kesehatan :
Pada bidang kesehatan, bioteknologi konvensional telah menghasilkan berbagai macam obat, di antaranya seperti antibiotik dan vaksin. Antibiotik adalah senyawa yang dihasilkan oleh mikro organisme seperti jamur atau bakteri yang dapat menghambat pertumbuhan hingga mematikan mikroorganisme tertentu. Jenis antibiotik yang ditemukan pertama kali adalah penisillin. Ditemukan oleh  Alexander Flemming pada tahun 1928. Cairan penisilin berasal dari sekresi jamur  Penicillium notatum. Sifatnya dapat mematikan pertumbuhan kuman.

5)    Lingkungan :
Bioteknologi konvensional juga banyak diterapkan dalam menangani masalah lingkungan hidup. Contoh paling populernya sepeti pada teknologi pengolahan limbah.  Supaya tidak mencemari lingkungan maka air limbah industri biasanya dioalah terlebih dahulu dengan memanfaatkan jasa mikro organisme pengurai. Aktivitas mikro organisme tersebut dapat memecahkan partikel limbah beracun menjadi bentuk lebih sederhana dan tidak bersifat racun  lagi.



Gambar 7.10. Bioteknologi pengolahan limbah industri

Pengolahan limbah dapat juga dilakukan dengan proses bioremoval. Bioremoval adalah suatu proses pengolahan limbah yang melibatkan mikroorganisme dalam mengatasi permasalahan ion logam berat. Bioremoval didefinisikan sebagai terakumulasi dan terkonsentrasinya polutan dari suatu cairan oleh material biologi. Material ini dapat dibuang dan tidak mengganggu lingkungan. Contohnya seperti pada pembersihan tumpahan minyak di daerah perairan. Jenis bakteri yang berperan adalah Pseudomonas. Bakteri ini mampu menguraikan ikatan hidrokarbon  minyak bumi sehingga menjadi molekul yang lebih sederhana.  

b.      Bioteknologi Moderen
Bioteknologi moderen adalah jenis bioteknologi yang dikerjakan dengan peralatan canggih dalam skala industri maju dan  target produksi tinggi. Ciri utama bioteknologi moderen antara lain : Prosesnya steril standar mutu terjamin, menggunakan perlatan canggih dan jumlah produksi banyak dalam waktu relatif singkat.
Perbedaan  paling menyolok antara bioteknologi moderen dengan konvensional  terlihat pada penerapan  prinsip-prinsip ilmiah, kecanggihan  peralatan yang digunakan dan skala usaha. Bioteknologi modern  dilkerjakan dalam  skala besar menggunakan bioreaktor modern. Penerapannya didasarkan pada prinsip-prinsip genetika dan biologi molekuler. Berikut ini adalah beberapa bentuk penerapan bioteknologi moderen.

1)    Bidang Pertanian :
Bioteknologi moderen yang paling popular di abat 21 ini adalah teknologi kultur sel/jaringan dan teknologi DNA rekompinan.
aa)   Kultur sel; merupakan suatu metode perbanyakan turunan pada tumbuhan dengan cara menumbuhkan sel atau jaringan tubuh secara terpisah dari intuknya. Melalui teknik ini sepotong batang atau bagian vegetatif lain dapat dibiakan menjadi ratusan bahkan ribuan anakan baru. Contohnya seperti pada perbanyakan anakan pisang aubakak.
bb)   DNA rekombinan; Adalah DNA kombinasi baru yang dihasilkan melalui penggabungan atau penyisipan gen. Contohnya seperti pada tanaman pomato dan cucamelon

2)    Bidang Peternakan :
Transfer rmbrio, hibridoma dan kloning adalah tiga  bentuk bioteknologi moderen dalam bidang peternakan yang sedang dikembangkan berbagai lembaga penelitian peternakan dewasa ini.
aa)   Transfer embrio; Merupakan sebuah sistem bioteknologi modern yang diterapkan dalam perkembangbiakan hewan. Dengan cara ini embrio hewan dapat dipindahkan antar rahim induk. Contohnya seperti transfer embrio sapi yang dilakukan di laboratorium hewan Bogor.
bb)   Hibridoma; Merupakan  metode bioteknologi moderen yang ditempuh dengan cara menggabungkan dua sel yang berasal dari induk berbeda. Tujuannya untuk mendapatkan turunan hewan baru yang memiliki kombinasi sifat kedua induknya.
cc)   Kloning;  adalah metode perbanyakan  turunan dengan cara membiakan sel vegetatif induk.  Hewan hasil cloning pertama di dunia adalah domba dolly. Dolly dikloning dari sel kelenjar susu induknya.

3)    Bidang Kesehatan :
Hormon insulin, antibodi monoklonal dan interveron  merupakan produk-produk bioteknologi yang banyak dimanfaatkan di bidang kesehatan.

aa)   Hormon Insulin; Hormon yang banyak digunakan untuk menolong penderita diabetes ini dibuat melalui rekayasa genetik penyisipan gen. organisme pembawanya adalah bakteri Escherichia coli.

bb)   Antibodi Monoklonal; Antibodi ini merupakan sejenis protein yang dihasilkan melalui proses pembentukan sistem kekebalan tubuh. Fungsinya untuk melindungi tubuh dari infeksi kuman penyakit. Dibuat melalui rekayasa genetik penggabungan atau hibridoma antara sel penghasil antibodi dengan sel yang terinfeksi penyakit.
cc)        Interferon; merupakan sel tubuh yang struktur genetiknya sengaja direkayasa untuk memunculkan sifat baru berupa kemampuan untuk menghasilkan senyawa kimia tertentu. Senyawa kimia yang dihasilkan ini dimanfaatkan untuk  membunuh atau melumpuh virus berbahaya.

Dampak Negatif Bioteknologi
Penerapan bioteknologi termasuk  bentuk interfensi atau campur tangan manusia yang sangat mengusik keaslian alam.  Sistem lingkungan dan kehidupan    organisme bisa terganggu dengan hadirnya berbagai bentuk manipulasi genetik.  Tindakan manipulasi sifat organisme pasti menguntungkan manusia, tetapi belum tentu menguntungkan organisme bersangkutan dan organisme lain di sekitarnya.  Bioteknologi memang menguntungkan tapi juga memiliki sisi  lemah yang sangat merugikan. Berikut ini adalah beberapa dampak negatif penerapan bioteknologi :
1.     Bidang Sosial Ekonomi
Di bidang sosial ekonomi bioteknologi dapat menimbulkan  :
a.    adanya hak paten dan penguasaan hak produksi  oleh kelompok tertentu yang menghambat pertumbuhan ekonomi pasar bebas.
b.    Penguasaan rekayasa teknologi oleh kelompok menengah ke atas  membuat kelompok petani kecil semakin terpinggirkan.
c.    Pemasaran bahan lokal selalu dikalahkan produk bioteknologi rekayasa.

2.     Bidang  Lingkungan Hidup
Dampak di bidang lingkungan antara lain :
a.    Pelepasan rekombinan baru ke alam  secara tidak terkontrol dapat  menimbulkan pencemaran biologi dan penguasa baru.
b.    Semakin  banyak  organisme hasil rekayasa dilepas ke alam  menyebab keberadaan populasi asli menjadi terdesak.
c.    Kelestarian jenis dan keragaman sifat organisme bisa terganggu karena rekayasa sifat tak terkontrol.

3.     Bidang Kesehatan
Dampak dibidang kesehatan antara lain :
a.    Penggunaan produk hasil rekayasa tidak sesuai ketentuan medis dapat membahayakan jiwa.
b.    Timbulnya jenis mikroba pathogen baru yang lebih berbahaya dari hasil kawin silang dengan organisme  rekombinan di alam.
c.    Kualitas pertumbuhan secara umum menurun kerena penggunaan hormon  perangsang tumbuh hasil rekayasa genetik.

4.     Bidang Etika
Dampak dibidang etika antara lain :
a.    Rekayasa melalui penyisipan gen dapat mengaburkan garis keturunan.
b.    Pembuatan bayi tabung manusia mengaburkan hak biologis orang tua kandung.
c.    Transgenik di bidang pangan dapat  mengganggu kenyamanan golongan agama tertentu.


Kegiatan 2 :


KONSERVASI TANAH


Kompetensi Dasar    
3.9.        Menghubungkan sifat fisika dan kimia tanah, organisme yang hidup dalam tanah, dan pentingnya tanah untuk keberlanjutan kehidupan

Indikator
3.9.1.    Memaparkan  sifat fisika,kimia   dan biologi tanah
3.9.2.    Merumuskan Peranan tanah untuk keberlanjutan kehidupan
3.9.3.    Menyimpulkan tentang peranan organisme dalam tanah
3.9.4.    Memaparkan proses pembentukan tanah
3.9.5.    Mengaitkan antara keberadaan komponen peyusun dan tingkat kesuburan tanah
3.9.6.    Memaparkan cara memelihara kesuburan tanah

Tujuan Pembelajaran
 Melaui penelusuran informasi, observasi, eksperimen dan diskusi  diharapkan pesrta didik dapat :
1.         Merumuskan pengertian tanah;
2.         Menggambarkan diagram komposisi tanah;
3.         Menyimpulkan tentang peranan tanah bagi kehidupan manusia;
4.         Menyimpulkan tentang tindakan manusia dalam upaya memelihara kesuburan tanah;
5.         Menyimpulkan tentang faktor penentu sifat fisika tanah;
6.         Mengaitkan  antara sifat fisika dengan tingkat kesuburan tanah;
7.         Menyimpulkan tentang faktor penentu sifat kimia tanah;
8.         Mengaitkan  antara sifat kimia dengan tingkat kesuburan tanah;
9.         Menyimpulkan tentang faktor penentu sifat biologi tanah;
10.      Mengaitkan  antara sifat biologi dengan tingkat kesuburan tanah;
11.      Menentukan jenis tanah menurut struktur agregatnya;
12.      Mempresentasikan kasus kerusakan tanah akibat ulah manusia;
13.      Merumuskan upaya yang ditempuh dalam rangka mengembalikan kesuburan tanah.


URAIAN MATERI
Coba bayangkan tampak seperti apakah muka bumi ini bila tak ada tanah. Tanpa tanah berarti tak ada kehidupan di bumi. Tanah menyediakan  air dan garam mineral  penting yang diperlukan tumbuh-tubuhan. Jika ada tumbuhan maka hewan dan manusia tidak sulit mendapatkan makanan serta tempat berlindung. Adanya  tumbuhan  membuat muka bumi tampak mempesona, penuh  aneka warna bunga  indah. 
Pada kegiatan belajar ini  mari kita arahkan perhatian  pada struktur tanah dan peranannya bagi kelangsungan hidup organisme di muka bumi. Ada lima pertanyaan penting yang perlu dicari jawabannya, yakni :
o    Apakah peranan tanah dalam kehidupan di bumi?
o    Bagaimanakah sifat kimia, fisika dan biologi tanah ?
o    Bagaimanakah proses pembentukan tanah ?
o    Bagaimanakah peranan organisme tanah dalam mendukung kesuburan ?
o    Upaya apa saja yang bisa ditempuh dalam menjaga kesuburan tanah ?

Pengertian Tanah
Tanah adalah lapisan kulit bumi paling luar yang terbentuk dari hasil pelapukan batuan induk dalam perut bumi dan bahan-bahan organik dari muka bumi. Menurut proses pembentukannya tanah merupakan  tubuh alam (natural body) yang terbentuk dan berkembang karena bekerjanya gaya-gaya alam (natural forces) terhadap bahan-bahan alam (natural material). Dengan demikian maka ada dua faktor penting yang berperan dalam pembentukan tanah yaitu : 1)  bahan atau materi  pembentuk seperti batu-batuan dan tubuh organisme, baik yang masih hidup maupun sudah mati; 2) gaya alam seperti gerakan air, udara, suhu, tekanan dan goncangan.
Dari sudut pandang lingkungan tanah merupakan lapisan permukaan bumi yang berfungsi sebagai medium atau tempat hidup berbagai tumbuhan (flora) dan hewan (fauna). Di dalam tanah terdapat bermacam-macam unsur hara atau mineral yang diperlukan tanaman untuk tumbuh dan berkembang. Melalui akar bahan mineral tersebut diserap tanaman dan diubah menjadi senyawa organik karbohidrat, lemak dan protein yang dibutuhkan hewan.

Susunan dan Profil Tanah
Tanah tersusun dari empat komponen pembentuk yaitu bahan organik, bahan mineral, air dan udara. Perbandingan antara masing-masing komponen pembentuk  seperti pada gambar 8.1 di samping ini.
Jenis bahan mineral pembentuk, jumlah bahan organik, air dan udara menentukan sifat dan tekstur tanah.


Gambar 8.1
Komponen pembentuk tanah

Komposisi Tanah bagian permukaan berbeda dengan bagian dalamnya. Perbedaan ini pula yang menyebabkan arah vertikal tanah membentuk lapisan-lapisan yang disebut horizon tanah.  Ada enam lapisan horizon tanah yaitu : horizon O, horizon A, horizon E, horizon B, horizon C dan horizon R.
Horizon O; merupakan Lapisan paling atas yang  mengandung sampah organik   belum melapuk dan setengah melapuk. Ketebalannya hanya beberapa seti meter saja. Karena  mudah tercuci maka ada juga tanah yang tidak memiliki horizon O.

Horison A; Terletak di bawah horizon O. Lapisan ini mengandung banyak bahan organik  melapuk bercampur mineral lepas membentuk humus tanah. Warnanya gelap kehitam-hitaman dengan tebal antara 10 – 35 cm. Biasa juga disebut lapisan top soil atau lapisan olah. Ketebalannya menentukan tingkat kesuburan tanah.  

Gambar 8.2.
Lapisan horizon tanah
Akar tanaman umur pendek umumnya hanya tumbuh  di sekitar lapisan A saja.
.
Horison E; merupakan  lapisan eluviasi atau peralihan antara lapisan A dan B.  warnanya agak  terang. Biasa juga disebut lapisan sub soil.  Mengandung banyak pasir, sedikit bahan organik,  sedikit mineral dan tanah liat.  horison E terletak di bawah horizon A. Pada daerah tanah tandus yang tidak memiliki humus tanah horizon E berada langsung di bawah horizon O. Akar tanaman umur panjang bisa melampaui horizon E hingga mencapai permukaan horizon B.
.
Horison B;  Terletak di atas horizon C.  Lapisan ini mengandung sedikit tanah liat dan mineral yang tercuci dari lapisan E. Pada tanah yang sangat gersang  dan gundul horizon B bisa terletak dipermukaan tanah.

Horison C; adalah lapisan regolith yang terbentuk dari hasil pelapukan batuan induk.  Akar tanaman umur panjang  tidak  menembus sampai lapisan ini.

Horison R; adalah lapisan batuan induk yang berada  paling bawah. Merupakan formasi batuan dasar keras yang  masih utuh. Pada daerah padas lapisan ini bisa terlihat di permukaan tanah.  

Sifat Tanah
Sifat dan karakteristik tanah di muka bumi ini dapat kita pelajari secara fisika, secara kimia dan secara biologi.

1.     Sifat Fisika Tanah
Sifat fisika tanah ditentukan menurut tekstur, struktur, konsistensi, porositas, tata udara atau aerasi, suhu dan warna.

a.     Tekstur tanah ; adalah sifat tanah yang ditentukan menurut perbandingan antar fraksi atau partikel pasir, debu dan liat pembentuknya. Ukuran relatif partikel pasir antara 2,00 sampai lebih kecil 0,05 mm; debu 0,05 sampai  0,002 mm; liat lebih kecil 0,002 mm. Hasil perbandingan masing-masing tekstur ini menentukan jenis tanah. Cara menentukannya melalui pemisahan volum masing-masing fraksi kemudian  mencocokan hasil pemisahan  dengan diagram segi tiga tekstur tanah. Kondisi tekstur berkaitan erat dengan sifat permiabilitas atau daya serap, kekerasan, kemudahan diolah, kesuburan dan produktifitas tanah.

b.     Struktur tanah; adalah sifat tanah yang ditentukan menurut susunan agregat atau bongkahan tanah. Kandungan air dan aktivitas pengolahan sangat mempengaruhi struktur tanah. Berikut ini adalah empat bentuk utama struktur tanah :

Tabel 8.1. Bentuk utama struktur tanah
No
Bentuk Struktur
Deskripsi morfologi
1
Lempung
Dimensi horizontal lebih berkembang dibanding vertikal, menghasilkan bentuk lempeng tebal yang disebut platy dan lempeng tipis yang disebut laminar. Terdapat pada horizon E.
2
Prisma
Sumbu vertiKal lebih berkembang, bagian samping agak datar, menghasilkan bentuk bangun pilar dengan bagian puncak datar. Terdapat pada horizon B
3
Columnar
Sumbu vertiKal lebih berkembang, bagian samping agak datar, menghasilkan bentuk bangun pilar dengan bagian puncak bentuk bulat. Terdapat pada horizon B.
4
Gumpal
Perkembangannya sama kesemua arah membentuk bangun kubus, pinggirannya polos. Terdapat pada horizon B.
5
Gumpal bersudut
Perkembangannya sama kesemua arah membentuk bangunan kubus denga pinggirannya bersudut tajam. Terdapat pada horizon B.
6
Granular
Strukturnya kecil-kecil bentuk bulat atau speroid dengan sedikit pori. Terdapat pada horizon A.
7
Remah
Strukturnya kecil-kecil bentuk bulat atau speroid dengan banyak pori. Terdapat pada horizon A.
                 
c.     Konsistensi tanah; merupakan sifat tanah yang berhubungan erat dengan kandungan air dan gaya kohesi dan adhesi. Mengatahui konsistensi sangat  penting  dalam menentukan strategi dan alat pengolah tanah.

d.     Porositas tanah; Adalah sfat tanah yang berhubungn erat dengan jumlah dan keadaan pori tanah. Makin sedikit pori tanah makin besar kerapatan tanah. Porositas sangat mempengaruhi daya serap air dan udara ke dalam tanah.

e.     Sistem pengudaraan atau aerase tanah; Adalah sifat tanah yang berhubungan dengan jenis dan pertukaran gas dalam tanah. Sifat ini sangat mempengaruhi pertumbuhan tanaman.

f.      Suhu Tanah; Besar suhu tanah sangat mempengaruhi pertumbuhan tanaman. Umumnya suhu yang baik untuk pertumbuhan  berkisar atara 70–90 oF.

g.     Warna Tanah; Karakteristik warna tanah sangat membantu petani dalam memilih jenis tanaman dan menentukan strategi pengolahan. Warna berkaitan erat dengan kandungan mineral dan humus tanah.

2.     Sifat Biologi Tanah
Sifat biologi tanah ditentukan oleh keberadaan organisme dan kandungan bahan organik di dalamnya. Meski jumlahnya cuma 5%  tetapi kehadirannya sangat menentukan tingkat kesuburan tanah. Aktivitas  organisme tanah seperti tungau, kumbang, dan collembola membuat bahan organik menta berukuran besar terpecah-pecah menjadi lebih kecil. Selanjutnya oleh jamur dan bakteri pembusuk diuraikan menjadi partikel sederhana pembentuk humus tanah.
Adanya simbiosis dengan  organisme tanah  sangat membantu tanaman dalam memenuhi kebutuhan unsur haranya. Contohnya seperti bakteri  rhizobium pada akar tumbuhan leguminose yang mampu menambatkan unsur nitrogen. Pengikat hara yang hidup bebas seperti alga dan azotobakter juga sangat membantu dalam meningktkan kesuburan tanah. Akar tanaman dan jenis organisme  saprofit seperti cacing tanah, ulat dan jamur sangat  membantu dalam mengikat partikel tanah sehingga  menjadi stabil dan tahan  erosi.
Selain bermanfaat dalam meningkatkan kesuburan tanah ada juga jenis organisme tanah yang bersifat pathogen. Jenis ini biasanya memakan jaringan tanaman hingga  rusak. Contohnya seperti ulat grayak, bakteri dan jamur mikro yang merusak akar, pucuk dan buah.  


Gambar 8.3.
Skema penggolongan  organisme tanah
3.     Sifat Kimia Tanah
Memahami sifat kimia tanah  diperlukan dalam  mengambil tindakan pengendalian kesuburan. Ada empat hal penting yang wajib dipelajari dalam cakupan sifat kimia tanah yaitu : Koloid tanah, kapasitas tukar ion dan kemasaman atau pH tanah.

a.     Koloid tanah; Koloid adalah suatu campuran dengan ukuran diameter  patikel campurannya antara 0,00001 -0,001 mm atau 10-7 – 10-5 cm. Tanah juga sebuah koloid. Sifat koloid tanah tergantung pada ukuran partikel campuran dan kandungan ion. Baik koloid tanah liat maupun koloid humus mengandung banyak ion negatif. Hal ini juga yang menyebabkan pecahan koloid banyak dikelilingi ion positif atau kation. Pengetahuan tantang konsentrasi ion koloid  sangat berpanfaat dalam pemupukan tanaman.

b.     Kapasitas tukar ion tanah; Merupakan kemampuan koloid tanah dalam menyerap dan mempertukarkan kation. Kemampuan ini Sangat   dipengaruhi faktor kemasaman atau pH tanah, tekstur tanah, kandungan mineral tanah dan kandungan organik tanah.

c.     Kemasaman atau pH tanah; Adalah kadar kemasaman yang ditentukan menurut perbandingan antara konsentrasi ion positif hidrogen [H+] sebagai gugus asam  dengan ion negatif hidroksil [-OH] sebagai gugus basa. Rentangan pH bergerak dari 0 sampai 14. Nilainya dapat dihitung dengan persamaan :

pH   = -log [H+]
pOH = -log [-OH]
[H+] + [-OH] = 10-14
pH + pOH = 14
Nilai pH 7,00 bersifat netral;  pH < 7,00 bersifat asam; pH > 7,00 bersifat basa atau alkali.

Pada umumnya  pH tanah di lapangan berkisar antara 4,00  sampai 8,00. Konsentrasi [H+] dan  [-OH] dalam tanah sangat mempengruhi kapasitas tukar ion positif. Makin tinggi konsentrasi basa [-OH] makin besar pula kapasitas tukar katian yang bersifat basa. Demikian sebaliknya.

Mengendalikan Kesuburan Tanah
Kesuburan  tanah secara fisik terlihat dari kemampuan untuk menghidupkan tumbuh-tumbuhan di permukaannya.  Makin tinggi produktifitas tanah berarti  makin  subur dan makin bervariasi  tumbuhan yang hidup di atasnya. Dengan demikian maka mengendalikan kesuburan tanah merupakan tindakan yang sangat diperlukan dalam upaya mengawetkan fungsi tanah.

1.     Faktor-faktor Yang Menurunkan Kesuburan Tanah
Ada tiga faktor lingkungan yang sangat mengganggu kesuburan tanah yaitu : erosi, pencemaran oleh limbah anorganik dan penggunaan  pupuk yang merusak produktivitas tanah.
a.     Erosi; Adalah pengikisan lapisan permukaan tanah oleh air atau  tenaga endogen. Adanya erosi membuat humus dan mineral tanah permukaan tercuci sehingga . tingkat kesuburan tanah menurun. Pengikisan oleh air  umumnya terjadi pada lahan miring yang gundul. Dampaknya terhadap kesuburan menjadi  sangat buruk bila disertai longsoran.


Gambar  8.4 
(A) Erosi pada lahan kritis;  (B) Longsor

b.     Pencemaran oleh limbah anorganik; Sampah anorganik seperti bahan plastik atau nilon, kaleng dan botol bekas  tidak bisa diuraikan oleh organisme pengurai atau dekomposer. Kehadirannya di lingkungan  menjadi bahan pencemar yang sangat mengganggu kesuburan tanah. Daya hancur rendah membuat bahan sampah ini menyulitkan pertumbuhan akar tanaman dan menghambat penyerapan air serta  unsur hara.


Gambar  8.5
Timbunan sampah anorganik yang merusak kesuburan tanah


c.         Penggunaan pupuk kimia; Jenis Pupuk kimia seperi Urea, ZA, SP-36 dan KCl memang  cepat  mengatasi masalah kekurangan unsur hara tanaman, tetapi  tidak semua pupuk yang diberikan habis diserap tanaman. Kelebihan pupuk yang tak terserap serta bahan residunya  akan menumpuk di lingkungan  menjadi bahan asing.  Penggunaan pupuk kimia berulang-ulang dapat membunuh organisme tanah dan merekatkan partikel tanah hingga menjadi sangat keras dan pecah-pecah.


Gambar  8.6
Dampak negatif pupuk kimia terhadap tanah pertanian
(sumber : KOMPAS.com, 21 Januari 2010)

Penumpukan kelebihan pupuk kimia dalam tanah juga  dapat meningkatkan penumpukan garam dan penggurunan lahan pertanian.   Permukaan tanah   menjadi gundul karena tidak mampu menghidupkan tanaman lagi.


2.         Mengatasi Masalah Kesuburan Tanah
Persediaan air dan  unsur hara yang cukup adalah indikator utama dalam  standar kesuburan tanah. Bila indikator ini tidak terpenuhi maka tanah  dinilai kurang subur. Berikut ini beberapa langkah yang ditempu dalam mengatasi masalah kesuburan tanah.

a.    Mencegah erosi pada lahan gundul melalui reboisasi; Persoalan utama lahan gundul adalah sifat tanah permukaan yang labil sehingga gampang terkikis atau longsor. Dengan menanam kembali atau reboisasi  lapisan tanah permukaan menjadi kuat lagi karena diikat  akar tanaman. Di samping itu jumlah air yang terserap ke dalam tanah makin banyak.
Jenis tanaman yang dipilih untuk menghijaukan kembali lahan gundul harus sesuai dengan sifat spesifik atau karakteristik lahan. Berikut ini beberapa jenis  tanaman reboisasi yang dianjurkan  menurut karakteristik lahannya.


11)      Lahan bekas longsoran :
a)     Biduri (Calotropis gigantea); Daerah bekas longsoran biasanya sangat miskin humus tanah. Butuh waktu agak lama untuk memulihkan kembali lapisan humusnya. Pada kondisi tanpa humus tersebut diperlukan jenis tanaman yang tahan hidup di daerah kritis  seperti biduri atau koleng susu. Jenis tanaman semak dari famili Aselepiadaceae ini  selain tahan kering bisa  menjadi perintis untuk kehidupan  tanaman lainnya.

Gambar 8.7.
Tanaman biduri

b)     Beluntas (Pluchea indica); Tanaman perdu dari famili Goodeniaceae ini memiliki perakaran cukup kuat. Jumlah daunnya banyak sehingga bisa mempercepat proses pembentukan humus tanah. Tanaman beluntas juga menghasilkan senyawa alelopati yang menghambat pertumbuhan jenis herba tertentu  seperti alang-alang dan rumput teki.  

Gambar 8.8.
Tnaman beluntas

c)      Bambu (Bambusa sp); Jenis tanaman bambu sangat baik untuk daerah bekas longsoran. Sistem akar serabutnya  yang kuat  bisa diandalkan sebagai  pencegah  longsor. Bampu memiliki kemampuan reproduksi cukup baik dan tahan kekeringan. Batangnya bisa dijadikan bahan baku  industri kertas dan mebeler. 

Gambar 8.9.
Tanaman Bambu

d)     Lamtoro gung (Leucaena leucocepala); Termasuk jenis pohon dengan tinggi bisa melampaui 10 meter. Menjadi naungan bagi aneka jenis herba atau rerumputan yang tumbuh di bawahnya. Jumlah daun yang yang banyak bisa mempercepat proses pembentukan humus tanah. Karena struktur kayunya cukup kuat maka batang pohon lamatoro gung bisa dijadikan bahan baku industru mebeler dan perumahan.

Gambar 8.10.
Tanaman Lamtoro Gung

22)   Lahan bekas Terbakar  :
Lahan bekas terbakar hanya memerlukan waktu pemulihan. Lapisan humus tanahnya tidak banyak mengalami erosi jika langsung dihijaukan kembali. Jenis tanaman yang baik untuk daerah ini adalah tanaman industri seperti :

a)     Mahoni (Swietenia mahagoni); Terma-suk jenis pohon yang cocok hidup di daerah pesisir sampai lereng yang cukup tinggi. Berasal dari  famili Meliaceae dengan struktur kayu yang keras. Digunakan sebagai bahan baku industri mebeler dan perumahan.

Gambar 8.11
Pohon Mahoni

b)     Jati (Tectona grandis); Cocok hidup di dataran rendah hingga ketinggian di atas 1000 meter. Jenis pohon dari  famili Lamiaceae ini memiliki susunan serat kayu menyerupai motif yang indah. Batang dan akarnya dimanfaatkan dalam industri mebeler dengan  harga jual  cukup tinggi.  


Gambar 8.12.
Pohon Jati

c)      Meranti (Shorea sp); Termasuk pohon yang tinggi sehingga banyak ditanam sebagai pohon peneduh. Berasal dari  famili Dipterocarpaceae dengan struktur kayu cukup kuat. Dimanfaatkan sebagai bahan baku industri mebeler dan perumahan.

Gambar 10.13.
Pohon Meranti

d)     Cendana (Santalum album). Kekhasan dari jenis tanaman ini adalah memiliki batang yang berbau harum. Minyak cendananya sangat terkenal dengan aroma yang wangi.  Pohon  dari   famili Santalaceae ini banyak diminati dan berani dibeli dengan harga mahal.

Gambar 10.14
Pohon cendana
33)   Lahan bekas Galian tambang  :
Kondisi lahan bekas galian tambang umumnya jauh lebih buruk dari bekas longsor. Cara pemulihannya bisa melalui reboisasi tetapi butuh waktu agak lebih lama dibanding daerah bekas longsoran.                                                                                                                                                 
b.     Menerapkan model teras bangku dalam sistem pertanian pada lahan miring;        Merupakan model pengolahan tanah  pada lahan miring yang diatur bertingkat menyerupai bangku tribun.   Tujuannya untuk menghambat aliran air dan mencegah erosi tanah.     
                                       ;                        

Gambar 1014
Lahan pertanian dengan model teras bangku

c.     Menerapkan teknik pergiliran tanaman (crop rotation) untuk memperbaiki kandungan unsur hara dalam tanah; Pergiliran tananam adalah teknik menanam secara bergilir antara lebih  dari satu jenis tanaman pada lahan yang sama.  Selain  memaksimalkan pemanfaatan lahan pergiliran tanaman juga bisa memperbaiki kondisi unsur hara  dalam tanah. Contohnya seperti pergilran antara tanaman jagung dengan kacang tanah. Dengan menanam kacang tanah setelah panen jagung maka unsur nitrogen yang dipakai jagung akan diganti kacang tanah melului simbiosisnya dengan bakteri rhyzobium.

d.     Menggunakan pupuk Organik Untuk mengawetkan lahan pertanian; Pupuk organik umumnya dibuat dari bahan-bahan organik seperti kotoran hewan dan sisa tumbuh-tumbuhan melalui proses yang sederhana.  Tidak ada dampak negatif pupuk ini terhadap lingkungan, untuk itu dianjurkan penggunaannya sebagai pengganti pupuk kimia yang punya banyak dampak negatif terhadap lingkungan.

e.     Menerapkan teknik  bio pori untuk meningkatkan kandungan air tanah; Prinsip biopori  sama dengan sumur resapan, tetapi sumur resapan biasanya tunggal sedangkan biopori  dirangkaikan antara beberapa sumur kecil kemudian dihubungkan dengan satu sumur besar sebagai penampungnya. Biopori dapat mencegah banjir dan meningkatkan persediaan air tanah.





Kegiatan 3 :


TEKNOLOGI RAMA LINGKUNGAN


Kompetensi Dasar    
3.10.             Menganalisis proses dan produk teknologi ramah lingkungan untuk keberlanjutan kehidupan


Indikator
3.10.1.       Merumuskan batasan konsep teknologi ramah lingkungan
3.10.2.       Meanganalisis proses kerja teknologi ramah lingkungan
3.10.3.       Membandingkan antara teknologi ramah lingkungan dengan teknologi tidak rama lingkungan
3.10.4.       Merumuskan kiat untuk menhindari penerapan teknologi tidak ramah lingkungan dalam kehidupan sehari-hari

Tujuan Pembelajaran
Dengan mempelajari  buku teks, observasi, studi kasus dan diskusi diharapkan peserta didik dapat :
1.         Mengemukakan enam   prinsip dasar teknologi ramah lingkungan;
2.         Mengemukakan satu jenis produk teknologi ramah lingkungan bidang pangan.
3.         Mengemukakan satu jenis produk teknologi ramah lingkungan bidang transportasi.
4.         Menyimpulkan tentang keuntungan penerapan teknologi ramah  lingkungan;
5.         Menganalisis proses teknologi rama lingkungan bidang pangan;
6.         Menganalisis proses teknologi rama lingkungan bidang transportasi;
7.         Mengemukakan kelemahan dalam penerapan teknonologi bidang pangan yang berdampak pada stabilitas lingkungan dan kesejahteraan manusia;
8.         Mengemukakan kelemahan dalam penerapan teknonologi bidang transportasi yang berdampak pada stabilitas lingkungan dan kesejahteraan manusia;
9.         Mengajukan rancangan teknologi bidang pangan yang sesuai untuk mencegah timbulnya masalah lingkungan dan kesejahteraan manusia;
10.      Mengajukan rancangan teknologi bidang transportasi yang sesuai untuk mencegah timbulnya masalah lingkungan dan kesejahteraan manusia;
11.      Mengemukakan satu jenis produk teknologi ramah lingkungan bidang energi.
12.      Mengemukakan satu jenis produk teknologi ramah lingkungan bidang informasi.
13.      Menganalisis proses teknologi rama lingkungan bidang energi;
14.      Menganalisis proses teknologi rama lingkungan bidang informasi;
15.      Mengemukakan kelemahan dalam penerapan teknonologi bidang energi yang berdampak pada stabilitas lingkungan dan kesejahteraan manusia;
16.      Mengemukakan kelemahan dalam penerapan teknonologi bidang informasi yang berdampak pada stabilitas lingkungan dan kesejahteraan manusia;
17.      Mengajukan rancangan teknologi bidang energi yang sesuai untuk mencegah timbulnya masalah lingkungan dan kesejahteraan manusia;
18.      Mengajukan rancangan teknologi bidang informasi yang sesuai untuk mencegah timbulnya masalah lingkungan dan kesejahteraan manusia.


 URAIAN MATERI

Coba perhatikan gambar sarana teknologi  di bawah ini !

Gambar 10.1
Sarana teknologi transportasi
Kelima jenis sarana transportasi ini popular pada masa yang berbeda.  Coba telusuri lagi dan temukan keunggulan serta kelemahan dari masing-masing sarana tersebut.
Selain sarana transportasi masih banyak produk teknologi lain yang sangat membantu manusi dalam memenuhi kebutuhan dan menyelesaikn masalah hidupnya. Meski demikian banyak juga diantaranya yang memiliki dampak negatif terhadap lingkungan.  Fokus kajian kita kali ini diarahkan pada sistem teknologi ramah lingkungan. Kita diminta untuk menggali  dan menemukan jawaban atas pertenyaan berikut ini :
o    Apakah teknologi ramah lingkungan ?
o    Bagaimanakah prinsip teknologi ramah lingkungan ?
o    Bagaimanakah proses sebuah teknologi ramah lingkungan ?
o    Bagaimanakah kiat untuk menghindari penerapan teknologi yang kurang ramah lingkungan ?

Pengertian dan Tujuan Teknologi Ramah Lingkungan

Lingkungan hidup adalah sebuah sistem yang di dalamnya terdapat manusia. Dengan demikian maka apa pun proses atau produk teknologi yang yang digunakan manusia tidak boleh mengabaikan kepentingan lingkungan hidup. Atau dengan kata lain bentuk teknologi yang ramah terhadap lingkungan.
Teknologi ramah lingkungan adalah bentuk penerapan teknologi yang tidak mengabaikan kepentingan lingkungan hidup. Sebuah teknologi yang dirancang dengan memperhatikan faktor-faktor keberlanjutan lingkungan seperti  : komposisi gas, komposisi tanah,  kandungan perairan, keanekaragaman makhluk hidup, kebisingan dan cahaya.
Komposisi gas; Secara alamiah komposi gas di angkasa ada standarnya. Keluar dari batas standar bisa menyebabkan lingkungangan terganggu. Hadirnya gas-gas buangan atau emisi kendaraan bermotor, industri            dan aktivitas pertanian bisa menambah jumlah gas pencemar di udara.
Komposisi tanah; Sama seperti gas di udara tanah juga mempunyai standar komposisi. Pembuangan limbah industri baik padat maupun cair ke lingkungan tanpa melalui daur ulang dapat merusak komposisi dan menurunkan kesuburan tanah.
Kandungan perairan; Limbah cair dari teknologi industri yang dibuang ke perairan dapat mengganggu standar kwalitas perairan. Adanya senyawa beracun serta bahan-bahan pengganggu lainnya membuat kwalitas air tercemar.
Keanekaragaman makhluk hidup; keanekaan  jenis makhluk hidup di suatu habitat merupakan sumber daya lingkungan yang berperan penting dalam menjaga  kestabilan ekosistem.  Pembuangan limbah industri teknologi ke lingkungan  dapat menyebabkan punahnya jenis makhluk hidup tertentu. Hal ini akan berdampak pada kestabilan ekosistem.
Kebisingan; Pengoperasian peralatan atau mesin teknonologi di suatu lingkungan hidup bisa menciptakan kebisingan dan merusak sistem pendengaran.
Radiasi cahaya; Radiasi cahaya pada suatu lingkungan hidup juga ada batas toleransinya. Cahaya dengan gelombang radiasi pendek seperti sinar X dan sinar gama bisa membahayakan kehidupan organisme pada suatu habitat.
Tujuan utama dari teknologi rama lingkungan adalah  menghasilkan berbagai produk atau jasa untuk kepentingan manusia dengan memanfaatkan sumber daya alam yang dapat diperbarui dan tidak mengahsilkan limbah yang mengganggu lingkungan hidup. Sebuah teknologi yang dirancang tanpa memperhatikan faKtor-faktor lingkungan merupakan bentuk aplikasi yang tidak ramah terhadap lingkungan.  Produk-produk yang dihasilkan dan  limbahnya bisa menjadi bahan pencemar yang sangat mengganggu kestabilan ekosistem. Model teknologi seperti ini layak untuk dihindari penggunaannya.

          Prinsip dan Manfaat Teknologi Ramah Lingkungan
Pada dasarnya lingkungan hidup secara alamiah memiliki kemampuan untuk menjaga keseimbangannya. Hadirnya bahan asing akan mengundang reaksi berupa penolakan yang berdampak pada pergeseran titik keseimbangan dan kematian jenis makhluk hidup  yang tidak sanggup mentoleransi perubahan. Lingkungan dengan bahan asing yang mengganggu ini disebut lingkungan tercemar.
Dalam kehidupan sehari-hari bahan asing yang mencemarkan lingkungan itu umumnya berasal dari sampah atau limbah industri.  Jenis limbah yang mengandung senyawa beracun dan sulit terurai tentu sangat mengusik kesejahteraan hidup dan mempengaruhi keseimbangan lingkungan.  Dengan demikian maka menjadi pertimbangan utama dalam penerapan teknologi adalah mengecilkan dampak pencemaran dan mengatasi masalah lingkungan hidup. Bentuk teknologi seperti ini lebih mengutamakan keramahan terhadap lingkungan, bukan target produk atau keuntungan yang diperoleh.
Supaya disebut rama lingkungan maka bentuk teknologi yang diterapkan harus bisa memenuhi enam prinsip dasar  berikut ini :

1.     Refine atau menyaring; Bahwa sistem teknologi yang diterapkan harus memilih proses dan menggunakan bahan baku yang lebih ramah lingkungan.
2.     Reduce atau mengurangi; Bahwa sistem teknologi yang diterapkan harus bisa mengurangi limbah buangan melalui optimalisasi pemanfaatan.
3.     Reuse atau menggunakan kembali; Bahwa sistem teknologi yang diterapkan harus bisa menggunakan  kembali  limbah melalui  proses yang berbeda.
4.     Recycle atau mengolah kembali; Bahwa sistem teknologi yang diterapkan harus bisa mengolah kembali atau mendaur ulang limbah buangan untuk mengecilkan risiko terhadap lingkungan.
5.     Recovery atau pemulihan kembali; Bahwa sistem teknologi yang diterapkan  harus mampu memulihkan lingkungan dengan cara mengambil kembali material penting dalam aliran limbah untuk mencegah dampak negatif terhadap lingkungan. Material tersebut dimanfaatkan lagi baik dalam proses yang sama atau proses berbeda.
6.     Retrieve Energy atau mendapatkan kembali energy tersimpan; Bahwa sistem teknologi yang diterapkan harus mampu mendapatkan kembali energi yang tersimpan dalam limbah melalui proses pengolahan limbah.
Jika teknologi yang diterapkan telah memenuhi enam prinsip teknologi ramah lingkungan maka dapat diperoleh manfaat antara lain :
1.     Ada perbaikan produk dan proses produksi.
2.     Penggunaan sumberdaya alam dan energi menjadi lebih efektif serta efisien.
3.     Risiko pencemaran lingkungan dapat dicegah.
4.     Perpindahan bahan pencemar antar media dapat dicegah..
5.     Memenangkan persaingan di pasar dunia melalui penggunaan teknologi baru.
6.     Meningkatkan Kerjasama yang baik antara pemerintah, agro-industri dan masyarakat.
7.     Bisa menekan biaya produksi dan meningkatkan pendapatan usaha.

Penerapan Teknologi Ramah Lingkungan
Hingga awal abad 21 ini teknologi ramah lingkungan sudah berhasil diterapkan pada bidang-bidang kebutuhan hidup seperti bidang pangan dan kesehatan, bidang energi, bidang transportasi dan bidang informasi.

1.     Bidang pangan dan Kesehatan :

a.     Teknologi Nano; konsep ilmu dan teknologi nano pertama kali diperkenalkan  Dr. Richard Feynman pada sebuah pertemuan ilmiah yang diselenggarakan oleh American Physical Society di California Institute of Technology (Caltech), 29 Desember 1959. Dalam pidatonya, Feynman menggambarkan suatu proses di mana ilmuwan akan dapat memanipulasi dan mengontrol individu pada tingkat atom dan molekul.  Teknologi nano adalah sebuah teknologi rekayasa yang ditempu melalui perombakan dan penyusunan kembali partikel materi atau bahan dalam skala ukuran nano meter (1 nano meter = 0,000000001 m atau 10-9m atau 10-12 mm). Tujuan dari teknologi ini untuk mendapatkan jenis bahan yang sama dengan sifat-sifat baru sesuai keinginan.  Contohnya seperti produk  carbon nanotube (CNT) yang  sangat ringan tetapi kekuatannya 100 kali lebih kuat dari baja.
Di bidang pangan teknologi nano banyak digunakan dalam pembuatan kotak kemasan hasil panen.  Contohnya smart packaging system atau lebih dikenal dengan kemasan pintar.


Gambar 10.2
Smart packaging system atau kemasan pintar
(sumber : http://bbppketindan.bppsdmp.pertanian.go.id/blog/)
Keistimewaan dari paket kemasan ini antara lain, bisa mengawetkan makanan segar, memiliki alat bio sensor yang bisa memberi tanda masa daluwarsa dan cepat terurai bila dibuang ke lingkungan.
Teknologi nano di bidang kesehatan seperti pada beberapa produk obat herbal yang cepat menyembuhkan penyakit tanpa meninggal efek samping.


Gambar 10.3
Obat herbal produk teknologi nano
(sumber : https://kumparan.com/irwan-kurniawn/)

Obat herbal teknologi nano selain tidak memiliki efek samping juga dikemas dengan bahan yang rama lingkungan. Dalam tempo kurang lebih satu bulan kemasan obat tersebut sudah menyatu dengan tanah.

b.     Fitoremediasi; Merupakan proses bioteknologi yang memanfaatkan jasa tumbuhan untuk mengatasi masalah pencemaran lingkungan oleh bahan-bahan pengganggu seperti logam berat, pestisida kimia dan minyak. Jenis teknologi rama lingkungan ini baru berkembang sekitar awal tahun 1990. Tumbuhan yang digunakan pada uji coba pertama adalah bunga mathari. Ternyata dengan menanam bunga matahari bahan-bahan pencemar seperti zat radioaktif sesium (Cs), stronsium (Sr), dan uranium (U) dapat dibersihan dan tanah  subur kembali.
Keunggulan teknologi fitoremediasi  antara lain: ramah lingkungan, biaya operasional rendah, mudah untuk diaplikasikan, aman digunakan, tanah  menjadi lebih subur, kualitas lingkungan makin baik. Jenis   tumbuhan lain yang bisa dipakai dalam proses fitoremidiasi adalah  sawi, eceng gondok, padi, tembakau, dan lidah mertua.

c.     Teknologi Pemurnian Air (Water Purification); Merupakan teknologi produksi air bersih siap saji Yang ditempuh melalui penyaringan dan sterilisasi dengan menggunakan radiasi atau beberapa bahan kimia pembunuh kuman. Uji coba pemurnian air dilakukan pertama kali sekitar abad ke-17 oleh Sir Francis Bacon. Teknologi yang diterapkan pada waktu itu adalah pemurnian air laut dengan menggunakan saringan pasir.
Pemrurnian air dewasa ini dilakukan melalui proses filtrasi atau penyaringan, sedimentasi atau pengendapan, dan destilasi atau penyulingan. Pembebasan  air dari kuman ditempu dengan memberikan senyawa klorin (Cl2) atau  sinar ultra violet.


Gambar 10.4
Teknologi filterisasi yang digunakan depot air minum

2.     Bidang Energi 

a.     Biofuel;  Persediaan bahan bakar fosil atau lebih dikenal dengan minyak bumi kini  makin menipis. Penggunaan jenis bahan bakar ini juga menghasilkan gas emisi atau buangan yang sangat mencemarkan lingkungan.  Bahan bakar lain yang sedang dikembangkan sekarang untuk mengganti posisi minyak bumi adalah biofuel. Biofuel merupakan jenis bahan bakar alternatif yang diolah langsung dari bahan-bahan organik melalui proses bioteknologi. 
Ada dua jenis biofuel yang mulai banyak digunakan sekarang,  yaitu bioetanol dan biodiesel. Bioetanol termasuk jenis alkohol yang dihasilkan melalui proses fermentasi karbohidrat atau reaksi kimia gas alam. Jenis tumbuhan berkabohidrat tinggi seperti  jagung, sorgum dan singkong bisa dijadikan bahan baku pembuatan etanol. Sedangkan biodiesel merupakan bahan bakar alami yang yang difermentasi dari lemak nabati.
Baik bioetanol maupun biodisel termasuk bahan bakar dengan gas emisi sangat rendah. Oleh karena itu maka dampaknya terhadap kerusakan lingkungan sangat kecil.

b.     Biogas; Merupakan jenis bahan bakar alternatif yang dihasilkan melalui proses fermentasi bahan-bahan organik oleh bakteri pengurai. Penguraian sampah organic termasuk tinja hewan oleh bakteri pengurai akan menghasilkan  gas metana (CH4). Jenis gas ini bisa dimanfaatkan sebagai bahan bakar alternatif.
Dalam kehidupan sehari-hari digunakan sebagai bahan bakar kompor gas dan pembangkit listrik biogas.

Gambar 10.5
Industri biogas pengolahan limbah tahu di Purwokerto
c.     Sel Surya (Solar Cell); Merupakan sumber arus listrik yang memanfaatkan energi radiasi cahaya matahari. Pada sistem ini Radiasi cahaya yang ditangkap panel surya dibubah menjadi energi potensial listrik. Energi tersebut bisa digunakan  langsung atau disimpan dalam sel aki.
Sel surya sangat rama lingkungan karena tidak ada gas  atau bahan cair yang dibuang sebagai limbah. Lempengan panel surya bisa dipasang langsung di atap rumah, tidak makan tempat dan mudah diperbaiki.


Gambar 10.6
Kompleks perumahan dengan sistem sel surya, kawasan Citayam Depok
(sumber : Sindo News.com, 23 Agustus 2015)

d.     Listrik Tenaga Air;  Pembangkit listrik ini tidak menggunakan bahan bakar. Turbin pemutar generator listriknya digerakan dengan bantuan energi aliran air. Dengan demikian maka tidak ada bahan limbah cair atau padat yang dibuang ke lingkungan.
             
  
Gambar 10.6
A = PLTA Sungai Kampar Riau; B – PLTA mini warga Sleman
(sumber : Detakriau News.com, 2015; The Presidentpost. Id,2014)
e.     Listrik Tenaga Pasang Surut; Pembangkit listrik ini menggunakan arus air laut saat pasang dan surut sebagai penggerak turbinnya. Sama seperti listrik tenaga air listrik pasang surut juga tidak menggunakan bahan bakar sehingga tidak ada bahan buangan yang mencemarkan lingkungan.


Gambar 10.7
Dam De La Rance di Perancis, pembangkit listrik tenaga pasang surut pertama      di dunia yang dibangun tahun 1966
(Photo copyrights of Energy BC Canada http://www.energybc.ca/tidal.html)

f.      Listrik Tenaga Angin; Pemutar turbin pada sistem listrik tenaga angin adalah kincir angin. Besar energi listrik yang dihasilkan tergantung kekuatan angin yang berhembus saat itu. Kincir angin bisa dibangun di darat atau di laut. Jenis pembangkit listrik ini juga tidak menggunakan bahan bakar.
    
     
Gambar 10.8
Pembangkit listrik tenaga kincir angin, Bantul Yogyakarta
(sumber : Tempo.co, 09Maret 2019)
g.     Listrik Panas Bumi (Geothermal); Pembangkit listrik panas bumi menggunakan tenaga panas bumi sebagai penggerak turbin.



Gambar 10.9
Pembangkit listrik tenaga panas bumi di Ulubelu, Lampung
(sumber : https://alamendah.org/2015/11/12/)

3.     Bidang Transportasi
a.     Kereta Litrik; adalah jenis kereta api yang bergerak dengan sistem rel listrik. Kereta listrik tidak memerlukan bahan bakar melainkan arus listrik yang dialirkan lewat  kawat penghantar sepenjang rel. Melalui pantograf arus listrik yang masih bertipe bolak balik (DC) dialirkan menuju konverter untuk diubah menjadi arus searah (AC). Dari konverter arus diteruskan ke dinamo yang terletak dekat roda. Adanya arus listrik membuat  rotor dinamo berputar. Akibatnya roda kereta ikut berputar dan lokomotif kereta bergerak maju. Karena arus DC sering mengalami groud fault yang menimbulkan kemacetan maka tipe kereta listrik yang diproduksi terakhir ini tidak menggunakan converter lagi. Arus listik dari pantograf dialirkan langsung ke dinamo.

Gambar 10.10
Sketsa kereta listrik


Gambar 10.11
Kereta listrik tipe AC (tidak menggunakan konverter)
(sumber : https://www.lemigliorifoto.eu/futuristic-wallpaper-qygjxz.html)

b.     Kendaraan Hidrogen (Hydrogen Vechicle); Jenis kendaraan ini menggunakan bahan bakar hidrogen. Mobil berbahan bakar hidrogen yang telah dikembangkan antara lain: Chevrolet Equinox Fuel Cell, Honda FCX Clarity, Hyundai ix35 Fuel Cell, dan Mercedes-Benz B- Class F-Cell. Mobil ini mampu melaju dengan kecepatan 450 km/jam. Selain mobil, di Cina juga telah dikembangkan sepeda motor dan  skuter berbahan bakar hidrogen. Saat ini perusahaan penerbangan seperti Boeing, Lange Aviation, dan German Aerospace Center  telah mengembangkan pesawat berbahan bakar hidrogen.

   

Gambar 10.12
A = Bus hidrogen pertama produksi Toyota Motor Jepang
B = Sepeda motor hydrogen produksi Zuzuki Motor Jepang tahun 2015
C = Mobil hidrogen produksi Hyundai MotorKorea tahun 2018
D = Pesawat tempur F15 tipe Fan Jet milik angkatan udara AS tahun 1989
c.     Mobil Surya (Solar Car); Adalah jenis  mobil dengan   energi penggerak mesinnya berasal dari cahaya matahari.  Panel surya  yang dipasang pada atap mobil berfungsi untuk menangkap radiasi cahaya matahari dan mengubahnya menjadi arus listrik. Tipe arus listrik dari panel surya adalah AC. Dengan menggunakan konverter arus tersebut diubah menjadi DC dan disimpan dalam beterei mobil. Tahun 2013 Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya berhasil menciptakanm mobil surya Indonesia yang cukup diperhittungkan dunia. Kecepatannya 100 km/jam, daya simpan batrei  5 KW.


Gambar 10.13
Mobil surya karya ITS tahun 2013
(Sumber: http://illenenaominugroho.blogspot.com/2013)

d.      Kendaraan Listrik (Electric Vechicle); Jenis kendaraan listrik yang cukup popular sekarang adalah mobil dan skuter elekrik. Penggerak mesinnya menggunakan energi listrik yang tersimpan dalam batrei.  Jika daya mulai melemah batrei mobil bisa  diisi lagi dengan cara menghubungkan kontak charger dengan sumber arus listrik.


     
Gambar 10.14
A = Mobil Elektrik     B = Skuter elektrik


4.     Bidang Informasi dan Hiburan;
Peralatan teknologi informasi dan hiburan seperti, radio, televisi, faximille, komputer, laptop atau PC tablet, telegraf, telpon, hand phone (HP), modem dan satelit komunikasi memang banyak membantu manusia dalam memenuhi kebutuhannya. Meski demikian radiasi cahaya dan gelombang suara yang dilepaskan bisa berdampak buruk terhadap lingkungan hidup. Ada jenis peralatan tertentu sering melepaskan radiasi cahaya yang  merusak mata  manusia dan mematikan  hewan sekitarnya. Ada juga yang menghasilkan gelombang suara super sonik yang mengganggu pendengaran atau membinasakan hewan-hewan kecil.
Sebagai konsumen kita harus jeli dalam memilih peralatan teknologi informasi dan hiburan. Pililah peralatan yang lebih ramah lingkungan. Berikut ini beberapa peralatan teknologi informasi dan hiburan yang rama lingkungan.
a.   LED TV; Merupakan teknologi terbaru dalam dunia pertelevisian. Jenis televisi ini menggunakan teknologi Light Emitting Diode (LED). Dibanding TV tabung model LCD TV dengan teknologi LED  menghasilkan gambar lebih  terang. Pencahayaannya lembut dan  radiasi  yang dilepaskan tidak merusak mata.


Gambar 10.15
Teknologi LED TV Sharp dan Samsung
(Sumber : https://www.google.co.id)

b.  Smartphone Rama Lingkungan ; Handphone biasa atau tipe smartphone yang dibuat melalui daur limbah, sistem pencahayaan lembut dan mudah teruarai bila bahan bekasnya dibuang ke lingkugan termasuk produk rama lingkugan.  Jenis smartphone yang tergolong produk rama lingkungan  antara lain : Samsung Galaxy S8, G6 dan LG.


Gambar 10.16
Smartphone rama lingkungan

Mencegah Kerusakan Lingkungan Karena Penerapan Teknologi

Undang-undang nomor 32 tahun 2009 tentang  Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan hidup mewajibkan kita semua untuk menjaga kelestarian lingkungan. Dengan demikian maka pemanfaatan proses dan produk teknologi untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari perlu memperhitungkan secara cermat dampaknya terhadap lingkungan. Banyak fakta mengenai kerusakan lingkungan karena limbah organik yang sulit terurai, gas beracun  dan logam berat adalah bukti bahwa betapa pentingnya  mencegah kerusakan lingkungan karena penerapan teknologi.
Hal-hal yang perlu dilakukan manusia untuk mencegah kerusakan lingkunagn karena penerapan teknologi antara lain :
1.     Menghindari penerapan proses dan pemanfaatan produk teknologi yang tidak ramah lingkungan;
2.     Memprioritaskan  pemanfaatan proses dan produk teknologi ramah lingkungan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari;
3.     Membiasakan diri untuk memanfaatkan produk teknologi hasil daur ulang;
4.     Membiasakan diri untuk tidak membuang limbah teknogi ke lingkungan;
5.     Membiasakan diri untuk  menggunakan kembali limbah teknologi yang masih bisa dipakai lagi dalam urusan atau fungsi yang berbeda;
6.     Selalu mengupayakan  daur ulang limbah teknologi.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

TEKNOLOGI PERKEMBANGBIAKAN HEWAN

REPRODUKSI SEL

TEKNOLOGI PERKEMBANGBIAKAN PADA TUMBUHAN