TEKNOLOGI PERKEMBANGBIAKAN HEWAN
Modul Pembelajaran IPA SMP Kelas IX, Drs. Marselinus Boli
Gambar 2.50
Teknologi Perkembangbiakan hewan
Teknologi perkembangbiakan hewan yang berhasil
diaplikasikan hingga tahun-tahun terakhir
ini antara lain : Inseminasi buatan, transfer embrio dan rekayasa genetik.
a.
Inseminasi Buatan Pada Hewan:
Inseminasi Buatan pada hewan adalah
proses perkembangbiakan hewan yang
sengaja dilakukan manusia dengan cara memasukkan sperma induk jantan yang telah diencerkan dengan garam (NaCl)
Fisiologis ke dalam saluran reproduksi induk betina.Keuntungan dari teknik
perkembangbiakan ini antara lain :
o
Mengatasi
masalah kurangnya pejantan.
o
Memudahkan
persilangan antar induk baik sama maupun beda ras
o
Membantu
hewan jantan unggul yang sulit kawin
o
Dapat
diperoleh turunan yang seragam berjumlah banyak dalam waktu retif singkat.
o
Mengendalikan
jarak kelahiran ternak
o
Mencegah
terjadinya kawin sedarah
o
Menghindari
kecelakaan saat kawin
o
Mencegah penularan penyakit lewat kontak kelamin
Proses Inseminasi Buatan berlangsung
sebagai berikut:
1)
Pemilihan induk :
Induk ternak yang dipilih sebagai
donor sperma harus sudah berusia reproduksi dan dalam kondisi sehat.
2)
Pengambilan sperma :
o
Induk
jantan dirangsang atau dipijat untuk melepaskan semen atau maninya
o
Cairan
semen yang mengandung sperma tersebut
ditampung dalam tabung kusus kemudian diencerkan dengan larutan garam
fisiologis.
o
Jika
belum digunakan saat itu maka cairan semen harus disimpan dalam suhu beku
3)
Penyuntikan sperma :
o
Semen beku
dicairkan dengan cara diletakkan di bawah air
mengalir pada suhu 37oC dan dibiarkan selama 7-18 detik. Proses ini
disebut thawing
o
Setelah
dithawing semen dimasukan dalam tabung gun atau alat suntik
o
Dengan
bantuan petugas semen dalam gun atau alat suntik disemprotkan langsung ke badan
rahim
4)
Pemantauan dan perawatan :
Setelah disuntik induk betina harus terus dipantau dan
diberi ransum makanan yang mendukung proses kebuntingan atau pertumbuhan
embrio.
Gambar 2.48
Proses teknologi inseminasi buatan pada sapi
b. Transfer Embrio Pada Hewan:
Tranfer
embrio merupakan sebuah teknologi perkembangbiakan yang ditempu manusia dengan
cara memindahkan embrio antar rahim induk betina baik sama maupun beda spesies.
Keuntungan yang diperoleh dari penerapan teknik ini antara lain :
1) Mutu
genetik ternak dapat diperbaiki dalam waktu relatif singkat
2) Populasi
ternak unggul dapat ditingkatkan sampai beberapa kali lipat
3) Mempermudah
pemindahan jenis ternak unggul dalam jarak jauh
4) Menolong
ternak yang kurang subur dalam menghasilkan keturunan
Tahapan-tahapan
dalam proses transfer embrio sebagai berikut :
1)
Seleksi hewan betina donor dan
resepien :
Hewan
donor adalah hewan yang membentuk embrio yang hendak ditransfer atau
dipindahkan. Hewan resepien adalah hewan yang dipersiapkan untuk menerima
transfer embrio. Syarat betina donor antara lain : Kemampuan produksinya tinggi, bertubuh sehat,
mempunyai siklus birahi teratur, dan tidak pernah mengalami kesulitan
melahirkan serta gangguan reproduksi lainnya. syarat betina resepien meliputi : usia masih muda dan bebas
penyakit, kinerja baik dan mudah melahirkan.
2)
Superovulasi betina
donor :
Superovulasi adalah upaya untuk
mendapatkan lebih lebih banyak ovum dibandingkan proses normal dengan cara memberikan hormon
perangsang. Jenis hormon yang digunakan
FSH (follicle stimulating hormone). Penggunaan hormon ini menyebabkan
jumlah ovum yang dilepaskan ovaria bertambah banyak.
3)
Sinkronisasi Birahi :
Sinkronisasi birahi adalah upaya
menyamakan siklus birahi hewan resepien dengan hewan donor. Tujuannya supaya
embrio tidak gagal bertumbuh. Caranya dengan menyuntikan prostaglandin dan FSH.
4) Perkawinan Hewan Donor :
Perkawinan antara hewan pejantan
dengan betina donor dapat dilakukan secara alami atau melalui inseminasi buatan.
5) Panen embrio Donor :
Enam sampai delapan hari setelah
perkawinan embrio hasil fertilisasi dapat diambil atau dipanen. Jika waktu
transfernya masih lama maka embrio hasil panen tersebut wajib disimpan dalam
suhu beku.
6) Transfer Embrio ke Betina Resipien :
Dengan menggunakan peralatan
inseminasi buatan embrio baik yang segar maupun beku dimasukan langsung ke badan rahim hewan
betina resepian. Proses ini dilakukan
tepat pada hari siklus birahi yang jumlahnya sama dengan usia embrio.
Gambar 2.49
Proses teknologi transfer embrio pada sapi
c. Rekayasa Genetik Pada Hewan:
Teknonologi perkembangbiakan hewan
melalui rekayasa genetik yang berhasil
diterapkan dengan baik hingga saat ini adalah teknologi kloning atau trenfer
nukleus dan trans genetik dengan DNA rekombinan.
1) Transfer nukleus pada hewan :
Tanggal 5 Juli 1996 dunia dikejutkan dengan
lahirnya Dolly, di Roslin Institute,
Skotlandia. Dolly adalah seekor domba, mamalia pertama yang dihasilkan melaluii
kloning sel. Dolly berasal dari sel
kelenjar susu domba betina Finndorset yang ditanam dalam ovum domba betina
Blackface yang telah dikeluarkan intinya atau di-anucleasis. Penemuan ini merupakan terobosan baru dalam teknologi
perkembangbiakan hewan. Ternyata hewan dapat diperbanyak secara vegetatif
melalui transfer inti sel tubuh dan dibiakan dengan metode cloning. Bgaimana proses terbentuknya Dolly bisa
dipelajari melalui gambar 2.50 di bawah ini.
Gambar 2.50
Proses teknologi transfer inti sel
Yang menghasilkan domba Dolly
2) DNA rekombinan pada hewan :
Aplikasi teknologi penyisipan DNA rekombinan pada hewan
telah menghasilkan hewan dengan sifat-sifat unik dan menguntungkan.
Contohnya seperti :
a) Sapi
transgenik yang memproduksi susu dengan kadungan Omega3 sangat tinggi;
b) Kambing
transgenik penghasil sutera laba-laba;
c) Ikan
transgenik yang bisa memproduksi insulin dan beberapa jenis obat-obatan;
d) Ayam
transgenik dari india yang bisa mengobati penyakit hepatitis B, hemofilia,
kangker dan AIDS.
Proses
penyisipan DNA rekombinan pada hewan berlangsung sebagai berikut :
a) Isolasi
dan pengklonan gen target
b) Modifikasi
klon dengan menambahkan segmen DNA ke DNA pembawa. Sel pembawa yang cocok
adalah bakteri Esceresia coli. Dengan
bantuan enzim endonuklease retriksi plasmid bakteri dipotong selanjutnya dengan
enzim ligase bagian terpotong tersebut
disisip klon DNA target.
c) Introduksi atau penyuntikan DNA rekombinan ke
sel hewan inang.
d) Sel hewan inang yang mengandung DNA rekombinan
dibiakan melalui kloning embrio.
Gambar 2.51
Proses teknologi penyisipan DNA rekombinan
Pada sapi
Hai guys
BalasHapusMembantu bangey
BalasHapusizin copy kak
BalasHapus