FAKTOR PENENTU SIFAT KETURUNAN
Modul Pembelajaran IPA SMP Kelas IX, Drs. Marselinus Boli
 
 
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
              
 
 
    
 
   
 
   
 
 
   
 
 
   
Faktor Penentu Sifat Keturunan
1.   Struktur Gen
Penentu sifat keturunan pada makhluk hidup dinamakan gen.  Gen 
tersusun atas materi kimia. Materi kimia pembentuk gen ini tergolong
senyawa protein inti yang  disebut Asam
Deoksiribosa Nukleat (ADN) atau dalam bahasa inggris : Deoxiribosa  Nucleotida Acid
(DNA). Molekul DNA berukuran cukup besar. Bentuknya menyerupai dua pita
yang saling berpilin. Nampaknya seperti sebuah tangga berkelok-kelok. Struktur
seperti ini disebut dobel helix. 
Pada dasarnya pita dobel helix DNA itu merupakan rantai molekul nukleotida.
Setiap unit nukleotida terbentuk dari gugus basa nitrogen, gula dan
fosfat.  Menurut strukturnya basa
nitrogen dibedakan menjadi empat macam yakni : Adenin (A), Timin (T), Guanin
(G), Citosin (C).  Rangkaian antar
molekukul nukleotida  dalam satu pita disatukan
melalui ikatan kovalen antara gugus fofat pada nukleotida  pertama dengan  gula pada nukleotida berikutnya.  Pasangan pita dobel helix disatukan melalui
ikatan hidrogen yang menghubungkan basa nitrogen pada pita pertama dengan basa
nitrigen pada pita pasangannya. Informasi genetik makhluk hidup ditentukan oleh
ikatan antara keempat basa nitrogen tersebut.
Gambar 3.1
Model pita dobel helix 
DNA
Gambar 3.2
Struktur rantai nukleotida  pita DNA
A = Susunan basa Nitrogen dan ukuran pita
B = bentuk ikatan antara gugus basa nitrogen, gula dan fosfat
Pasangan  basa nitrogen
yang sesuai  adalah : A-T atau T-A; C-G
atau G-C. Jenis protein inti yang terbentuk dan ekspresi sifat makhluk hidup sangat
tergantung pada susunan dan jumlah pasangan nitrogen ini.
2.  
Fungsi Gen
Gen memiliki dua fungsi
penting yaitu :
1)    Membawa informasi sifat genetik dari
induk kepada turunan
2)    Mengendalikan proses metabolism dan
petumbuhan tubuh 
3.  
Letak Gen
Sesungguhnya
gen  berukuran sangat kecil. Tidak dapat dilihat dengan mikroskop
biasa. Gen hanya bisa dideteksi kehadirannya melalui komponen
pembentuknya.  Dari berbagai pengujian
yang dilakukan para ilmuwan diketahui bahwa gen terdapat  dalam kromosom,
pada bagian yang disebut Lokus gen.
Gambar 3.3
Lokus gen pada sebuah kromosom dalam inti sel
A =  Sel ; B = Kromosom
4.  
Faktor penyebab perubahan
struktur gen
Perubahan struktur meteri genetik atau mutasi gen bisa
terjadi secara alamiah dan bisa secara buatan yang sengaja dilakukan musia
untuk tujuan tertentu. Mutasi alamiah bisa disebabkan karena faktor  internal gen sendiri bisa juga karena factor lingkungan.
Faktor
internal : 
Faktor-faktor internal antara lain :
a. Kesalahan
dalam replikasi atau pengandaan DNA
b. Putusnya
rantai kimia DNA
c.  Delesi
atau hilang dan adisi atau pengisian komposisi genetik DNA saat replikasi.  
Faktor
Lingkungan : 
Faktor 
lingkungan antara lain :
a. Radiasi
dan suhu ekstrim yang merusak struktur kimia gen
b. Bahan-bahan
kimia yang bersifat reaktif dan memicu perubahan  struktur DNA
5.  
Ekspresi Gen 
Tidak
semua gen yang dimiliki makhluk hidup bisa memunculkan sifatnya secara lahiria
sehingga dapat dilihat  atau ditangkap
indra. Ada gen yang bisa muncul pada setiap generasi turunan, ada pula yang
hanya  muncul pada generasi tertentu
saja. Gen yang selalu memunculkan sifatnya secara lahiria  pada setiap turunan disebut gen dominan. Sedangkan gen yang 
tidak selalu bisa memunculkan sifatnya secara lahiria oleh karena
pengaruhnya dihambat  gen dominan disebut gen resesif. Sifat yang dibawa gen resesif  hanya bisa muncul jika  kehadirannya tidak bersama-sama  dengan gen dominan. 
6.  
Bentuk Genotip dan
Sifat  Fenotip
Sifat-sifat
yang dimiliki makhluk hidup selalu dinyatakan dalam bentuk berpasangan.
Contohnya seperti : Tinggi x pendek; 
dagu lonjong x dagu normal; dahi lebar x dahi normal; mata juling x mata
normal; biji bulat x biji keriput; warna merah x warna putih. Tidak semua sifat
pada setiap individu  diwariskan. Hanya
sifat yang terbawa melalui ge saja yang dapat diwariskan. Sifat-sifat yang
muncul karena faktor luar atau pengaruh 
lingkungan tidak dapat diwariskan. 
Oleh karena
sifat-sifat individu itu selalu berpasangan, maka rangkaian gen penentunya  pun harus  dinyatakan dalam bentuk  pasangan
genotip pula. Dalam genetika  sifat yang nampak secara lahiria atau bisa
ditangkap indra  disebut sifat fenotip. Sifat-sifat
menurut tipe rangkaian gen atau bentuk genotipnya disebut sifat genotip. 
Menurut  rangkaiannya bentuk genotip sifat makhluk
hidup dibedakan menjadi tiga macam, yaitu :
1)  
Genotip homosigot dominan; 
adalah pasangan genotip yang hanya terdiri dari gen-gen dominan saja.
2)  
Genotip homosigot resesif; adalah pasangan genotip yang hanya
terdiri dari gen-gen resesif saja.
3)  
Genotip heterosigot; adalah pasangan genotip yang
terdiri dari satu gen dominan dan satu gen resesif.
7.  
Menulis Simbol Gen
Jumlah
Gen penentu sifat makhluk hidup   sangat
banyak. Oleh karena itu  untuk memudahkan
cara mempelajarinya  gen-gen tersebut
dinyatakan degan  simbol-simbol. Aturan
pokok  penulisan simbol gen seperti  berikut ini :
1)   Gen dominan ditulis dengan
menggunakan huruf latin bentuk capital (huruf
besar).
2)   Gen resesif ditulis dengan
menggunakan huruf latin bentuk biasa (huruf
kecil)
3)   Dalam penulisan  genotip gen dominan ditulis terlebih dahulu
baru diikuti gen resesif.
4)   Dalam penulisan simbol gamet-gamet
disesuaikan dengan urutan pemisahannya.
Contoh :  Penulisan simbol gen dan bentuk genotip dari
pasangan sifat hidung pesek x hidung normal. Misalkan  hidung pesek dominan terhadap hidung normal,
maka cara  penulisan simbolnya sebagai
berikut :
Simbol gen :
Ø   
Hidung
pesek        = H
Ø   
Hidung
normal      = h
Kemungkinan genotip dan sifat
fenotipnya:
Ø   
HH
    = Hidung pesek  homosigot
dominan
Ø   
Hh     = Hidung pesek heterosigot
Ø   
hh      = Hidung normal homosigot resesif
8.  
Perangkat Kromosom
Kromosom
adalah  partikel  halus berupa butiran atau benang yang terdapat
di dalam inti sel hidup. Kumpulan kromosom dalam suatu inti sel hidup  dinyatakan bengan satuan perangkat.  Perangkat 
kromosom  pada sel tubuh disebut diploid (2n). Jumlah kromosomnya dua kali jumlah kromosom sel kelamin.   perangkat pada kromosom dalam sel kelamin disebut
 haploid
(n). Jumlahnya setengah dari jumlah kromosom sel tubuh.
Sesuai karakteristiknya koromosom dalam  satu satuan perangkat  terdiri dari  kromosom tubuh atau autosom dan kromosom penentu jenis kelamin atau gonosom.  Pelajari bentuk perangkat
kromosom dan pola penentuan jenis kelamin  pada manusia berikut ini :
Kromosom
  sel tubuh (2n): 
Jumlah kromosom = 46 buah 
rumus perangkat  : 
Pada pria    = 44A + XY 
Pada wanita = 44A + XX 
Kromosom
  sel kelamin (n) : 
Jumlah kromosom = 23 buah 
rumus perangkat  : 
Pada sel sperma = 22A + X  
atau 22A + Y 
Padas el ovum
  = 22A + X 
Pola penetuan
  kelamin seperti gambar 3.4 di samping ini.  
 | 
  
Gambar 3.4 
Pola penentuan jenis kelamin manusia 
 | 
 
Jumlah kromosom makhluk hidup berbeda menurut jenisnya.
Berikut ini adalah sajian   jumlah
kromosom beberapa jenis makhluk hidup.





Komentar
Posting Komentar