BAHASAN LISTRIK DINAMIS 3
Modul Pembelajaran IPA SMP Kelas IX, Drs. Marselinus Boli
Penghasil Arus Listrik
Kamu tentu sangat kenal dengan batu
betere. Ketika batu batere dimasukan ke dalam tabung senter dan saklar
dihidupkan maka akan dihasilkan arus listrik yang membuat lampu senter
menyala. Selain batu batere ada juga sumber
arus lain yang cara kerjanya hampir sama dengan batu batere seperti aki
(accumulator) dan UPS (Uninterruptible Power Suply).
Secara umum
sumber arus listrik yang kita gunakan sehari-hari dapat dibekan
dalam dua tipe yaitu :
Sumber
arus bolak balik atau Alternatting current (AC); Sumber arus yang bekerja dengan sistim induksi melalui kumparan
elektromagnetik. Sifat arusnya permanen. Contohnya seperti generator.
Sumber
arus searah atau Direct current (DC); sumber arus searah banyak tersedia dalam
bentuk elemen penyimpan arus. Arus yang dihasilkan hanya bisa dipakai untuk
jangka waktu tertentu. Sampai batas
waktunya arus yang tersimpan habis. Tipe elemen DC ada yang tidak bisa diisi lagi atau sekali pakai
langsung dibuang. Biasa disebut elemen
primer. Contohnya seperti sel volta dan batu batere. Ada juga yang bisa diisi ulang, atau disebut elemen sekunder. Contohnya
seperti sel aki. Baik elemen primer maupun
sekunder memiliki kemampuan untuk
mempertahankan beda potensial listrik dalam jangka waktu tertentu. Kedua jenis
sumber arus ini mampu mengubah energi
kimia yang tersimpan menjadi energi listrik.
Baik AC maupun DC memiliki potensial
listrik tersimpan yang disebut Gaya Gerak Listrik (GGL).
Apakah Gaya Gerak
Listrik ?
Gaya Gerak
Listrik (GGL) adalah beda potensial atau tegangan yang tersimpan dalam suatu sumber arus listrik.sebelum
dihubungkan dengan konduktor. Dalam persamaan matematika dinyatakan dengan
simbol E. Satuannya volt.
Gambar 3.5.10. A. Elemen dalam keadaan diam
B. Elemen sedang mengalirkan arus listrik
Saat sumber
arus dalam kedaan diam tegangannya disebut GGL. Seteleh dihubungkan dengan
konduktor tegangannya berubah menjadi tegangan
jepit. Besar kedua tegangan ini selalu berbeda.
1.
Elemen Listrik
Elemen penghasil arus listrik yang kita
pelajari pada sub topik ini adalah elemen primer seperti sel vota dan sel
kering atau batu batere, selemen sekunder seperti sel aki.
a.
Elemen Volta
Elemen volta adalah sebuah sel
elektrokimia yang bisa menghasilkan arus listrik. Ditemukan oleh fisikawan asal
Italia Aleksandro Volta (1775 – 1827). Susunannya tediri dari lempeng tembaga (Cu) sebagai elektroda positif
atau anoda, lempeng seng (Zn) sebagai elektroda negatif atau katoda
dan asam sulfat (H2SO4)
encer sebagai larutan elektrolitnya (pelajari
gambar 3.5.11).
Ketika dihubungkan konduktor dari
katoda akan dilepaskan sejumlah elektron. Elektron yang dilepaskan ini ditangkap oleh anoda. Reaksi ion seng
dengan larutan elektrolit membentuk gelembung hidrogen yang menyelimuti anoda.
Kondisi ini menyebabkan aliran arus
listrik terhenti.
|
|
Gambar 3.5.11 . Elemen volta
|
b.
Elemen Kering atau Batu Batere
Batu batere tersusun dari tiga
bagian penting, yaitu elektroda positif atau anoda, elektroda negatif
atau katoda
dan bahan pengisi berupa senyawa kimia elektrolit.
Gambar 3.5.12. A. Batu batere
B. Susunan batu batere
Yang berfungsi sebagai anoda adalah
batang karbon, sedangkan plat seng menjadi katodanya. Pasta amonium Klorida (NH4Cl) sebagai
larutan elektrolit, campuran magnesium-oksida
(MnO2) dan karbon (C) berfungsi untuk mencegah terjadinya polarisasi atau pepenempelan gelembung hidrogen pada batang karbon. Kondisi seperti ini dapat menurunkan kuat arus.
Beda potensial antara kutub-kutub batu batere tidak
permanen. Ketika dipakai nilainya
berangsur-angsur turun hingga nol. Batere tidak berfungsi lagi jika selisih
potensialnya nol.
Saat sedang
digunakan di dalam batu batere terjadi reaksi pelepasan dan penangkapan
elektron. Elektroda negatif g melepaskan
elektron, selanjutnya elektron tersebut ditangkap elektroda positif. Akibatnya
sekitar elektroda negatif terbentuk ion positif seng. Ion-ion tersebut akan bereaksi dengan amonium klorida membentuk
seng klorida, gelembung gas hidrogen dan
amonia. Karena reaksi ini jumlah amonium
klorida berkurang sedikit demi sedikit sampai habis. Batu batere tidak berfungsi
lagi bila persediaan amonium kloridanya
habis.
c.
Sel Aki
Aki termasuk elemen sekunder dengan asam sulfat (H2SO4)
encer sebagai larutan elektrolitnya. Jenis elemen ini bisa diisi ulang melalui
pengecasan. Bagian-bagian pentingnya meliputi : tabung luar yang terbuat dari bahan fiber, larutan elektrolit
dan sel-sel aki. Setiap sel aki memiliki lempeng timbal murni (Pb) yang
berfunsi sebagai elekroda negatif dan timbaldioksida (PBO2) sebagai elektroda positif. Beda potensial dari masing-masing sel aki
berkisar antara 1,5 – 2,0 volt.
Gambar 3.5.13. A. Sel aki
B.
Susunan sel aki
Pada saat aki digunakan elektroda negatif timbal murni
(Pb) melepaskan elektron dan ditangkap oleh elektroda positif timbal dioksida
(PbO2). Dengan melepaskan elektron maka timbal akan membentuk ion Pb2+. Dalam larutan
elektrolit asam sulfat (H2SO4)
juga terbentuk ion H2+ dan SO4=. Reaksi antara
ion timbal (Pb2+.) dengan ion sulfat (SO4=.)
membentuk senyawa timbal sulfat (PbSO4). Senyawa ini berkumpul di sekitar
lempeng timbal sehingga dapat menghambat aliran arus listrik. Pembentukan timbal
sulfat akan berjalan terus sampai larutan asam sulfat menjadi sangat encer. Jika
larutan asam sulfat sudah sangat encer aki harus diisi ulang atau di cas.
Pengecasan aki dilakukan dengan menghubungkan kutub-kutub aki dengan
kutub-kutub sumber arus searah. Masuknya arus listrik melalui kutub-kutub aki
menyebabkan plumbum sulfat terurai lagi menjadi ion. Selanjutnya ion hasil penguraian tersebut
membentuk kembali asam sulfat
Catatan : Dalam penggunaan aki terjadi perubahan
energi kimia menjadi energi listrik. Dalam
pengisian ulang aki terjadi perubahan energi listrik menjadi energi kimia.
Gambar 3.5.14.
Rangkaian pengecasan aki
|
Battery charger adalah alat
listrik yang memiliki kemampuan untuk mengubah arus bolah balik (AC) menjadi
arus searah. Alat ini digunakan untuk mengisi ulang aki. Caranya titik input
dari Battery charger dihubungkan dengan arus AC sedang titik output dibubungkan
ke kutub-kutub aki.
|
2. Mesin Pembangkit Listrik
Mesin pembangkit listrik yang banyak digunakan
sekarang ini menerapkan sistem induksi.
Energi pembangkitnya bisa berupa bahan bakar minyak bumi atau disel,
tenaga air, cahaya matahari, tenaga uap atau panas bumi, biomassa atau
bioenergy.
a. Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD)
PLTD adalah pembangkit listrik yang menggunakan
mesin diesel sebagai penggerak awalnya. Mesin diesel berperan penting dalam menghasilkan tenga
mekanis untuk memutar rotor generator listrik. Energi pembangkitnya berasal
dari bahan bakar minyak bumi jenis solar. PLTD banyak digunakan Perusahan Listrik Negera (PLN) kita. Selain
mudah didapat ukuran mesinnya bisa disesuaikan dengan kebutuhan. Meski demikian emisi atau gas buangannya
cukup mencemarkan udara.
Mesin diesel menggunakan sistem kompresi. Penyalaan
bisa berlangsung melaluisemprotan bahan
bakar ke dalam ruang pembakaran dengan tekanan dan suhu tinggi. Makin naiknya
tekanan dan suhu dalam ruang pembakaran menghasilkan energy yang cukup untuk
memutar engkol diesel. Selanjutnya putaran engkol akan menggerakan rotor
generator.
Keterangan
:
1.
Tangki bahan bakar
2.
Penyaring bahan bakar
3.
Tangki
bahan bakar bersih
4.
Pengabut atau nozel
5.
Mesin diesel
6.
Turbo charger
|
7.
Penyaring gas buangan
8.
Saluran pembuangan gas
9.
Generator
10.
Travo
11.
Saluran transmisi
|
Gambar 3.5.15. Sketsa mesin PLTD
b. Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA)
PLTA adalah
mesin listrik yang menggunakan tenaga air sebagai penggerak generatornya. Air sebagai energi penggerak
dapat diperoleh dari sungai yang disalurkan secara langsung disalurkan
untuk memutar turbin, atau dengan cara ditampung dahulu dalam waduk
sebelum disalurkan.
Mesin listrik yang memanfaatkan tenaga
air terdiri dari tiga bagian utama, yaitu aliran air, turbin dan generator.
Aliran air secara terus menerus akan menghasilkan sejumlah energi mekanik yang
dimanfaatkan untuk memutar roda turbin. Gerakan turbin menyebabkan rotor
generator penghasi; arus listrik ikut berputar.
Beda potensial listrik generator sangat tergantung pada kecepatan
putaran roda turbin. Makin cepat putaran turbin makin besar beda potensial
listrik.
Karna tidak menggunakan bahanbakar
minyak maka PLTA rwemasuk teknologi yang cukup rama lingkungan. Tidak ada emisi
buangan yang mencemarkan lingkungan sekitar.
Pelajari gambar 3.5.16. di bawah ini.
Gambar
3.5.16. Sketsa mesin PLTA
Katup pengatur berfungsi untuk
mengatur jumlah air yang masuk ke penstock
melalui Headrace tunnel. Penstok
berperan penting dalam mengarahkan air menuju turbin. Surge tank, berfungsi
sebagai pengaman tekanan air yang naik mendadak saat katup pengatur air kea rah turbin ditutup.
c. Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP)
PLTP menggunakan energi uap panas yang diambil dari perut bumi. Panas
dari perut bumi dikeluarkan melalui sumur-sumur kemudian dikumpulkan untuk
menggerakan turbin.
Gambar
3.5.17. Sketsa mesin PLTP sistem Binary cycle
Pada pembangkit
listrik dengan memanfaatkan panas bumi energi kalor dari uap panas dimanfaatkan
untuk menggerakan turbin. Selenjutnya energi mekanik turbin dipakai untuk
memutar rotor generator. Akhirnya dihasilkan
sejumlah energi dalam bentuk arus
listrik. Senyawa iso-Butana dalam sistem ini
berfungsi untuk menurunkan titik didih air. Air bisa mendidih di bawah
suhu 100oC. Air mendidih yang
mengalir melalui tangki Head Exchanger
diubah menjadi uap. Setelah melakukan tusnya memutar turbin uap
didinginkan kembali dalam system kondensor.
Gambar 3.5.18.
Pembangkit listrik
tenaga panas bumi
Di Islandia (©2013 Softpedia.com)
d. Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN)
PLTN adalah mesin listrik
yang energi awalnya diperoleh dari uap panas yang dihasilkan melalui reaksi
nuklir. Energi panas yang dihasilkan melalui reaksi nuklir digunakan untuk
mengubah air dingin menjadi uap panas. Uap tanas tersebut dimanfaatkan untuk
menggerakan turbin. Selanjut energi mekanik turbin akan memutar rotor generator
listrik. Bahan bakar reaksi nuklir berupa batang logam berisi bahan radioaktif
yang berbentuk pelat.
Bagian utama dari sebuah sistem PLTN meliputi,
sebuah sel reaktor nuklir, generator uap, turbin, kondensator atau pengembun
uap dan generator listrik.
Gambar 3.5.19.
Sketsa mesin PLTN
Reaksi
fisi atau pemecahan inti dalam sel reactor akan membebaskanpanas yang sangat
tinggi. Kelebihan neutron dalam teras reaktor akan diserap oleh batang kendali.
Panas dari sel reaktor dasalurkan ke tangki generator uap. Aliran air dingin yang
melalui generator uap segera diubah menjadi uap panas. Energi uap panas yang
dihasilkan ini akan menggerakan turbin. Uap panasyang meninggalkan turbin akan
mengalami pengembunan dalam kondensor. Selanjutnya dikirim kembali ke generator
uap.
Gambar 3.5.20. Pembangkit
Listrik Tenaga Nuklir Gundremmingen
di
Jerman (©2016
Techworm)
e. Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS)
PLTS adalah pembangkit
listrik dengan energi awalnya berasal dari radiasi cahaya matahari. Sistem ini
sangat rama lingkungan karena tidak memiliki limbah berupa gas pencemar. Kebanyakan listrik surya yang
digunakan sekarang ini dirangkaikan
dari empat komponen utama, yaitu :
Panel surya; Merpakan komponen penangkap radiasi cahaha
matahari. Terbuat dari bahan Kristal silikon
dalam bentuk lempengan sel surya.
Biasanya satu modul panel suria terdiri dari beberapa lempeng sel surya yang
disusun seri-paralel. Rata satu sel mampu menghasilkan tegengan listrik 0,45
volt. Makin banyak sel makin besar tengan yang dihasilkan suatu modul panel
surya.
Charge controller; adalah
alat pengecasan. Fungsinya mengumpulkan arus searah dari panel surya dan
mengisi batere atau aki. Arus yang keluar dari charge controller masih dalam
bentuk arus searah.
Inverter; Berfungsi
untuk mengubah arus searah (DC) menjadi
arus bolak balik (AC). Alat ini sangat diperlukan karena banyak diantara
peralatan rumah tangga atau kantor yang
kita gunakanmemerlukan arus AC.
Batere atau Aki; merupakan
kompenen penyimpan arus dalam jumlah tertentu. Banyaknya arus yang dikumpulkan
menentukan ukuran sebuah batere atau aki.
Gambar 3.5.21. Sistem rangkaian listrik tenaga surya
f. Pembangkit Listrik Tenaga Biomassa (PLTBM)
PLTBM adalah sistem pembangkit listrik yang memanfaatkan
tenaga biomassa. Biomasa merupakan bahan-bahan yang bersal dari makhluk hidup seperti
jaringan tubuh tumbuhan dan hewan, kotoran hewan, limbah industri dan berbagai
sampah organik yang dibuang penduduk. Energi yang dihasilkan melalui pengolahan
bahan-bahan biomassa ini disebut bioenergi.
Bioenergi termasuk salah satu sumber energi baru yang bisa
dipakai sebagai pengganti energi bahan
bakar fosil minyak bumi. Dibanding minyak bumi sumber energi yang berasal dari
bahan organik ini memiliki kelebihan antara lain : Dapat diperbaharui karena berasal
dari bahan organik pembentuk tubuh makhluk hidup dan rama lingkungan karena bahan
buangannya tidak mengandung gas pencemar serta mudah terurai. Karena persediaannya bias diperbaharui terus
menerus maka bioenergi termasuk sumber
energi terbarukan. Kalau minyak bumi berasal dari bahan
fosil dengan demikian maka persediaannya
akan terus berkurang sampai habis. Menurut data Energi dan Sumber Daya Mineral
(ESDM) tahun 2006, cadang minyak bumi Indonesia hanya tersisa 9 miliar barel
saja. Jika penggalian atau
eksploitasinya mencapai 500 juta barel per tahun maka 20 tahun lagi cadangan
ini akan habis.
Jenis bioenergi yang bisa dipakai sebagai
pengganti bahan bakar mesin listrik antara lain :
1.
Biodisel ; Merupakan bioenergi yang diolah dari minyak nabati, baik baru maupun bekas
pakai melalui proses esterifikasi atau transesterifikasi.
2.
Bioetanol; Adalah
bahan alcohol yang disuling dari zat tepung dan serat tumbuhan seperti singkong
dan tetes tebu. Pada kadar alkohol 99,5
– 100 % bias dipakai secara langsung sebagai pengganti bahan bakar minyak.
3.
Biogas; Merupakan
jenis gas cair yang diproses dari bahan-bahan organik yang mengandung gas
metana. Contohnya seperti pada kotoran hewan. Biogas juga bias digunakan secara
langsung sebagai bahan bakar.
Selain sebagai bahan bakar cair, ada juga jenis bioenergi
yang tersedia dalam bentuk arang biopriket. Bahan-bahan tersebut dipakai untuk
menghasilkan energi dalam bentuk uap
panas melalui pembakaran.
Gambar
3.5.22. Sketsa Pembangkit listrik tenaga biomassa
Komentar
Posting Komentar