BIOTEKNOLOGI
Modul Pembelajaran IPA SMP Kelas IX, Drs. Marselinus Boli
BIOTEKNOLOGI DAN PENERAPANNYA
Kamu tentu sudah mengenal
baik empat jenis makanan pada foto di
bawah ini. Tahu dan tempe yang dibuat dari biji kedelai, tape ubi kayu, keju
dan roti bakar.
Gambar 7.1
Empat jenis makanan yang
dibuat melalui proses bioteknologi
Keempat jenis makanan ini
dibuat melalui proses bioteknonogi yang sangat sederhana dengan memanfaatkan
jasa mikro organisme. Tempe dan tahu dihasilkan melalui fermentasi oleh jenis
mikro organisme jamur Rhyzopus oligoporus atau Rhizopus
Oryzae, tape ubi kayu oleh bateri Saccharomyches
Cerevisiae, keju
oleh jamur Penicilium Comemberti dan
roti bakar oleh bakteri Sacharomices
serevisiae.
Selain empat jenis makanan
tersebut di atas masih banyak bahan pangan lain, juga bahan industri dan obat-obatan yang
dibuat melalui proses bioteknologi. Pembuatan minuman bir melelui fermentasi
lambat yang sangat dikenal, industi etanol, produksi anti bodi dan rekayasa
genetik termasuk proses bioteknologi yang dapat meningkatkan peradaban serta
memecahkan berbagai masalah kebutuhan hidup
manusia. Bioteknologi memang cabang ilmu
teknik yang efektif untuk menyelesaikan
persoalan gizi, kesehatan, kwalitas
hidup dan sumber daya manusia. Banyak keuntungan yang bisa diperoleh melalui penerapan bioteknologi. Meski demikian ada
juga sisi negatifnya yang sangat merugikan.
Pengertian Bioteknologi
Istilah Bioteknologi berakar dari kata “bio” dan “teknologi.” Bio dapat
diartikan dengan makhluk hidup,sedangkan
teknologi adalah proses teknik yang menerapkan konsep ilmu pengetahun atau
sains. Secara praktis bioteknologi
didefinisikan sebagai proses teknis yang memanfaatkan jasa makhluk hidup untuk
menghasilkan produk yang bermanfaat bagi manusia.
Jasa
makhluk hidup yang dimanfaatkan dalam proses bioteknologi meliputi :
a. aktifitas makhluk hidup yang menhasilkan produk
berupa energi atau bahan-bahan tertentu.
Contohnya : fermentasi oleh ragi yang membuat adonan roti bakan mengembang.
b. Bahan yang dihasilkan mahkluk hidup secara
langsung. Contohnya seperti bahan antibiotika yang diproduksi jamur penicillin.
c. Bagian dari tubuh makhluk hidup berupa sel atau
jaringan yang dimanfaatkan sebagai bahan dasar untuk menghasilkan sesuatu
produk dengan nilai lebih. Contohnya seperti teknologi fusi sel, kultur sel dan
kultur jaringan.
Prinsip Bioteknologi
Bioteknolologi merupakan sebuah proses yang
berpedoman pada teknik penerapan ilmu pengetahuan dengan melibatkan jasa
makhluk hidup. Ada empat prinsip dasar dalam bioteknologi, yaitu :
a. Adanya agen biologi berupa tubuh utuh yang masih
hidup atau bagian tubuh organisme tertentu.
b. Adanya pendayagunaan melalui proses teknologi baik
dalam skala kecil maupun skala indistri.
c. Adanya hasil yang diperoleh berupa produk fisik
maupun jasa.
d.
Pemanfaatan
produk yang dihasilkan berdampak positif terhadap kesejahteraan hidup manusia.
Sejarah Perkembangan Bioteknologi
Bioteknologi
mulai dikenl sejak 6000 tahun atau millennium VI sebelum masehi. Perkembangan
pesatnya mulai sagat terasa pada awal
abad XX masehin . Berbagai penemuan di bidang rekayasa genetik menjadi babak
bagu dalam sejarah perkembangan bioteknologi.
Berikut ini beberapa proses dan produk bioteknologi sejak awal perkembangan
hingga sekarang.
Tabel 7.1.
Proses, produk dan peristiwa bioteknologi sejak 6000 tahun sebelum
masehi hingga menjelang abad 21 masehi sekarang.
No
|
Proses dan Produk
|
Tahun
pengembangan
|
1
|
Fermentasi
ragi dalam pembuatan anggur dan
bir oleh orang mesir
|
6000 SM
|
2
|
fermentasi bakteri
asam laktat dalam pembuatan yoghurt dan keju oleh bangsa tionghoai
|
4000 SM
|
3
|
Fermentasi asal dalam pengawetan susu dan sayur-sayuran oleh orag
Mesir dan Sumeria
|
3000 SM
|
4
|
Penggunaan
mikroba dalam tambang tembaga
|
1680
|
5
|
Mikroba dilihat pertama kali oleh
Antonio van Leewenhoek
|
1680
|
6
|
Mikroba
penggagal fermentasi ditemukan oleh Louis Pasteur
|
1876
|
7
|
Pemisahan ensim ragi yang dipakai untuk membuat
alkohol ditemukan Eduard Bucher
|
1897
|
8
|
Penemuan bakteri penghasil aseton dan butanol
|
Sekitar 1910
|
9
|
Penemuan struktur rantai ganda DNA
|
1928
|
10
|
Penemuan streptomisin sebagai
antibiotik baru
|
1953
|
11
|
1970 Peneliti di AS berhasil menemukan
enzim pembatas yang digunakan untuk
memotong gen-gen.
|
1970
|
12
|
Penemuan DNA Rekombinan
|
1973
|
13
|
Pembuatan antibodi monoklonal
|
1973
|
14
|
Penemuan metode produksi antibodi monoklonal dikembangkan oleh Kohler
dan Milstein
|
1975
|
15
|
Para peneliti dari AS berhasil membuat
insulin dengan menggunakan bakteri yang
terdapat pada usus besar
|
1978
|
16
|
alergi
terhadap insulin hewan yang Berkembangnya bioteknologi modern dicirikan oleh teknologi DNA rekombinan.
Model prokariotnya, E. coli, digunakan untuk memproduksi insulin dan obat
lain, dalam bentuk manusia. Sekitar 5% pengidap diabetes sebelumnya tersedia).
|
1980
|
17
|
Penemuan interveron, hormon tumbuh dan vaksin hepatitis
|
1980
|
18
|
Penemuan
interveron untuk mengobati kangker
|
1980
|
19
|
Rockafella Foundation dan
International Rice Research
Institute menemukan cara transgenic
dalam dunia pertanian, khusus pada jenis tanaman padi, tomat dan beberapa
tanaman lainnya
|
1990
|
20
|
Roslin Institute Scotlandia berhasil melakukan cloning hewan
pertama pada jenis domba yang diberi nama Dolly.
|
1996
|
Ruang Lingkup dan Pemanfaatan Bioteknologi
Dengan memperhatikan proses dan efek atau akibat
yang diharapkan, bioteknolgi dalam perkembangan hingga era ini dibedakan
menjadi empat golongan yaitu : teknologi bioprosesing, teknologi biosensor,
teknologi rekayasa genetik, teknologi kultur sel dan jaringan.
1.
eknologi
Bioprosesing
Teknologi bioprosesing adalah proses bioteknologi
yang menggunakan jasa aktifitas sel
hidup untuk menghasilkan produk-produk bermanfaat. Kelompok ini meliputi jenis
teknologi :
a.
Fermentasi; merupakan bioteknologi yang memanfaatkan efek yang
timbul dan produk yang dihasilkan dalam aktivitas pernafasan mikro organisme
anaerobik. Organisme anaerobic adalah organisme yang tidak memerlukan oksigen
dalam pernafasan. Reaksinya disebut fermentasi. Saat fermentasi dihasilkan sejumlah energi dan bahan buangan
berupa gas carbon dioksida dan beberapa gas lainnya. Contohnya seperti pada
proses peragian adonan roti.
b.
Biodegradasi; adalah
bioteknologi yang memanfaatkan jasa mikroba pengurai bahan organik. Contohnya
seperti pada pembuatan bokashi dengan menggunakan cairan EM4 (Efective Micro
organisme 4) dan pembersihan tumpahan minyak di perairan dengan memanfaatkan
bakteri pemakan minyak.
2.
Teknologi
Biosensor
Tekonologi biosensor menerapkan konsep kerjasama antara bio-molekuler
dengan mikroelektronik. Teknik ini dipakai untuk mendekteksi substansi
kimia tertentu dalam suatu organisme. Lebih banyak digunakan dalam penelitian
lingkungan, gizi dan kesehatan.
3.
Teknologi
rekayasa Genetik
Rekayasa genetik adalah bioteknologi yang dilakukan
dengan cara memanipulasi/mengubah materi genetik dalam sel. Bentuk-bentuk
rekayasa genetik meliputi :
a.
Trans
genetik; merupakan teknik penggabungan, pemindahan dan
penyisipan gen dalam pita ADN. Contohnya seperti pada pengadaan bibit tanaman trensgenik.
b. Fusi
inti sel; Merupakan
penggabungan inti sel dari dua sel
individu berbeda. Penggabungan inti sel ini akan membawa serta
sifat-sifat yang terkandung dalam kromosomnya.
c.
Fusi
protoplasma; adalah peyatuan protoplasma dari dua sel individu
berbeda. Sifat sel hasil penggabungan merupakan kombinasi sifat kedua sel.
Tujuannya untuk menhasilkan organisme dengan sifat hibrida
4.
Teknologi Kultur Sel
dan Jaringan
Teknologi kultur sel dan jaringan termasuk bioteknologi pembiakan. Pada teknik ini sel atau
jaringan ditumbuhkan secara terpisah
dalam medium yang cocok. Proses
pembiakan berlangsung hingga terbentuk organ tubuh lengkap. Teknik kultur sel
banyak diterapkan dalam bidang pertanian.
Dalam bidang peternakan lebih dikenal dengan istilah Kloning.
Dilihat dari kerumitan proses, peralatan yang
digunakan dan cakupan pengelolaannya
bioteknologi dibedakan menjadi dua golongan yaitu bioteknologi konvensional dan
bioteknologi moderen.
1.
Bioteknologi
Konvensional
Bioteknologi konvensional adalah proses
bioteknologi yang ditangani secara sederhana dalam skala kecil atau
terbatas. Disebut konvensional karena
prosesnya melibatkan organisme secara langsung untuk menghasilkan
produk berupa barang atau jasa yang
bermanfaat bagi manusia.
Oleh
karena penaganannya sederhana maka bioteknologi konvensional memiliki banyak
kekurangan, antara lain : prosesnya kurang steril, jumlah produksi terbatas dan
kwalitas produknya sulit dikontrol. Meski demikian model bioteknologi ini tetap
diperlukan karena biayanya murah, mudah dipahami dan dapat mengatasi kebutuhan
dalam waktu cepat. Berikut ini adalah bentuk pemanfaatan bioteknolgi
konvensional dalam kehidupan sehari-hari.
a. Bidang Pangan :
Bioteknologi
konvensional bidang pangan umumnya dilakukan melalui proses
fermentasi oleh mikroorganisme. Contohny seperti pembuatan yoghurt , keju ,
tempe, roti, kecap dan cuka.
1)
Yogurt ; merupakan jenis minuman yang dibuat
melalui fermentasi susu dengan bantuan
bakteri Streptococcus thermophillus atau Lactobacillus bulgaricus.
Aktivitas pernafasan bakteri dapat mengubah laktosa pada susu menjadi asam
laktat. Pecahnya protein susu membuat susu lebih
kental.
|
Minumam Yogurt
|
2)
Keju; Merupakan makanan yang dibuat dengan cara
memisahkan zat padat dalam susu melalui fermentasi. Microorganisme yang
berperan adalah bakteri Lactobacillus
bulgaricus atau Streptococcus thermophillus. Enzim renin yang
dilepaskan bakteri membuat protein susu menggumpal. pematangan menyebabkan gumpalan
susu menjadi keras.
|
Keju
(Sumber: http://www.sehat.com)
|
3)
Roti ; Rota bakar yang kita
kenal sehari-hari dibuat melalui fermentasi cepat dengan melibatkan jamur Saccharomyces
cerevisiae , atau lasim dikenal dengan ragi/khamir. Carbondioksida yang
dilepaskan dalam aktivitas pernafasan jamur ragi membuat adonan roti
mengembang. Sedang alcohol yang terbentuk akan meningkatkan aroma dan nilai
rasa roti.
|
Roti bakar
(Sumber: http://www.dinimon.com/)
|
4)
Kecap; Produk kecap yang
kita kenal sehari-hari dibuat dari kacang kedelai melalui fermentasi cepat
dengan bantuan jamur Aspergillus
wentii. Aktivitas jamur ini akan merombak protein menjadi asam amino.
Perendaman biji kacang kedelai yang sudah difermentasikan dalam larutan garam
akan memebabaskan sari, aroma dan rasa.
|
Kecap
Sumber: http://www.tokomesin.com/
|
5) Tempe ; Tempe juga dibuat dari biji kedelai melalui
fermentasi cepat dengan melibatkan aktivitas jamur Rhizopus oryzae atau Rhizopus oligosporus. Pertumbuhan hifa jamur membuat biji
kedelai saling terikat membentuk tempe. Ada enzim protease membuat struktur
biji kedelai jadi lunak.
|
Tempe
(Sumber:
https://www.tasti-indonesian-food.com/)
|
6) Cuka; Cuka dibuat dari larutan etanol
atqu etil alcohol melalui proses fermentasi asam cuka. Micro organisme yang
berperan dalam pembuatan cuka adalah bakteri pembentuk asam asetat seperti Acetobacter dan Gluconobacter.
|
Cuka
makan
|
b.
Bidang Pertanian :
Dewasa
ini bioteknologi konvensional di bidang
pertanian lebih diarahkan pada upaya meningkatkan jumlah dan kwalitas produksi.
Faktor-faktor pendukung produksi seperti
bibit unggul, pupuk, anti hama, dan pengolahan paska panen menjadi sasaran
utama penerapannya. Berikut ini beberapa bentuk terapan bioteknologi di bidang
pertanian.
11)
Pembastaran; Bastar merupakan penerapan bioteknologi dalam
pemuliaan sifat unggul tanaman melalui uji silang antar varietas tanaman. Melalui
bastar dapat diperoleh bibit dengan sifat unggul seperti cepat berproduksi,
jumlah produksi banyak dan kwalitas produksi baik.
22)
Hidroponik; Hidroponik adalah sebuah teknik bercocok tanam
tanpa menggunakan media tanah. Medianya diganti dengan air, uap air dan
bahan-bahan yang bisa menyerap air seperti pecahan bata, spon dan pasir.
Terapan bioteknologi ini sangat menguntungkan dari segi jumlah dan kwalitas
produksi. Hasil produksinya umumnya bersih dan bebas hama tanaman.
Gambar 7.8. Tanaman hidroponik tomat pada pot gantung media porous,
kelompok tani
hidroponik Galang Bulan, Mataram
(http://www.netralnews.com/news/nasional/
)
33)
Insektisida Nabati; Bioteknologi di
bidang pertanian juga diterapkan dalam pembuatan insektisida nabati.
Insektisida nabati adalah senyawa insektisida yang dibuat dari bahan
tumbuhitumbuhan seperti buah pare, daun sere dan daun papaya. Jenis insektisida
ini bisa berfungsi sebagai penolak, penarik, anti fertilitas (pemandul)
dan pembunuh hama yang menyerang
tanaman.
Insektisida nabati tidak
berbahaya bagi manusia dan lingkungan sekitarnya.
Bahan-bahan sisa atau residunya lebih mudah terurai disbanding insektisida
kimiawi. umumnya insektisida rama
lingkungan ini diproses melalui bioteknologi
yang sangat sederhana. Bisa melalui pengerusan, penumbuhan atau pembakaran.
Satu-satunya kelemahan dari jenis insektisida ini adalah gampang rusak jika
disimpan dalam jngka waktu lama. Insektisida nabati biasanya dibuat secara
cepat dalam jumlah sesuai kebutuhan saat itu saja.
4)
Bokashi; Pupuk
organic ini dibuat dari sampah organic atau sisa tumbuhan dan dan hewan dengan
bantuan mikro organisme pengurai yang dikemas dalam laurutan EM4 (Effective Microorganism 4) Dengan
menambahkan larutan EM4 kemudian ditutup dengan plastik atau terpal campuran
sampah organik menjadi lebih cepat hancur.
Hadakewa, tahun
2016.
c.
Bidang Peternakan :
Penerapan bioteknologi konvensional di bidang
peternakan seperti pada teknik inseminasi buatan dan fertilisasi invitro.
Tujuannya untuk menghasilkan turunan yang lebih berkwalitas serta bebas
penyakit.
11)
Inseminasi buatan ; Merupakan teknik perkawinan
buatan yang dilakukan dengan cara memasukkan mani (sperma atau semen) induk
jantan langsung ke dalam Rahim induk betina. Proses ini menggunakan alat khusus
yang dinamakan insemination gun. Teknik ini diterapkan dengan tujuan untuk adalah untuk mengatasi masalah gagal kawin
karena gangguan fisik,mengoptimalkan pemberdayaan ternak pejantan unggul, mengatur jarak kelahiran, menghasilkan
turunan dengan kwalitas baik, mencegah penularan penyakit tertentu. elahiran
ternak yang umumnya bergantung musim kawin. Dengan demikian, jarak kelahiran
ternak dapat diatur. Selain itu, dengan adanya inseminasi buatan dapat
memperbaiki kualitas ternak, mengoptimalkan penggunaan bibit unggul, dan
mencegah penularan atau penyebaran penyakit ternak.
22) Fertilisasi In Vitro; Merupakan teknik
pembuahan secara buatan pada hewan yang dilakukan di luar Rahim induk betina.
Biasanya sel telur matang dari induk betina diambil dengan menggunakan alat
pengisap kemudian di tempatkan dalam media khusus. Cairan mani yangandung sel
sperma sehat lalu disemprotkan ke sel telur tersebut sehingga terjadi
pembuahan. Jika pembuahan itu berhasil maka akan terbentuk sygot. Selanjutnya
sygot hasil pembuahan ditumbuhkan dalam tabung khusus atau ditanam ke dinding
Rahim induk betina. Fertilisasi in vitro bisa ditempuh jika proses inseminasi buatan
mengalami kegagalan terus menerus.
d.
Bidang Kesehatan :
Pada bidang
kesehatan, bioteknologi konvensional telah menghasilkan berbagai macam obat, di
antaranya seperti antibiotik dan vaksin. Antibiotik adalah senyawa yang
dihasilkan oleh mikro organisme seperti jamur atau bakteri yang dapat
menghambat pertumbuhan hingga mematikan mikroorganisme tertentu. Jenis antibiotik yang
ditemukan pertama kali adalah penisillin. Ditemukan oleh Alexander Flemming pada tahun 1928. Cairan
penisilin berasal dari sekresi jamur Penicillium notatum. Sifatnya dapat
mematikan pertumbuhan kuman.
e.
Lingkungan :
Bioteknologi konvensional
banyak diterapkan dalam menangani masalah lingkungan hidup. Teknologi
pengolahan limbah adalah salah satu bentuk penerapannya yang cukup
popular. Suapaya tidak mencemari
lingkungan maka air limbah industri biasanya dioalah terlebih dahulu dengan
memanfaatkan jasa micro organisme pengurai. Aktivitas mikro organisme tersebut
dapat memecahkan partikel limbah beracun menjadi bentuk lebih sederhana dan
tidak bersifat racun lagi.
Gambar 7.10. Bioteknologi pengolahan
limbah industri
Pengolahan limbah dapat juga dilakukan dengan proses
bioremoval. Proses bioremoval adalah suatu proses pengolahan limbah yang
melibatkan mikroorganisme dalam mengatasi permasalahan ion logam berat.
Bioremoval didefinisikan sebagai terakumulasinya dan terkonsentrasinya polutan
dari suatu cairan oleh material biologi. Material ini dapat dibuang dan tidak
mengganggu lingkungan. Contohnya seperti pada pembersihan tumpahan minyak di
daerah perairan. Jenis bakteri yang berperan dalam system pengolahan ini adalah
Pseudomonas. Bakteri ini mampu
menguraikan ikatan hidrokarbon yang membentuk minyak bumi sehingga molekulnya
menjadi terurai.
2.
Bioteknologi
Moderen
Bioteknologi moderen adalah jenis bioteknologi yang
dikerjakan dengan peralatan canggih dalam skala industri maju yang bertarget
produksi tinggi. Ciri utama bioteknologi moderen antara lain : Prosesnya steril
standar mutu terjamin, menggunakan perlatan canggig dan jumlah produksi banyak
dalam waktu relatif singkat.
Perbedaan paling menyolok antara bioteknologi moderen
dengan konvensional terlihat pada
penerapan prinsip-prinsip ilmiah, kecanggihan
peralatanperalatan yang digunakan dan
skala usaha. Bioteknologi modern dilkerjakan
dalam skala besar menggunakan bioreaktor
modern. Penerapannya didasarkan pada prinsip-prinsip genetika dan biologi molekuler.
Berikut ini adalah beberapa bentuk penerapan bioteknologi moderen.
a.
Bidang Pertanian :
Bioteknologi
moderen yang paling popular di era menuju abat 21 ini adalah teknologi kultur
sel atau jaringan dan teknologi DNA rekompinan.
11)
Kultur Jaringan; merupakan suatu metode perbanyakan
turunan pada tumbuhan dengan cara menumbuhkan sel atau jaringan tubuh secara
terpisah dari intuknya. Melalui teknik
ini sepotong batang atau bagian vegetatif lain dapat dibiakan menjadi ratusan
bahkan ribuan anakan baru. Contohnya seperti pada perbanyakan anakan pisang
aubakak.
22)
DNA rekombinan;
Adalah DNA kombinasi baru yang dihasilkan melalui penggabungan atau penyisipan
gen. Contohnya seperti pada tanaman pomato dan cucamelon
b.
Bidang Peternakan :
Transfer rmbrio,
hibridoma dan kloning adalah tiga bentuk
bioteknologi moderen dalam bidang peternakan yang sedang dikembangkan berbagai
lembaga penelitian peternakan sekarang ini.
11)
Transfer embrio;
Merupakan sebuah sistem
bioteknologi modern yang diterapkan dam perkembangbiakan hewan. Dengan cara ini
embrio hewan dapat dipindahkan antar rahim induk. Contohnya seperti transfer
embrio sapi yang dilakukan di laboratorium hewan Bogor.
22)
Hibridoma; Merupakan metode bioteknologi moderen yang ditempuh
dengan cara menggabungkan dua sel yang berasal dari induk berbeda. Tujuannya
untuk mendapatkan turunan hewan baru yang memiliki kombinasi sifat kedua
induknya.
33)
Kloning;
adalah metode perbanyakan turunan dengan cara membiakan sel vegetatif
induk. Hewan hasil cloning pertama di
dunia adalah domba dolly. Dolly dikloning dari sel kelenjar susu induknya.
c. Bidang Kesehatan :
Hormon
insulin, antibodi monoklonal dan interveron
merupakan produk-produk bioteknologi yang banyak dimanfaatkan di bidang
kesehatan.
11) Hormon Insulin; Hormon yang banyak digunakan
untuk menolong penderita diabetes ini dibuat melalui rekayasa genetik
penyisipan gen. organisme pembawanya adalah bakteri Escherichia coli.
22) Antibodi Monoklonal; Antibodi ini merupakan sejenis
protein yang dihasilkan oleh sistem kekebalan tubuh. Fungsinya untuk melindungi
tubuh dari infeksi kuman penyakit. Dibuat melalui rekayasa genetik penggabungan
atau hibridoma antara sel penghasil antibodi dengan sel yang terinfeksi
penyakit.
33) Interferon; merupakan sel tubuh yang
direkayasa genetiknya sehingga muncul sifat baru berupa kemampuan untuk
menghasilkan senyawa kimia tertentu. Senyawa kimia ini bermanfaat dalam
membunuh atau melumpuh virus berbahaya.
Dampak Negatif Bioteknologi
Penerapan bioteknologi
termasuk salah satu bentuk interfensi atau campur tangan manusia yang sangat
mengusik keaslian alam. Sistem lingkungan
hidup organisme dapat terganggu dengan
hadirnya berbagai bentuk manipulasi genetik. Tindakan manipulasi sifat bawaan tentu
menguntungkan manusia, tetapi belum tentu menguntungkan organisme bersangkutan
dan organisme lain di sekitarnya. Bioteknologi
memang menguntungkan tapi juga memiliki sisi lemah yang sangat merugikan. Berikut
ini adalah beberapa dampak negative penerapan bioteknologi :
1.
Bidang
Sosial Ekonomi
Di bidang sosial ekonomi bioteknologi dapat
menimbulkan :
a. adanya hak paten dan penguasaan hak produksi oleh kelompok tertentu yang menghambat
pertumbuhan ekonomi pasar bebas.
b. Penguasaan rekayasa teknologi oleh kelompok
menengah ke atas membuat kelompok petani
kecil semakin terpinggirkan.
c. Pemasaran bahan lokal selalu dikalahkan produk
bioteknologi rekayasa.
2.
Bidang Lingkungan Hidup
Dampak di bidang lingkungan antara lain :
a. Pelepasan
rekombinan baru kealam secara tidak
terkontrol dapat menimbulkan pencemaran
biologi dan penguasa baru.
b. Semakin banyak
organisme hasil rekayasa dilepaskan ke alam membuat keberadaan populasi
asli terdesak.
c. Kelestarian
jenis dan keragaman sifat organisme bisa terganggu akibat rekayasa sifat
genetik.
3.
Bidang
Kesehatan
Dampak dibidang kesehatan antara lain :
a. Penggunaan produk hasil rekayasa tidak sesuai
ketentuan medis dapat membahayakan jiwa.
b. Timbulnya jenis mikroba pathogen baru yang lebih
berbahaya dari hasil kawin silang dengan organisme rekombinan di alam.
c. Kualitas pertumbuhan secara umum menurun kerena
penggunaan hormon perangsang tumbuh
hasil rekayasa genetik.
4.
Bidang
Etika
Dampak dibidang etika antara lain :
a. Rekayasa melalui penyisipan gen mengaburkan garis
keturunan.
b. Pembuatan bayi tabung manusia mengaburkan hak
biologis orang tua kandung.
c. Transgenik pada bahan pangan dapat mengganggu kenyamanan konsumen dari golongan agama tertentu
Komentar
Posting Komentar