BIOTEKNOLOGI

Modul Pembelajaran IPA SMP Kelas IX, Drs. Marselinus Boli



BIOTEKNOLOGI DAN PENERAPANNYA

Kamu tentu sudah mengenal baik empat jenis makanan  pada foto di bawah ini. Tahu dan tempe yang dibuat dari biji kedelai, tape ubi kayu, keju dan roti bakar. 




Gambar 7.1
Empat jenis makanan yang dibuat melalui proses bioteknologi

Keempat jenis makanan ini dibuat melalui proses bioteknonogi yang sangat sederhana dengan memanfaatkan jasa mikro organisme. Tempe dan tahu dihasilkan melalui fermentasi oleh jenis mikro organisme jamur  Rhyzopus oligoporus atau Rhizopus Oryzae, tape ubi kayu oleh bateri Saccharomyches Cerevisiae, keju oleh jamur  Penicilium Comemberti dan roti bakar oleh bakteri Sacharomices serevisiae.
Selain empat jenis makanan tersebut di atas masih banyak bahan pangan lain,  juga bahan industri dan obat-obatan yang dibuat melalui proses bioteknologi. Pembuatan minuman bir melelui fermentasi lambat yang sangat dikenal, industi etanol, produksi anti bodi dan rekayasa genetik termasuk proses bioteknologi yang dapat meningkatkan peradaban serta memecahkan berbagai masalah  kebutuhan hidup manusia.  Bioteknologi memang cabang ilmu teknik yang  efektif untuk menyelesaikan persoalan  gizi, kesehatan, kwalitas hidup dan sumber daya manusia. Banyak keuntungan yang bisa   diperoleh melalui  penerapan bioteknologi. Meski demikian ada juga sisi negatifnya yang sangat merugikan. 

Pengertian Bioteknologi
Istilah Bioteknologi berakar dari kata “bio” dan “teknologi.”  Bio dapat diartikan dengan makhluk hidup,sedangkan teknologi adalah proses teknik yang menerapkan konsep ilmu pengetahun atau sains. Secara praktis bioteknologi didefinisikan sebagai proses teknis yang memanfaatkan  jasa makhluk hidup  untuk  menghasilkan produk yang bermanfaat bagi manusia.
Jasa makhluk hidup yang dimanfaatkan dalam proses bioteknologi meliputi  :
a.    aktifitas makhluk hidup yang menhasilkan produk berupa  energi atau bahan-bahan tertentu. Contohnya : fermentasi oleh ragi yang membuat adonan roti bakan mengembang.                                                  
b.    Bahan yang dihasilkan mahkluk hidup secara langsung. Contohnya seperti bahan antibiotika yang diproduksi jamur penicillin.
c.    Bagian dari tubuh makhluk hidup berupa sel atau jaringan yang dimanfaatkan sebagai bahan dasar untuk menghasilkan sesuatu produk dengan nilai lebih. Contohnya seperti teknologi fusi sel, kultur sel dan kultur jaringan.

Prinsip Bioteknologi
Bioteknolologi merupakan sebuah proses yang berpedoman pada teknik penerapan ilmu pengetahuan dengan melibatkan jasa makhluk hidup. Ada empat prinsip dasar dalam bioteknologi, yaitu :
a.  Adanya agen biologi berupa tubuh utuh yang masih hidup atau bagian tubuh organisme tertentu.
b.   Adanya pendayagunaan melalui proses teknologi baik dalam skala kecil maupun skala indistri.
c.    Adanya hasil yang diperoleh berupa produk fisik maupun jasa.
d.   Pemanfaatan produk yang dihasilkan berdampak positif terhadap kesejahteraan hidup manusia.
Sejarah Perkembangan Bioteknologi
Bioteknologi mulai dikenl sejak 6000 tahun atau millennium VI sebelum masehi. Perkembangan pesatnya mulai sagat terasa  pada awal abad XX masehin . Berbagai penemuan di bidang rekayasa genetik menjadi babak bagu dalam sejarah perkembangan bioteknologi.  Berikut ini beberapa proses dan produk bioteknologi sejak awal perkembangan hingga sekarang.
Tabel 7.1.
Proses, produk dan peristiwa bioteknologi sejak 6000 tahun sebelum masehi hingga menjelang abad 21 masehi sekarang.

No
Proses dan Produk
Tahun 
pengembangan
1
Fermentasi  ragi dalam pembuatan anggur  dan bir oleh orang mesir
6000  SM
2
fermentasi bakteri asam laktat dalam pembuatan yoghurt dan keju oleh bangsa tionghoai
4000 SM
3
Fermentasi asal dalam pengawetan susu dan sayur-sayuran oleh orag Mesir dan Sumeria
3000 SM
4
Penggunaan mikroba dalam tambang tembaga
1680
5
Mikroba dilihat pertama kali oleh  Antonio van Leewenhoek
1680
6
Mikroba penggagal fermentasi ditemukan oleh Louis Pasteur
1876
7
Pemisahan  ensim ragi yang dipakai untuk membuat alkohol ditemukan Eduard Bucher
1897
8
Penemuan bakteri penghasil aseton dan butanol
Sekitar 1910
9
Penemuan struktur rantai ganda DNA
1928
10
Penemuan streptomisin sebagai  antibiotik baru
1953
11
1970 Peneliti di AS berhasil menemukan enzim pembatas yang digunakan untuk
memotong gen-gen.
1970
12
 Penemuan DNA Rekombinan
1973
13
Pembuatan antibodi monoklonal
1973
14
Penemuan metode produksi antibodi monoklonal dikembangkan oleh Kohler dan Milstein
1975
15
Para peneliti dari AS berhasil membuat insulin dengan menggunakan bakteri yang
terdapat pada usus besar
1978
16
alergi terhadap insulin hewan yang Berkembangnya bioteknologi modern dicirikan oleh teknologi DNA rekombinan. Model prokariotnya, E. coli, digunakan untuk memproduksi insulin dan obat lain, dalam bentuk manusia. Sekitar 5% pengidap diabetes sebelumnya tersedia).
1980
17
Penemuan interveron, hormon tumbuh dan vaksin hepatitis
1980
18
Penemuan interveron untuk mengobati kangker
1980
19
Rockafella Foundation  dan International Rice  Research Institute  menemukan cara transgenic dalam dunia pertanian, khusus pada jenis tanaman padi, tomat dan beberapa tanaman lainnya
1990
20
Roslin Institute  Scotlandia berhasil melakukan cloning hewan pertama pada jenis domba yang diberi nama Dolly.
1996

Ruang Lingkup dan Pemanfaatan   Bioteknologi
Dengan memperhatikan proses dan efek atau akibat yang diharapkan, bioteknolgi dalam perkembangan hingga era ini dibedakan menjadi empat golongan yaitu : teknologi bioprosesing, teknologi biosensor, teknologi rekayasa genetik, teknologi kultur sel dan jaringan.

1.      eknologi Bioprosesing
Teknologi bioprosesing adalah proses bioteknologi yang menggunakan  jasa aktifitas sel hidup untuk menghasilkan produk-produk bermanfaat. Kelompok ini meliputi jenis teknologi :

a.      Fermentasi; merupakan bioteknologi yang memanfaatkan efek yang timbul dan produk yang dihasilkan dalam aktivitas pernafasan mikro organisme anaerobik. Organisme anaerobic adalah organisme yang tidak memerlukan oksigen dalam pernafasan. Reaksinya disebut fermentasi.  Saat fermentasi  dihasilkan sejumlah energi dan bahan buangan berupa gas carbon dioksida dan beberapa gas lainnya. Contohnya seperti pada proses peragian adonan roti.

b.      Biodegradasi;  adalah bioteknologi yang memanfaatkan jasa mikroba pengurai bahan organik. Contohnya seperti pada pembuatan bokashi dengan menggunakan cairan EM4 (Efective Micro organisme 4) dan pembersihan tumpahan minyak di perairan dengan memanfaatkan bakteri pemakan minyak.

2.      Teknologi Biosensor
Tekonologi biosensor  menerapkan konsep kerjasama antara bio-molekuler dengan mikroelektronik. Teknik ini dipakai untuk mendekteksi substansi kimia tertentu dalam suatu organisme. Lebih banyak digunakan dalam penelitian lingkungan, gizi  dan kesehatan.

3.      Teknologi rekayasa Genetik
Rekayasa genetik adalah bioteknologi yang dilakukan dengan cara memanipulasi/mengubah materi genetik dalam sel. Bentuk-bentuk rekayasa genetik meliputi :

a.      Trans genetik;  merupakan teknik penggabungan, pemindahan dan penyisipan gen dalam pita ADN. Contohnya seperti pada pengadaan bibit tanaman trensgenik.

b.   Fusi inti sel; Merupakan penggabungan inti sel dari dua sel  individu berbeda. Penggabungan inti sel ini akan membawa serta sifat-sifat yang terkandung dalam kromosomnya.

c.      Fusi protoplasma; adalah  peyatuan protoplasma dari dua sel individu berbeda. Sifat sel hasil penggabungan merupakan kombinasi sifat kedua sel. Tujuannya untuk menhasilkan organisme dengan sifat hibrida

4.       Teknologi Kultur Sel dan Jaringan
Teknologi kultur sel dan jaringan termasuk  bioteknologi    pembiakan. Pada teknik ini sel atau jaringan ditumbuhkan secara terpisah  dalam  medium yang cocok. Proses pembiakan berlangsung hingga terbentuk organ tubuh lengkap. Teknik kultur sel banyak diterapkan dalam bidang pertanian.  Dalam bidang peternakan lebih dikenal dengan istilah Kloning.


Dilihat dari kerumitan proses, peralatan yang digunakan  dan cakupan pengelolaannya bioteknologi dibedakan menjadi dua golongan yaitu bioteknologi konvensional dan bioteknologi moderen.

1.      Bioteknologi Konvensional
Bioteknologi konvensional adalah proses bioteknologi yang ditangani secara sederhana dalam skala kecil atau terbatas.  Disebut konvensional karena prosesnya  melibatkan  organisme secara langsung untuk menghasilkan produk berupa  barang atau jasa yang bermanfaat bagi manusia.
Oleh karena penaganannya sederhana maka bioteknologi konvensional memiliki banyak kekurangan, antara lain : prosesnya kurang steril, jumlah produksi terbatas dan kwalitas produknya sulit dikontrol. Meski demikian model bioteknologi ini tetap diperlukan karena biayanya murah, mudah dipahami dan dapat mengatasi kebutuhan dalam waktu cepat. Berikut ini adalah bentuk pemanfaatan bioteknolgi konvensional dalam kehidupan sehari-hari.

a.     Bidang Pangan  :
Bioteknologi konvensional  bidang pangan umumnya dilakukan melalui proses fermentasi oleh mikroorganisme. Contohny seperti pembuatan  yoghurt , keju , tempe, roti, kecap dan  cuka.

1)    Yogurt ; merupakan jenis minuman yang dibuat melalui fermentasi  susu dengan bantuan bakteri Streptococcus thermophillus atau Lactobacillus bulgaricus. Aktivitas pernafasan bakteri dapat mengubah laktosa pada susu menjadi asam laktat. Pecahnya protein susu membuat  susu  lebih kental. 

Gambar 7.2.
Minumam Yogurt

2)    Keju; Merupakan makanan yang dibuat dengan cara memisahkan zat padat dalam susu melalui fermentasi. Microorganisme yang berperan adalah  bakteri Lactobacillus bulgaricus atau Streptococcus thermophillus. Enzim renin yang dilepaskan bakteri membuat protein susu menggumpal. pematangan menyebabkan gumpalan susu menjadi keras.



Gambar 7.3.
Keju
(Sumber: http://www.sehat.com)
3)    Roti ; Rota bakar yang kita kenal sehari-hari dibuat melalui fermentasi cepat dengan melibatkan jamur Saccharomyces cerevisiae , atau lasim dikenal dengan ragi/khamir. Carbondioksida yang dilepaskan dalam aktivitas pernafasan jamur ragi membuat adonan roti mengembang. Sedang alcohol yang terbentuk akan meningkatkan aroma dan nilai rasa roti.


Gambar 7.4
Roti bakar
(Sumber: http://www.dinimon.com/)

4)    Kecap; Produk kecap yang kita kenal sehari-hari dibuat dari kacang kedelai melalui fermentasi cepat dengan bantuan jamur Aspergillus wentii. Aktivitas jamur ini akan merombak protein menjadi asam amino. Perendaman biji kacang kedelai yang sudah difermentasikan dalam larutan garam akan memebabaskan sari, aroma dan rasa.


Gambar 7.5
Kecap
Sumber: http://www.tokomesin.com/

5)    Tempe ;  Tempe juga dibuat dari biji kedelai melalui fermentasi cepat dengan melibatkan aktivitas jamur Rhizopus oryzae atau Rhizopus oligosporus. Pertumbuhan hifa jamur membuat biji kedelai saling terikat membentuk tempe. Ada enzim protease membuat struktur biji kedelai jadi lunak.



Gambar 7.6
Tempe
(Sumber: https://www.tasti-indonesian-food.com/) 

6)    Cuka; Cuka dibuat dari larutan etanol atqu etil alcohol melalui proses fermentasi asam cuka. Micro organisme yang berperan dalam pembuatan cuka adalah bakteri pembentuk  asam asetat seperti Acetobacter dan Gluconobacter.

Gambar 7.7
Cuka makan
b.        Bidang Pertanian :
Dewasa ini bioteknologi konvensional di bidang pertanian lebih diarahkan pada upaya meningkatkan jumlah dan kwalitas produksi. Faktor-faktor pendukung  produksi seperti bibit unggul, pupuk, anti hama, dan pengolahan paska panen menjadi sasaran utama penerapannya. Berikut ini beberapa bentuk terapan bioteknologi di bidang pertanian.

11)   Pembastaran; Bastar  merupakan penerapan bioteknologi dalam pemuliaan sifat unggul tanaman melalui uji silang antar varietas tanaman. Melalui bastar dapat diperoleh bibit dengan sifat unggul seperti cepat berproduksi, jumlah produksi banyak dan kwalitas produksi baik.

22)   Hidroponik; Hidroponik adalah sebuah teknik bercocok tanam tanpa menggunakan media tanah. Medianya diganti dengan air, uap air dan bahan-bahan yang bisa menyerap air seperti pecahan bata, spon dan pasir. Terapan bioteknologi ini sangat menguntungkan dari segi jumlah dan kwalitas produksi. Hasil produksinya umumnya bersih dan bebas hama tanaman.


Gambar 7.8. Tanaman hidroponik tomat pada pot gantung media porous,
kelompok tani hidroponik Galang Bulan, Mataram
(http://www.netralnews.com/news/nasional/ )

33)   Insektisida Nabati; Bioteknologi di bidang pertanian juga diterapkan dalam pembuatan insektisida nabati. Insektisida nabati adalah senyawa insektisida yang dibuat dari bahan tumbuhitumbuhan seperti buah pare, daun sere dan daun papaya. Jenis  insektisida  ini bisa berfungsi sebagai penolak, penarik, anti fertilitas (pemandul) dan pembunuh   hama yang menyerang tanaman.  
Insektisida nabati  tidak berbahaya bagi manusia dan  lingkungan sekitarnya. Bahan-bahan sisa atau residunya lebih mudah terurai disbanding insektisida kimiawi.  umumnya insektisida rama lingkungan ini  diproses melalui bioteknologi yang sangat sederhana. Bisa melalui pengerusan, penumbuhan atau pembakaran. Satu-satunya kelemahan dari jenis insektisida ini adalah gampang rusak jika disimpan dalam jngka waktu lama. Insektisida nabati biasanya dibuat secara cepat dalam jumlah sesuai kebutuhan saat itu saja.
4)   Bokashi; Pupuk organic ini dibuat dari sampah organic atau sisa tumbuhan dan dan hewan dengan bantuan mikro organisme pengurai yang dikemas dalam laurutan EM4 (Effective Microorganism 4) Dengan menambahkan larutan EM4 kemudian ditutup dengan plastik atau terpal campuran sampah organik menjadi lebih cepat hancur.


Gambar 7.9.  Pembuatan bokasi pada unit produksi SMPN Tujuh Maret
Hadakewa, tahun 2016.

c.     Bidang Peternakan :
Penerapan bioteknologi konvensional di bidang peternakan seperti pada teknik inseminasi buatan dan fertilisasi invitro. Tujuannya untuk menghasilkan turunan yang lebih berkwalitas serta bebas penyakit.

11)   Inseminasi buatan ; Merupakan teknik perkawinan buatan yang dilakukan dengan cara memasukkan mani (sperma atau semen) induk jantan langsung ke dalam Rahim induk betina. Proses ini menggunakan alat khusus yang dinamakan insemination gun. Teknik ini diterapkan dengan tujuan untuk  adalah untuk mengatasi masalah gagal kawin karena gangguan fisik,mengoptimalkan pemberdayaan ternak pejantan unggul,  mengatur jarak kelahiran, menghasilkan turunan dengan kwalitas baik, mencegah penularan penyakit tertentu. elahiran ternak yang umumnya bergantung musim kawin. Dengan demikian, jarak kelahiran ternak dapat diatur. Selain itu, dengan adanya inseminasi buatan dapat memperbaiki kualitas ternak, mengoptimalkan penggunaan bibit unggul, dan mencegah penularan atau penyebaran penyakit ternak.

22)   Fertilisasi In Vitro; Merupakan teknik pembuahan secara buatan pada hewan yang dilakukan di luar Rahim induk betina. Biasanya sel telur matang dari induk betina diambil dengan menggunakan alat pengisap kemudian di tempatkan dalam media khusus. Cairan mani yangandung sel sperma sehat lalu disemprotkan ke sel telur tersebut sehingga terjadi pembuahan. Jika pembuahan itu berhasil maka akan terbentuk sygot. Selanjutnya sygot hasil pembuahan ditumbuhkan dalam tabung khusus atau ditanam ke dinding Rahim induk betina. Fertilisasi in vitro bisa ditempuh jika proses inseminasi buatan mengalami kegagalan terus menerus.

d.     Bidang Kesehatan :
Pada bidang kesehatan, bioteknologi konvensional telah menghasilkan berbagai macam obat, di antaranya seperti antibiotik dan vaksin. Antibiotik adalah senyawa yang dihasilkan oleh mikro organisme seperti jamur atau bakteri yang dapat menghambat pertumbuhan hingga mematikan mikroorganisme tertentu. Jenis antibiotik yang ditemukan pertama kali adalah penisillin. Ditemukan oleh  Alexander Flemming pada tahun 1928. Cairan penisilin berasal dari sekresi jamur  Penicillium notatum. Sifatnya dapat mematikan pertumbuhan kuman.

e.     Lingkungan :
Bioteknologi konvensional banyak diterapkan dalam menangani masalah lingkungan hidup. Teknologi pengolahan limbah adalah salah satu bentuk penerapannya yang cukup popular.  Suapaya tidak mencemari lingkungan maka air limbah industri biasanya dioalah terlebih dahulu dengan memanfaatkan jasa micro organisme pengurai. Aktivitas mikro organisme tersebut dapat memecahkan partikel limbah beracun menjadi bentuk lebih sederhana dan tidak bersifat racun  lagi.


Gambar 7.10. Bioteknologi pengolahan limbah industri

Pengolahan limbah dapat juga dilakukan dengan proses bioremoval. Proses bioremoval adalah suatu proses pengolahan limbah yang melibatkan mikroorganisme dalam mengatasi permasalahan ion logam berat. Bioremoval didefinisikan sebagai terakumulasinya dan terkonsentrasinya polutan dari suatu cairan oleh material biologi. Material ini dapat dibuang dan tidak mengganggu lingkungan. Contohnya seperti pada pembersihan tumpahan minyak di daerah perairan. Jenis bakteri yang berperan dalam system pengolahan ini adalah Pseudomonas. Bakteri ini mampu menguraikan ikatan hidrokarbon yang membentuk minyak bumi sehingga molekulnya menjadi terurai.  

2.      Bioteknologi Moderen
Bioteknologi moderen adalah jenis bioteknologi yang dikerjakan dengan peralatan canggih dalam skala industri maju yang bertarget produksi tinggi. Ciri utama bioteknologi moderen antara lain : Prosesnya steril standar mutu terjamin, menggunakan perlatan canggig dan jumlah produksi banyak dalam waktu relatif singkat.
Perbedaan  paling menyolok antara bioteknologi moderen dengan konvensional  terlihat pada penerapan  prinsip-prinsip ilmiah, kecanggihan  peralatanperalatan yang digunakan dan skala usaha. Bioteknologi modern  dilkerjakan dalam  skala besar menggunakan bioreaktor modern. Penerapannya didasarkan pada prinsip-prinsip genetika dan biologi molekuler. Berikut ini adalah beberapa bentuk penerapan bioteknologi moderen.

a.     Bidang Pertanian :
Bioteknologi moderen yang paling popular di era menuju abat 21 ini adalah teknologi kultur sel atau jaringan dan teknologi DNA rekompinan.
11)   Kultur Jaringan; merupakan suatu metode perbanyakan turunan pada tumbuhan dengan cara menumbuhkan sel atau jaringan tubuh secara terpisah dari intuknya. Melalui teknik ini sepotong batang atau bagian vegetatif lain dapat dibiakan menjadi ratusan bahkan ribuan anakan baru. Contohnya seperti pada perbanyakan anakan pisang aubakak.
22)   DNA rekombinan; Adalah DNA kombinasi baru yang dihasilkan melalui penggabungan atau penyisipan gen. Contohnya seperti pada tanaman pomato dan cucamelon
b.     Bidang Peternakan :
Transfer rmbrio, hibridoma dan kloning adalah tiga  bentuk bioteknologi moderen dalam bidang peternakan yang sedang dikembangkan berbagai lembaga penelitian peternakan sekarang ini.
11)   Transfer embrio; Merupakan sebuah sistem bioteknologi modern yang diterapkan dam perkembangbiakan hewan. Dengan cara ini embrio hewan dapat dipindahkan antar rahim induk. Contohnya seperti transfer embrio sapi yang dilakukan di laboratorium hewan Bogor.
22)   Hibridoma; Merupakan  metode bioteknologi moderen yang ditempuh dengan cara menggabungkan dua sel yang berasal dari induk berbeda. Tujuannya untuk mendapatkan turunan hewan baru yang memiliki kombinasi sifat kedua induknya.
33)   Kloning;  adalah metode perbanyakan  turunan dengan cara membiakan sel vegetatif induk.  Hewan hasil cloning pertama di dunia adalah domba dolly. Dolly dikloning dari sel kelenjar susu induknya.




c.     Bidang Kesehatan :
Hormon insulin, antibodi monoklonal dan interveron  merupakan produk-produk bioteknologi yang banyak dimanfaatkan di bidang kesehatan.

11)   Hormon Insulin; Hormon yang banyak digunakan untuk menolong penderita diabetes ini dibuat melalui rekayasa genetik penyisipan gen. organisme pembawanya adalah bakteri Escherichia coli.

22)   Antibodi Monoklonal; Antibodi ini merupakan sejenis protein yang dihasilkan oleh sistem kekebalan tubuh. Fungsinya untuk melindungi tubuh dari infeksi kuman penyakit. Dibuat melalui rekayasa genetik penggabungan atau hibridoma antara sel penghasil antibodi dengan sel yang terinfeksi penyakit.

33)   Interferon; merupakan sel tubuh yang direkayasa genetiknya sehingga muncul sifat baru berupa kemampuan untuk menghasilkan senyawa kimia tertentu. Senyawa kimia ini bermanfaat dalam membunuh atau melumpuh virus berbahaya.

Dampak Negatif Bioteknologi

Penerapan bioteknologi termasuk salah satu bentuk interfensi atau campur tangan manusia yang sangat mengusik keaslian alam.  Sistem lingkungan hidup  organisme dapat terganggu dengan hadirnya berbagai bentuk manipulasi genetik.  Tindakan manipulasi sifat bawaan tentu menguntungkan manusia, tetapi belum tentu menguntungkan organisme bersangkutan dan organisme lain di sekitarnya.  Bioteknologi memang menguntungkan tapi juga memiliki sisi lemah yang sangat merugikan. Berikut ini adalah beberapa dampak negative penerapan bioteknologi :
1.     Bidang Sosial Ekonomi
Di bidang sosial ekonomi bioteknologi dapat menimbulkan  :
a.    adanya hak paten dan penguasaan hak produksi  oleh kelompok tertentu yang menghambat pertumbuhan ekonomi pasar bebas.
b.    Penguasaan rekayasa teknologi oleh kelompok menengah ke atas  membuat kelompok petani kecil semakin terpinggirkan.
c.    Pemasaran bahan lokal selalu dikalahkan produk bioteknologi rekayasa.

2.     Bidang  Lingkungan Hidup
Dampak di bidang lingkungan antara lain :
a.   Pelepasan rekombinan baru kealam  secara tidak terkontrol dapat  menimbulkan pencemaran biologi dan penguasa baru.
b. Semakin  banyak  organisme hasil rekayasa dilepaskan ke alam membuat keberadaan populasi asli terdesak.
c.  Kelestarian jenis dan keragaman sifat organisme bisa terganggu akibat rekayasa sifat genetik.


3.     Bidang Kesehatan
Dampak dibidang kesehatan antara lain :
a.    Penggunaan produk hasil rekayasa tidak sesuai ketentuan medis dapat membahayakan jiwa.
b.    Timbulnya jenis mikroba pathogen baru yang lebih berbahaya dari hasil kawin silang dengan organisme  rekombinan di alam.
c.    Kualitas pertumbuhan secara umum menurun kerena penggunaan hormon  perangsang tumbuh hasil rekayasa genetik.

4.     Bidang Etika
Dampak dibidang etika antara lain :
a.    Rekayasa melalui penyisipan gen mengaburkan garis keturunan.
b.    Pembuatan bayi tabung manusia mengaburkan hak biologis orang tua kandung.
c. Transgenik pada bahan pangan dapat  mengganggu kenyamanan konsumen dari golongan agama tertentu

Komentar

Postingan populer dari blog ini

TEKNOLOGI PERKEMBANGBIAKAN HEWAN

REPRODUKSI SEL

TEKNOLOGI PERKEMBANGBIAKAN PADA TUMBUHAN